Inilah Mitos dan Fakta mengenai Industri Kelapa Sawit
Berbicara tentang industri sawit, ternyata masih ada banyak misinformasi yang beredar luas di kalangan masyarakat. Mana mitos mana fakta bahkan masih sulit dibedakan karena kurangnya petunjuk untuk pembahasan lebih lanjut.
Sebagai solusi masalah di atas, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) kembali meluncurkan buku berjudul “Mitos Vs Fakta, Industri Sawit Indonesia” edisi kedua yang siap menjawab semua pertanyaan di dalam kepalamu.
Berikut ulasan singkat terkait mitos dan fakta kelapa sawit:
1.Perkebunan kelapa sawit lebih ekspansif daripada tanaman minyak nabati lain di dunia
Informasi di atas adalah mitos. Hal ini karena perkembangan kelapa sawit dunia yang dianggap sangat cepat, sesungguhnya hanya dibesar-besarkan saja. Faktanya, ekspansi perkebunan kelapa sawit dunia jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan perkebunan minyak nabati lain.
2. Perkebunan sawit dunia lebih luas dengan produksi minyak lebih tinggi
Informasi ini juga termasuk mitos. Faktanya, luas areal tanaman penghasil minyak atsiri dunia yang mencapai 200,5 juta hektar pada tahun 2016 hanya 10 persen saja yang digunakan sebagai areal perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini tentu kalah telak dari lahan perkebunan kedelai yang mencapai sekitar 61 persen atau 121 juta hektar.
3. Perkebunan kelapa sawit lebih boros air dibandingkan tanaman minyak nabati lain
Informasi di atas tidak benar, karena berdasarkan penelitian, kelapa sawit merupakan tanaman paling hemat air yang mampu menghasilkan bioenergi.
4. Kelapa sawit Indonesia menjadi monokultur terluas di dunia
Anggapan di atas juga bisa dikatakan sebagai mitos karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa semua komoditas pertanian yang dibudidayakan pada kawasan pertanian merupakan monokultur. Kelapa sawit di Indonesia juga bukan menjadi komoditi monokultur terluas di dunia, baik antar jenis komoditi maupun dibandingkan dengan kelompok komoditi tanaman minyak nabati dunia lainnya.
5. Minyak sawit merugikan kesehatan manusia
Tuduhan di atas juga merupakan mitos karena bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi minyak sawit tidak memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Bahkan, Inilah Alasan Mengapa Minyak Sawit Baik Dikonsumsi Jangka Panjang karena tidak mengandung kolesterol.
6. Dalam rangka menggantikan diesel, biodiesel dari kedelai atau bunga matahari lebih hemat emisi GHG dibanding biodiesel dari minyak sawit.
Menurut berbagai penelitian yang ada di Indonesia dan Eropa, dapat disimpulkan bahwa peenggunaan life cycle analysis dalam menggantikan bahan bakar diesel/solar, biodiesel dari minyak sawit akan mengurangi emisi rumah kaca antara 50 hingga 60 persen.
7. Minyak sawit merugikan negara-negara maju
Anggapan ini juga tidak bisa dibenarkan karena faktanya manfaat minyak sawit Indonesia tidak hanya dinikmati masyarakat dalam negeri saja. Adanya kegiatan ekspor di sejumlah negara tentunya membuat minyak sawit bisa dinikmati oleh hampir seluruh warga dunia.
Itu dia beberapa mitos dan fakta mengenai perkebunan kelapa sawit yang ada, baik di Indonesia maupun tingkat dunia. Semoga informasi dari Gokomodo ini dapat bermanfaat untukmu, ya!