Inilah Syarat Nutrisi Hidroponik dan Jenisnya
Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah, melainkan media lain dengan pemberian larutan hara yang mengandung semua elemen esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara normal. Hidroponik berasal dari dua kata dalam bahasa Latin, yaitu hydro (air) dan ponos (kerja).
Budidaya dengan cara ini membuat tanaman menjadi sangat bergantung pada nutrisi yang dilarutkan dalam air maupun yang diperoleh dari udara. Adapun unsur-unsur yang diperlukan tanaman secara umum, yaitu Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Boron (B), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Klorin (Cl).
Syarat Nutrisi Hidroponik
Dalam budidaya hidroponik, menjaga ketersediaan nutrisi menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan. Namun tidak hanya tersedia, nutrisi juga harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
- Harus fully water soluble atau 100% larut air dan hydroponic grade fertilizer atau kemurnian mencapai 98%.
- Bahan nutrisi hidroponik (AB-Mix) harus mengandung hara lengkap, atau setidaknya terdiri dari hara makro: N, P, K, Ca, Mg & S; dan hara mikro: Fe, Mn, Zn, Cu, B dan Mo.
- Nutrisi harus nerimbang (balance). Artinya, semua nutrisi tersedia dalam jumlah dan rasio yang seimbang sehingga tidak ada defisiensi unsur hara tertentu.
- Nutrisi harus sesuai dengan target kebutuhan nutrisi tanaman dan fase pertumbuhan.
- Nutrisi harus dikoreksi sesuai dengan RH, pH, air baku, suhu, intensitas matahari, sistem GH, sistem instalasi, dan tipe sistem hidroponik yang digunakan.
Jenis Nutrisi Hidroponik
Berikut adalah beberapa jenis nutrisi hidroponik yang bisa kamu gunakan.
1. Nutrisi AB Mix
Nutrisi AB mix merupakan nutrisi yang paling populer dalam dunia hidroponik. AB mix ini menjadi pilihan karena mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro yang diracik dalam sediaan terpisah. Unsur hara makro yang terkandung antara lain Nitrogen, Fosfor, Kalium, dan Magnesium. Sementara unsur hara mikro antara lain Besi, Tembaga, dan Klor.
Ada dua jenis nutrisi AB mix yang dijual di pasaran, yakni nutrisi yang berbentuk cairan dan butiran. Adapun cara menggunakannya adalah dengan melarutkan nutrisi A dan nutrisi B ke dalam sebotol air dengan perbandingan 1:3:3. Hal ini berarti kamu harus mencampurkan 1 liter air dengan 3 mililiter nutrisi A dan 3 mililiter nutrisi B.
2. Nutrisi Pupuk NPK dan Gandasil
Sebagai tambahan, nutrisi dari percampuran antara pupuk NPK, KCl, dan Gandasil juga dapat digunakan sebagai nutrisi hidroponik. Hal ini karena campuran tersebut juga mengandung unsur hara makro dan mikro yang dianggap mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik.
Sayangnya, pupuk ini termasuk mudah mengendap sehingga harus diaduk setiap harinya. Selain itu, pupuk racikan antara NPK, KCl, dan Gandasil ini juga harus diberikan dalam konsentrasi yang tepat agar tanaman tidak keracunan.
3. Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair dikenal juga dengan sebutan POC merupakan pilihan nutrisi hidroponik lainnya. Kamu bisa membuatnya sendiri dari rumah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti urin ternak, sayuran sisa, serta menggunakan bonggol pisang.
Macam-macam Sistem Hidroponik
Sebagai tambahan, Gokomodo akan menjelaskan mengenai apa saja macam sistem hidroponik yang bisa digunakan.
- Sistem Sumbu (Wick System)
Sistem ini termasuk hidroponik sederhana karena larutan nutrisi akan langsung diserap tanaman melalui sumbu, tanpa adanya aliran air.
- Sistem Kultur Air (Water Culture)
Sistem kultur air atau sistem rakit apung (floating raft) merupakan hidroponik dengan menopangkan tanaman di atas styrofoam dan diapungkan pada permukaan larutan nutrisi.
- Sistem Pasang Surut (Eb and Flow/Flood and Drain)
Merupakan sistem yang menggunakan prinsip pasang surut, yaitu mengalirkan larutan nutrisi untuk membasahi akar (pasang), lalu mengalirkan kembali larutan tersebut ke bak penampungan (surut).
- Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem NFT merupakan hidroponik dengan mengalirkan larutan nutrisi secara terus menerus selama 24 jam dengan ketinggian larutan setipis mungkin atau menyerupai lapisan film.
- Sistem Fertigasi (Fertilizer + Drip Irrigation)
Sistem fertigasi merupakan sistem irigasi tetes untuk mengalirkan air yang telah diberi nutrisi ke tanaman. Penggunaan sistem ini dibagi dua macam, yaitu recovery drip system (larutan nutrisi yang tidak terserap akan kembali ke bak penampungan) dan non recovery (larutan nutrisi yang tidak terserap akan dibuang).
- Sistem Aeroponik
Sistem aeroponik merupakan sistem hidroponik dengan melakukan pengabutan pada akar setiap beberapa menit sekali.
Nah, itulah informasi seputar nutrisi hidroponik beserta macam-macam sistem hidroponik yang perlu kamu tahu. Baca juga Inilah Contoh Tanaman Yang Cocok Sebagai Sayuran Hidroponik untuk menambah wawasanmu hanya di website Gokomodo!