Jaga Pertumbuhan Tanaman Serta Ramah Lingkungan, Gunakan Pupuk Hayati Mikoriza
Seiring berjalannya waktu, pertanian konvensional mulai bergeser menjadi pertanian organik untuk menjaga ekosistem. Salah satu ciri utama pertanian organik yaitu menggunakan bahan organik atau bahan yang berasal dari alam dan meminimalisir penggunaan bahan kimia. Untuk mewujudkan pertanian organik bisa menggunakan pupuk hayati. Nah, kali ini Gokomodo akan membahas salah satu jenis pupuk hayati yang masih terdengar asing bagi sebagian orang.
Pupuk Hayati Mikoriza
Wah, selama ini kita sebatas tahu tentang pupuk hayati sebagai pupuk yang mengandung mikroorganisme yang baik untuk tanah dan tanaman. Pupuk hayati jelas berbeda dengan pupuk organik. Perbedaanya terletak pada bahan penyusunnya. Kalau pupuk hayati mengandung mikroorganisme, pupuk organik tidak ada mikroorganisme didalamnya. Salah satu contoh pupuk hayati yaitu mikoriza. Selain penjelasan ini, kamu juga bisa membaca Mengenal dan Membedakan Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Pupuk Kimia.
Jenis Mikoriza
Mungkin belum banyak yang familiar dengan mikoriza. Mikoriza merupakan nama jamur dalam Bahasa Yunani myco yang berarti jamur dan rhiza yang berarti akar. Mikoriza pertama kali dikemukakan oleh seorang botanis Jerman pada 17 April 1855. Jadi, mikoriza merupakan jamur yang berinteraksi baik dengan akar tanaman. Jamur ini menjaga ketahanan tanaman dari penyakit dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sementara itu, akar tanaman mengeluarkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan jamur mikoriza.
Terdapat dua jenis mikoriza yang biasa dijadikan pupuk hayati. Jenis mikoriza tersebut antara lain:
- Endomikoriza
Endomikoriza merupakan jamur mikoriza yang sebagian besar bagian tubuhnya ada di dalam jaringan akar tanaman. Endomikoriza juga dikenal dengan nama vesicular-arbuscular micorrizhae (FMA). Secara garis besar, endomikorza memperoleh fosfat dari tanah dan menukarnya dengan hasil fotosintesis dari tanaman. Biasanya endomikoriza ditemukan pada akar tanaman semusim, seperti kacang-kacangan, padi, jagung, dan tanaman sayuran lainnya.
- Ektomikoriza
Kalau endomikoriza berada di dalam jaringan akar, maka ektomikoriza berada di permukaan akar atau lebih tepatnya pada jaringan epidermis akar. Jamur ektomikoriza berasal dari anggota basidiomycota, ascomycota, dan sebagian kecil zygomycota. Ektomikoriza membantu tanaman untuk mendapatkan unsur hara dan air, serta melindungi akar dari penyakit tanaman. Biasanya ektomikoriza dapat dijumpai pada pohon pinus.
Manfaat Mikoriza Sebagai Pupuk Hayati
Mikoriza memang memiliki simbiosis mutualisme dengan tanaman. Lantas, apa saja hasil simbiosis mutualisme ini?
- Membantu menyerap unsur hara
Mikoriza yang ada pada akar meningkatkan kemampuan pembuluh hingga berkali-kali lipat. Pembuluh tanaman kemudian menyerap nutrisi lebih baik. Semakin banyak nutrisi terserap, semakin baik pertumbuhan tanaman nantinya.
- Menambah Penyerapan air lebih banyak
Mikoriza mendorong akar tanaman untuk terus mencari air, bahkan di wilayah yang lebih luas. Tentunya sangat berguna saat musim kemarau, dimana air lebih sulit didapatkan. Dengan adanya mikoriza, tanaman bertahan di musim kemarau bukan suatu kesulitan lagi.
- Melindungi tanaman dari penyakit
Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme lain di bawah tanah yang bisa mengancam pertumbuhan tanaman. Nah, peran dari mikoriza melindungi tanaman dengan cara menyelubungi bagian akarnya.
- Meningkatkan ketahanan tanaman
Tanaman perlu memiliki ketahanan yang baik agar tidak mudah terkena penyakit. Bagaimana mekanismenya? Mikoriza dapat memicu terbentuknya asam salsilat pada daun tanaman. Asam salsilat merupakan senyawa yang membantu meningkatkan ketahanan tanaman dari hama dan penyakit. Dengan kata lain, asam salsilat adalah antibodi pada tanaman yang dipicu karena adanya mikoriza.
Mikoriza Paling Bermanfaat
Ada banyak sekali mikoriza yang digunakan sebagai pupuk hayati. Nah, ada satu jenis mikoriza yang dianggap paling bermanfaat dan paling banyak ditemui – Vesikular Abuskular Mikoriza (VAM). VAM termasuk mikoriza dalam genus Glomales dan mampu tumbuh serta berkembang biak di dalam sel. Pupuk hayati ini dapat membentuk simbiosis mutualisme dengan sekitar 80% spesies tumbuhan.
VAM membentuk struktur arbuskul yang teridiri dari beberapa jaringan jamur di bagian akar dan membentuk vesikel. Arbuskul berbentuk seperti pohon kecil dalam akar inang. Arbuskul berfungsi sebagai tempat pertukaran unsur hara antara jamur dan tanaman inang. Sedangkan vesikel yang berada di ujung hifa, berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan. Manfaat lain dari VAM antara lain:
- Meningkatkan penyerapan unsur hara, khususnya unsur nitrogen dan fosfat.
- Memperbaiki struktur dan agregasi tanah dengan menghasilkan glycoprotein glomalin.
- Mengeluarkan antibiotik untuk mematikan penyakit tanaman.
- Mengaktifkan bakteri rhizobium.
Kita dapati bahwa pupuk mikoriza bisa menjadi alternatif untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui pertanian organik. Mikoriza bersimbiosis mutualisme dengan tanaman serta ekosistem di sekitarnya.
Kabar baiknya, pupuk hayati dengan bahan mikoriza juga dijual di toko pertanian, lho. Coba cek di GokoMart terdekat, selain harga terjangkau, kualitas juga terpercaya. Yuk, cek artikel tentang pupuk, pertanian berkelanjutan, dan pertanian organik lainnya hanya di blog Gokomodo!