Mengenal dan Membedakan Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Pupuk Kimia
Ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan ketersediaan pupuk di lapangan. Sejauh ini, pupuk yang digunakan oleh para petani mencapai 4.47 juta ton pada awal tahun 2023. Jumlah pupuk tersebut meningkat 44.93% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemakaian pupuk tersebut meliputi pupuk hayati, pupuk organik, dan pupuk kimia.
Kenali Pupuk Hayati
Pupuk hayati merupakan pupuk yang didalamnya terkandung mikroba yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk ini bekerja dengan cara memperbaiki struktur dan unsur dalam tanah dengan melibatkan peran organisme maupun mikroorganisme. Penggunaan pupuk ini biasanya untuk menyediakan unsur mikro dan makro pada tanaman dan menyuburkan tanah. Manfaat lain yang bisa kamu dapatkan yaitu:
- Menambahkan mikroorganisme yang membantu menyalurkan nitrogen, kalium, serta sebagia pelarut fosfat.
- Memperbaiki tanah secara fisik, kimia, maupun biologi.
- Mengeluarkan zat pengatur tumbuh tanaman.
- Menguraikan zat organik dan mengubahnya menjadi nutrisi tanaman.
- Mengurangi pertumbuhan OPT pada tanaman.
Ada dua jenis pupuk hayati yang ada di Indonesia yaitu pupuk dengan mikroorganisme tunggal serta pupuk dengan mikroorganisme majemuk. Sesuai dengan namanya, pupuk hayati dengan mikroorganisme tunggal hanya memilki satu jenis mikroba dengan satu jenis fungsi pula, seperti Rhizobium. Sedangkan pupuk hayati dengan mikroorganisme majemuk mengandung lebih dari tiga jenis mikroba.
Mengenal Pupuk Organik, Apakah Sama dengan Pupuk Hayati?
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari materi makhluk hidup, seperti sisa tanaman, hewan, bahkan manusia. Pupuk organik terdiri dari bahan organik yang berbeda sifat dan karakteristiknya. Biasanya pupuk organik dapat dibuat dari sampah organik rumah tangga, tanaman kacang-kacangan, kotoran hewan, dan sisa panen produk pertanian salah satunya Limbah Kelapa Sawit Dimanfaatkan Sebagai Pupuk Kompos. Bagaimana Cara Pembuatannya?
Lalu apakah pupuk organik sama dengan pupuk hayati? Secara klasifikasinya, pupuk hayati termasuk salah satu jenis pupuk organik. Selain pupuk hayati, yang termasuk dalam pupuk organik yaitu pupuk hijau, pupuk humus, serta pupuk serasah.
Penggunaan pupuk organik sudah lazim dikalangan para petani. Bahkan, penggunaan pupuk organik dianjurkan oleh Kementerian Pertanian dengan pengaplikasian berselang menggunakan pupuk anorganik/kimia. Penggunaan pupuk organik dalam waktu tertentu memberikan manfaat berupa:
- Mepermudah penyerapan unsur hara di dalam tanah.
- Berperan dalam melepaskan unsur hara di dalam tanah hingga mencegah kelebihan pasokan unsur hara. Kelebihan unsur hara dapat menyebabkan keracunan pada tanaman.
- Menjaga kelembapan tanah.
- Mengurangi tekanan struktur tanah pada akar tanaman.
- Meningkatkan komposisi partikel tanah dengan tujuan memudahkan pengarian dan sirkulasi udara pada tanah.
- Meningkatkan dan memudahkan aktivitas mikroorganisme baik.
- Mencegah terjadinya erosi lapisan tanah yang kaya akan unsur hara.
Inilah Pengertian Pupuk Kimia
Pupuk kimia merupakan pupuk yang dibuat melalui proses kimia. Pupuk kimia juga dikenal dengan sebutan pupuk anorganik dan pupuk buatan. Terdapat beberapa jenis pupuk kimia yaitu pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal memilki satu unsur hara dan pupuk kimia majemuk terdiri dari lebih dari satu bahkan kandungan hara yang lengkap. Manfaat pupuk kimia disesuaikan dengan bahan penyusunnya, seperti pupuk NPK yang bermanfaat sebagai penunjang pertumbuhan awal tanaman serta mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman, pupuk KCl dengan kandungan kalium yang tinggi digunakan untuk mempercepat pembentukan bunga dan buah pada tanaman, dan masih banyak pupuk kimia lainnya.
Jadi, Apa Saja Perbedaan dari Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Pupuk Kimia?
Dari pemaparan di atas, sudah terlihat perbedaan ketiga jenis pupuk dilihat dari bahan penyusun serta manfaat yang diberikan pada tanaman. Dapat disimpulkan ada perbedaan menonjol ketiga pupuk tersebut dilihat dari cara kerja pada tanaman, serta efek samping yang ditimbulkan pada lingkungan serta manusia. Simak penjelasan Gokomodo berikut ini
a. Cara kerja pada tanaman.
Penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati bekerja lebih lama pada tanaman, namun relatif lebih aman pada tanah dan mampu menunjang pertumbuhan tanaman. Dilain sisi penggunaan pupuk kimia lebih efektif karena penggunaannya dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik.
b. Dampak pada lingkungan
Hal ini menjadi concern utama karena juga mempengaruhi keberlangsungan ekosistem di sekitar lahan ,termasuk manusia. Pupuk organik dan pupuk hayati yang berasal dari alam tentu berdampak baik bagi ekosistem serta makhluk hidup lainnya. Sedangkan penggunaan bahan kimia pada pupuk kimia beresiko mencemari lingkungan sekitar perkebunan karena bahan kimia tersebut ikut larut dalam air bahkan bisa terminum oleh makhluk hidup.
Nah, itulah perbedaan dari pupuk hayati, pupuk organik, dan pupuk kimia. Tentu sudah tidak bingung kan membedakan ketiganya? Jika kamu sedang membutuhkan pupuk, datang saja ke Mitra Gokomodo maupun GokoHub terdekat. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui GokoBiz atau mengajukan penawaran pada Gokomodo. Ingin edukasi lebih banyak tentang pupuk? Yuk, baca artikel di blog Gokomodo!