Diterbitkan 19 Mar 2024

Jangan Mau Rugi Saat Budidaya Kelapa Sawit Karena Serangan Hama Ini

Agri Edu
Budidaya Kelapa Sawit

Meskipun budidaya kelapa sawit sangat menjanjikan di Indonesia, tentunya hal ini sepadan dengan konsekuensi budidaya berupa serangan hama kelapa sawit. Keberadaan hama sangat mengganggu produktivitas dan kelancaran budidaya kelapa sawit. Lantas, hama apa saja yang perlu dikhawatirkan ketika sedang budidaya kelapa sawit?

Hama menjadi salah satu hambatan saat budidaya kelapa sawit. Nah, perlu diketahui juga ada beberapa hama utama yang sangat mengganggu budidaya kelapa sawit. Kerugian masing-masing hama pun bervariasi. Tetap ingat yang namanya hama sudah pasti membawa kerugian, meskipun sekecil apapun serangannya.

Tungau Merah

Hama tungau Merah (Olygonychus) termasuk hama utama kelapa sawit yang menyerang bagian daun dan pada semua fase pertumbuhan kelapa sawit. Tungau Merah memiliki ukuran kecil yaitu sekitar 0.5 mm. Karena terkenal menyerang bagian daun, populasi Tungau Merah banyak ditemui di sepanjang tulang anak daun. Tungau Merah merusak daun kelapa sawit dengan cara menghisap cairan daun hingga membuat warna daun berubah menjadi berwarna kecoklatan dan mengkilap. Disebut hama utama karena mudah sekali berkembang dengan pesat, terlebih saat musim kemarau. 

Ulat Api

Ulat Api (Setora nitens) merupakan hama kelapa sawit yang sangat merugikan. Hama ini memiliki warna hijau kekuningan dengan panjang hingga 40 mm, mempunyai 2 rumpun bulu yang terletak di kepala dan ekor, dan memiliki ciri khas brupa garis membujur di tengah punggung berwarna biru keunguan. Seiring bertambahnya usia, warna Ulat Api akan berubah menjadi kemerahan. 

Serangan Ulat Api bisa digolongkan kritis apabila didapati 5-10 ulat dalam satu helai daun. Kedaan ini diperparah dengan kemampuan menghasilkan telur sebanyak 300-400 telur selama siklus hidup. Setelah telur menetas, Ulat Api muda akan berkelompok mengikis daun dari barah dan meninggalkan lapisan epidermis bagian atas. Bekas kikisan Ulat APi terlihat seperti jendela memanjang pada helaian daun. Secara umum, Ulat Api mampu merusak 90% daun dalam satu pohon kelapa sawit. Lebih detailnya produksi akan menurun sebanyak 69% pada tahun pertama dan 27% di tahun kedua. 

Nematoda Cincin Merah

Sumber: Limbah Industri

Nematoda Cincin Merah (Rhadinaphelenchus cocophilus) juga termasuk hama yang menyerang kelapa sawit. Nematoda Cincin Merah termasuk hewan mikroskopis dengan ukuran 300-1.000 mikron dengan panjang 4 mm dan lebarnya 15-35 mikron. Tentu saja Nematoda Cincin Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena tidak terlihat, sering kali serangan Nematoda Cincin Merah terlihat setelah 2-3 serangan utama. Biasanya Nematoda Cincin Merah dapat hidup pada bagian sabut selama 16 minggu dan di dalam jaringan benih selama 90 minggu. Gejala khas yang ditimbulkan berupa luka melingkar pada pangkal batang kelapa sawit, produksi buah kelapa sawit menurun karena buah jatuh sebelum matang, pelepah daun menguning, rentan terkena sindrom daun kecil, hingga mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. 

Kumbang Tanduk

Sumber: IPB Digitani

Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) atau juga dikenal dengan sebutan Kumbang Badak termasuk ke dalam hama utama kelapa sawit. Ham kumbang Tanduk memilki ukuran 40-50 mm, berwarna coklat, dan memiliki tanduk kecil layaknya badak. Kumbang Tanduk menyerang bagian pangkal daun kelapa sawit dan batangnya. Kumbang Tanduk sudah menyerang biasanya meninggalkan bekas guntingan menyerupai huruf V. Disebut sebagai hama utama karena kumbang tanduk menyerang kelapa sawit, bahkan ketika masih muda. Kerugian tahunan akibat serangan Kumbang Tanduk mencapai 10-15% dan paling besar terjadi saat akhir musim hujan hingga awal musim kemarau.

Nah, itulah beebrapa hama–termasuk hama utama–yang menyerang tanaman kelapa sawit. Jangan risau untuk pengendaliannya, kamu bisa menggunakan cara biologis, fisika, mekanis, maupun kimia. Kamu juga bisa belajar tentang Pengendalian Hama di Berbagai Daerah di Indonesia Selain Pakai Insektisida hanya di blog Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin