Diterbitkan 11 Jan 2024

Jenis-Jenis Hama Tanaman Jeruk dan Cara Pengendaliannya!

Tips / Tutorial
Hama Tanaman Jeruk

Tanaman jeruk merupakan tanaman buah-buahan tahunan yang dapat dibudidayakan di lahan atau ditanam di dalam pot. Pohon jeruk banyak ditanam di iklim tropis dan subtropis karena dapat menghasilkan buah yang manis. Selain dapat dimakan segar dan diolah untuk jus, harum kulit jeruk dapat dimanfaatkan untuk bumbu.

Tanaman jeruk yang dikembangkan di Indonesia merupakan jenis jeruk manis dan sitrun yang berasal dari Asia Timur (China), dan jeruk nipis, purut dan pamelo berasal dari Asia Tenggara. Tanaman jeruk dapat dikembangkan di daerah subur maapun kurang subur atau suboptimal, seperti rawa, lahan kering dan sawah. Meskipun demikian, tanaman jeruk tidak akan terbebas dari risiko serangan hama. Untuk memastikan tanaman jeruk sehat, maka harus menggunakan bibit yang sehat dan bersertifikat, agar tahan dari hama, penyakit, serta produktivitas. 

Sumber : Aphis USDA

Hama tanaman jeruk banyak disebabkan oleh jenis kutu-kutuan. Berikut beberapa jenis hama kutu yang sering menyerang tanaman jeruk dan cara mengendalikannya: 

a. Kutu loncat (diaphorina citri kuw),

Hama tanaman jeruk kutu loncat merupakan serangga penular atau vector penyakit CVPD. Jika di kebun jeruk tidak ada pohon yang terinfeksi penyakit CVPD karena ditanami dengan bibit jeruk bebas penyakit, maka kehadiran serangga penular ini hanya merupakan hama biasa yang merusak tunas muda. Gejala serangan umumnya terjadi pada kuncup, tunas, daun muda, dan tangkai daun.

Serangan hama menyebabkan tunas-tunas muda keriting dan pertumbuhannya terhambat periode kritis populasi D. Ciri khususnya saat pertunasan, dan ambang pengendalian adalah satu ekor per tunas. Cara mengendalikan hama kutu loncat adalah dengan penyemprotan insektisida dimethoate, alfametrin, profenofos, sipermetrin (2 cc per liter).

b. Kutu daun coklat (T. citricidus) dan kutu daun hitam (T. aurantii),

Hama tanaman jeruk jenis ini merupakan hama pembawa virus CTV (citrustristesa virus). Kutu daun mengisap cairan tanaman yang menyebabkan helaian daun muda menggulung, dan menghasilkan embun madu pada permukaan daun sehingga merangsang jamur tumbuh (embun jelaga). Kutu juga mengeluarkan toksin yang menimbulkan gejala kerdil, deformasi, dan terbentuk puru pada helaian daun. Adapaun ambang pengendalian adalah 20 ekor per tunas, dan cara mengendalikannya adalah dengan menyemprotkan insektisida dimethoate, alfametrin, profenofos, sipermetrin 2 cc per liter. Serangan parah dapat dikendalikan dengan imidaklopirid yang diaplikasikan melalui saputan batang.

c. Hama Thrips

Serangan pada buah meninggalkan bekas luka berwarna coklat keabu-abuan yang disertai garis nekrotis di sekeliling luka, tampak di permukaan kulit buah di sekeliling tangkai atau melingkar pada sekeliling kulit buah. Fase kritis pada tunas muda dan bunga 5 sampai 10 persen terserang. Ambang pengendalian adalah 5 sampai 10 ekor perkelopak bunga, dan cara mengendalikannya adalah dengan alfametrin atau abamektin 2 ml per liter. Jaga agar lingkungan tajuk tanaman tidak terlalu rapat sehingga sinar matahari bisa menerobos sampai ke bagian dalam tajuk, dan hindari penggunaan mulsa jerami yang dapat digunakan untuk tempat bertelur.

d. Hama kutu perisai (lepidosaphes beckii)

Hama tanaman jeruk kutu sisik menyebabkan daun berwarna kuning, terdapat bercak-bercak, dan gugur. Jika serangan terjadi di sekeliling batang, akan menyebabkan buah gugur. Kutu sisik juga menyebabkan tanaman menjadi meranggas dan kering, bahkan dapat menyebabkan kematian ranting dan tanaman. Pengendalian mekanis dengan pemangkasan, penyemprotan air bertekanan tinggi, dan penggunaan cairan deterjen.

e. Hama tungau

Hama tungau dapat menyerang bagian daun, batang, dan buah jeruk. Bahkan, hama ini bisa menyerang buah jeruk yang masih seukuran biji kacang. Seiring pertumbuhan buah jeruk yang makin besar, akan terlihat jelas bekas tusukan dari hama tungau. Buah jeruk yang terserang juga akan berwarna perak dan sedikit keunguan-unguan.

f. Hama Lalat Buah

Lalat buah merupakan hama yang memiliki kemampuan menusuk kulit jeruk dan meletakkan telur di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, telur tersebut akan menetas dan menjadi larva. Nantinya, larva ini lah yang akan memakan buah jeruk sebelum anda sempat memanennya. 

g. Hama Penggerek buah,

Hama iniumumnya dapat menyerang buah jeruk dari dalam dengan cara menggorok kulit buah jeruk dan masuk ke dalam daging buah. Pada bagian kulit luarnya, akan muncul getah atau yang disebut juga blendok. Di dalam buah jeruk, ulat penggerek akan memakan buah dan membuat buah jeruk menjadi busuk.

Demikian informasi terkait Hama Tanaman Jeruk. Baca juga Cara Mengaplikasikan Glifosat ke Berbagai Tanaman dengan cara mengunjungi website Gokomodo dan temukan informasi lainnya seputar produk yang kamu butuhkan. Selamat berselancar!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin