Diterbitkan 12 Jan 2024

Kenali Jenis Virus Kerdil Padi dan Cara Pengendaliannya

Tips / Tutorial
Virus kerdil padi

Serangan hama wereng hingga saat ini masih menjadi masalah para petani di Indonesia. Tak hanya itu, serangan hama ini seringkali diikuti dengan serangan virus seperti virus kerdil hampa atau Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) dan virus kerdil rumput atau Rice Grassy Stunt Virus (RGSV).

Kedua virus kerdil padi ini membuat kerugian yang dialami petani menjadi berlipat ganda. Selain menurunkan produktivitas, serangan virus ini juga berpotensi menyebabkan kegagalan panen yang sangat merugikan. Agar kamu lebih waspada, berikut adalah ciri-ciri tanaman padi yang terserang virus kerdil beserta cara pengendaliannya.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Virus Kerdil Hampa

Serangan virus kerdil hampa akan membuat tanaman padi menunjukkan gejala berupa pertumbuhan yang terhambat dan daun berwarna hijau gelap dengan ujung terpilin. Selain itu, tepi daun juga menjadi tidak rata dan berlekuk-lekuk, serta akan terjadi pembengkakan tulang daun yang membentuk puru. 

Berdasarkan stadianya, tanaman yang terinfeksi virus kerdil hampa pada stadia bibit akan berkembang dengan ciri-ciri daun melintir dan tepi daun bergerigi pada saat 2 minggu setelah inokulasi. Sementara pada stadia berbunga, ciri-ciri yang dapat diamati berupa daun atas dan daun bendera melintir, malai tidak keluar atau keluar sebagian, serta gabah dari malai yang keluar sebagian akan hampa.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Virus Kerdil

Berbeda dengan serangan virus kerdil hampa, tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput akan menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan dengan jumlah anakan yang banyak. Selain itu, daun juga akan menjadi pendek dan sempit, serta pertumbuhannya menjadi tegak dengan warna hijau pucat atau kuning pucat. 

Sumber: IStock

Lebih lanjut, daun tanaman padi yang terserang penyakit kerdil rumput akan terdapat bintik-bintik atau bercak berwarna coklat tua. Meskipun warna daun seringkali berubah menjadi hijau pucat atau kuning pucat, daun tanaman padi yang mendapatkan pupuk Nitrogen yang cukup akan tetap berwarna hijau.

Cara Pengendalian Virus Kerdil Padi

Virus kerdil pada dapat dikendalikan dengan beberapa cara, seperti memusnahkan inang atau tanaman yang sakit secara selektif. Hal lainnya adalah melakukan pengamatan secara intensif, serta mengaplikasikan pestisida. Pastikan gunakan pestisida yang mampu memusnahkan vektor virus seperti Wereng Batang Cokelat (WBC) di area terserang. 

Adapun beberapa solusi lain yang bisa dilakukan, yaitu: 

  • Membenamkan semua jerami dalam satu blok yang sudah kering di sawah   dengan cara disingkal (tidak diperbolehkan dengan cara mblebes)
  • Setelah jerami dirobohkan, aplikasikan MOL (dekomposer) di sawah secara merata.
  • Membuat persemaian di lahan setelah jerami dibenamkan, atau membuat persemaian di rumah dengan sistem nampan tanpa harus menunggu jerami dibenamkan.
  • Pilih varietas dengan ketahanan terhadap serangan virus dan hama wereng. Beberapa varietas pilihan yang bisa dipilih, yaitu varietas Membramo, Inpari Mantap, Inpari Sidenuk, Inpari 45, Inpari 47, dan Inpari 48.
  • Agar pengamatan hama wereng dapat lebih mudah, pasang lampu perangkap di beberapa titik lahan.  

Virus kerdil padi memang sangat merugikan apabila tidak segera dikendalikan sejak awal. Untuk itu, pastikan kamu selalu melakukan pengamatan tanaman secara berkala. Cara ini adalah yang termudah agar dapat melihat ada tidaknya ciri-ciri dari gejala serangan virus tersebut. Untuk menambah wawasanmu mengenai hama wereng, baca juga Hama Wereng Coklat: Fisiologi, Pengendalian, dan Perbedaannya dengan Wereng Hijau di website Gokomodo, yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin