Hama Wereng Coklat: Fisiologi, Pengendalian, dan Perbedaannya dengan Wereng Hijau
Kedatangan hama memang menjadi musuh yang sangat meresahkan petani karena dapat merusak atau bahkan mematikan tanamannya. Salah satu hama yang populer dan begitu mengganggu petani adalah Nilaparvata lugens atau yang dikenal dengan Wereng Coklat.
Tidak perlu menunggu tanaman diserang oleh hama ini karena sebagai petani kamu harus melakukan pencegahan terlebih dahulu. Tapi jika sudah terlanjur diserang oleh Wereng Coklat ini, pastikan kamu mengetahui dengan benar ciri-cirinya.
Apalagi Wereng Coklat ini lebih sulit dibasmi daripada Wereng Hijau, bahkan bisa mengakibatkan gagal panen. Oleh karena itu, simak ulasan berikut untuk mengetahui fisiologi Wereng Coklat sekaligus cara mengendalikannya.
Fisiologi Wereng Coklat
Wereng Coklat atau Wereng Batang Coklat (WBC) merupakan serangga penghisap anggota Ordo Hemiptera dengan fisik yang kecil. Nimfa kecil berwarna putih dan semakin tua berubah menjadi kekuningan, coklat muda, dan akhirnya menjadi coklat tua. WBC memiliki dua bentuk sayap, makroptera dan brakhiptera dengan kemampuan terbang yang mumpuni.
Kelihaiannya saat terbang dari satu tanaman ke tanaman lain atau bahkan dari satu lahan ke lahan lain membuatnya sangat mudah menyebar. Populasi WBC akan meningkat pesat pada kelembaban sekitar 75% dengan suhu optimum 28-20 derajat Celcius.
Kondisi tanaman yang rimbun dengan lahan basah dan angin lemah biasanya menjadi tempat ideal untuk telur WBC. Tak heran jika kamu biasanya melihat WBC dewasa meletakkan telurnya pada batang paling bawah tanaman padi.
Telur WBC cukup mudah dikenali dengan bentuk yang lonjong bulat dan berkelompok dan akan menetas antara 7-11 hari. Rata-rata fase nimfa WBC berlangsung selama 65 hari dan akan aktif menghisap cairan tanaman. Kondisi ini dapat mengakibatkan tanaman menjadi kerdil, menguning, dan layu karena WBC mengganggu laju fotosintesis.
Cara Mengendalikan Wereng Coklat
1. Upaya Pra Tanam
Kualitas bibit sangat penting agar bisa lebih kuat dalam menghadapi kemungkinan serangan hama yakni dengan membelinya di tempat bersertifikat. Amati populasi WBC sejak awal persemaian dan musnahkan bibit yang terserang berat WBC. Kamu juga bisa memasang Light Traps untuk menangkap Wereng dalam jumlah besar terutama Wereng Imigran.
2. Fase Tanaman Muda
Hindari menanam varietas yang rentan dan pastikan untuk memberi pemupukan yang berimbang. Lakukan eradikasi tanaman yang bergejala virus kerdil dan gunakan insektisida efektif untuk WBC yang terdaftar.
3. Fase Tanaman Tua
Lakukan eradikasi jika masih ada tanaman yang bergejala virus kerdil dan gunakan insektisida yang berkualitas. Wereng Coklat memang cukup sulit dibasmi sehingga pastikan kamu memilih insektisida dan memberikannya dengan teknik aplikasi yang tepat.
4. Melestarikan Musuh Alami
Selain menggunakan insektisida, kamu juga bisa mengandalkan keberadaan predator untuk menekan populasi WBC. Diantaranya parasitoid telur seperti Anagrus sp., parasitoid nimfa dan dewasa yakni Elenchus sp., serta jamur patogen serangga seperti Beauveria.
Perbedaan Wereng Coklat dengan Wereng Hijau
1. Dampak yang Diberikan
Wereng Coklat merupakan hama utama tanaman padi sebagai vektor virus kerdil dan dapat menyebabkan fuso (gagal panen). Sedangkan Wereng Hijau menjadi penyebab tanaman padi terserang penyakit tungro dan berakibat pada berkurangnya produksi padi.
2. Warna dan Bentuk Telur
Telur Wereng Hijau berwarna bening kemudian menjadi putih kekuningan dan meruncing di kedua tangkainya. Sedangkan Wereng Coklat memiliki telur yang berbentuk lonjong putih dan diletakkan secara berkelompok.
Sekian ulasan mengenai Wereng Coklat lengkap dengan upaya pengendalian yang bisa kamu lakukan. Baca juga Jenis Padi yang Tahan terhadap Hama Wereng di website Gokomodo untuk menambah wawasanmu!