Kenali Pupuk dan Pestisida Nabati Berbasis Mikroba
Mulai dari sekarang, praktik pertanian ramah lingkungan memang harus terus diupayakan. Salah satunya dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati berbasis mikroba. Dengan cara ini, sektor pertanian akan mampu memenuhi permintaan pasar dengan hasil yang berkualitas.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), penggunaan pupuk dan pestisida hayati merupakan upaya untuk mengurangi bahan kimia sintetik dalam kegiatan budidaya tanaman.
Pupuk dan pestisida hayati dapat diproduksi menggunakan bahan aktif seperti Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) maupun mikroba lainnya. PGPR merupakan sekelompok bakteri baik yang dapat mengolonisasi rizosfer atau lapisan tanah yang berada antara 1-2 milimeter di sekitar zona perakaran.
Aktivitas PGPR tersebut akan memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai dari menambah unsur hara dalam tanah, menginduksi fitohormon atau hormon tumbuhan, menginduksi gen pertahanan, serta menjadi biopestisida.
Adapun untuk mendukung hal ini, para peneliti dari Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan BRIN telah mengembangkan beberapa produk pupuk dan pestisida hayati yang berbasis mikroba antagonis. Beberapa produk tersebut masih berada di bawah naungan Balai Penelitian Tanaman Hias Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Contoh pupuk dan pestisida nabati
Sebagai contoh, salah satu produk pupuk hayati unggulan yang dikembangkan adalah Agrihort BioNutri-V. Produk yang merupakan pupuk hayati dan pembenah tanah ini memiliki bentuk butiran dengan bahan aktif tujuh mikroba indigenous atau asli. Adapun keunggulan dari Agrihort BioNutri-V adalah dapat diaplikasikan pada berbagai tanaman dengan nilai efisiensi yang tinggi. Beberapa tanaman hortikultura yang dapat menggunakan pupuk ini antara lain cabai, padi, bawang, dan kentang.
Keunggulan lain dari pupuk ini adalah dapat memperbaiki kondisi lahan, meningkatkan penyerapan unsur hara oleh tanaman, tidak menimbulkan residu, serta meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Bahkan, kandungan bahan alami pupuk ini juga tidak membuat korosi pada alat-alat pertanian.
Selain Agrihort BioNutri-V, produk lain yang dikembangkan sebagai solusi pertanian ramah lingkungan adalah pestisida Agrihort Bioprima. Produk pestisida ini memiliki formula biopestisida berbahan aktif PGPR yang digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman karena bakteri dan cendawan.
Beberapa contoh penyakit tanaman yang dapat dikendalikan, yaitu penyakit layu bakteri, karat putih, hawar daun bakteri, layu fusarium, hingga penyakit bercak hitam. Produk pestisida ini juga sudah dipatenkan pada tahun 2009 dan akan dibuat turunan patennya yang baru.
Pupuk dan pestisida berbasis mikroba memang sangat tepat untuk mendukung praktik pertanian ramah lingkungan. Namun, tidak ada salahnya menggunakan pupuk atau pestisida kimia untuk mengatasi beberapa permasalahan tanaman. Baca juga Keunggulan Pupuk Clean Ammonia sebagai Pupuk Masa Depan di website Gokomodo untuk menambah wawasanmu terkait pertanian modern di masa yang akan datang.