Ketahui 5 Perbedaan Pertanian Modern dan Tradisional
Seiring berjalannya waktu, cara bercocok tanam di Indonesia mulai mengalami perubahan. Dari cara tradisional kini telah berubah menjadi cara yang lebih modern. Kini dengan maraknya kemajuan teknologi membuat istilah pertanian modern semakin dikenal luas oleh masyarakat.
Secara sederhana, pertanian modern merupakan sebuah usaha pertanian yang memanfaatkan teknologi terbaru sesuai dengan agroekologi (menjaga kelestarian ekosistem serta berkelanjutan) dan sosial ekonomi yang menguntungkan petani. Sementara itu, pertanian tradisional merupakan sistem bercocok tanam yang masih mengandalkan alam, lahan yang digunakan berpindah-pindah, dan berpatokan pada musim.
Dari penjelasan singkat tersebut, dapat diketahui bahwa pertanian modern berbeda dengan pertanian tradisional. Apa saja perbedaannya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk!
5 Perbedaan Pertanian Modern dan Pertanian Tradisional
1. Alat yang Digunakan
Perbedaan pertama dapat dilihat pada alat yang digunakan. Pada pertanian tradisional, alat pertanian yang digunakan masih sangat sederhana, yakni berupa sabit, cangkul, kerbau untuk membajak sawah, dan tenaga manusia dari menanam hingga panen.
Sementara pada pertanian modern, alat pertanian yang digunakan sudah berupa mesin. Seperti traktor untuk membajak sawah, mesin penanam padi, mesin penanam kentang, drone untuk pengairan, dan mesin pemanen otomatis.
2. Konsep Pertanian yang Dijalankan
Perbedaan lainnya ada pada konsep pertanian yang dijalankan. Pada pertanian tradisional, konsep yang dijalankan masih cenderung pertanian non organik, sedangkan pada pertanian modern konsep yang dijalankan cenderung pertanian organik dan berkelanjutan. Meskipun ada beberapa petani konvensional yang sudah menerapkan pertanian organik, namun jumlahnya masih sangat sedikit.
3. Produktivitas Hasil Tani
Pada pertanian tradisional, produktivitas hasil tani akan jauh lebih diutamakan. Hal ini disebabkan oleh petani yang cenderung lebih fokus pada budidaya tanpa memikirkan tentang faktor-faktor yang berkelanjutan.
Hal tersebut tentu saja berbeda dengan pertanian modern yang menekankan pada pertanian organik. Tak hanya mengutamakan produktivitas, petani juga mengutamakan kestabilan dan kelestarian lingkungan dengan menerapkan konsep jangka panjang.
4. Ketahanan Produksi
Faktor lain yang membedakan pertanian tradisional dengan pertanian modern adalah ketahanan produksi. Pada pertanian tradisional, ketahanan hasil produksi hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Hal ini karena lahan semakin lama semakin rusak dan pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal.
Lain halnya dengan pertanian modern. Ketahanan produksinya akan berlangsung dalam jangka panjang dan mampu menerapkan keberlanjutan hingga kemandirian. Hal ini dikarenakan adanya optimalisasi teknologi yang mampu mencegah kerusakan lahan.
5. Biaya Produksi
Perbedaan terakhir yang bisa dilihat adalah biaya produksi yang dibutuhkan. Sangat jelas sekali, pertanian tradisional akan membutuhkan modal yang lebih sedikit daripada pertanian modern. Hal ini karena dalam menjalankan praktik pertanian organik, biaya untuk mesin yang canggih tidak diperhitungkan. Sedangkan di pertanian modern, pembelian mesin dan perawatannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Itulah 5 perbedaan antara pertanian modern dan pertanian tradisional yang perlu kamu ketahui. Bila kamu ingin memenuhi kebutuhan pertanian, Gokomodo hadir untuk melengkapi kebutuhanmu. Dapatkan informasi selengkapnya dengan mengunjungi website kami.