Diterbitkan 24 Jul 2023

Ketahui Kondisi pH Tanah Sebelum Melakukan Pemupukan

Agri Edu
pH tanah

Tingkat keasaman dan kebasaan suatu tanah atau pH tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tanaman dalam menyerap unsur hara. Tingkat keasaman dan kebasaan ini ditunjukkan melalui skala angka 0-14, dimana 7 menunjukkan keadaan yang normal.

Untuk mengetahui pH tanah, kamu dapat melihat vegetasi yang ada di sekitar lahan. Cara lainnya adalah dengan melihat warna, melakukan pengukuran manual dengan kertas lakmus atau kunyit, serta mengukur menggunakan alat seperti pH meter.

Secara umum, tanaman dapat tumbuh subur apabila tanah memiliki tingkat pH antara angka 6,5-7,5. Sebab, pada skala angka 6,5-7,0, hampir semua unsur hara tersedia di tanah dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tanaman. 

Perhatikan pH tanah sebelum pemupukan

Dalam hal pemupukan, skala pH tanah juga harus dipertimbangkan dengan matang. Hal ini karena pemupukan dalam keadaan pH di luar batas optimal akan membuat unsur hara tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tanaman.

Selain itu, kondisi tanah yang tidak optimal juga membuat tanaman tidak mampu menyerap unsur hara sesuai jumlah yang diharapkan. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui mudah tidaknya ion-ion dari suatu unsur hara dapat diserap oleh tanaman.

Secara umum, akar tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara pada pH netral. Hal ini karena pada pH tersebut, sebagian besar unsur hara terutama unsur hara makro lebih mudah larut dalam air. Sedangkan pada pH yang lebih rendah atau lebih tinggi, jumlah unsur hara makro yang tersedia akan menurun.  

Sementara itu, ketersediaan unsur hara mikro pada pH netral cenderung lebih kecil daripada pH rendah atau pH tinggi. Akan tetapi, jumlah unsur hara mikro tersebut sudah mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

Dengan mengetahui skala pH tanah, kamu juga bisa mengetahui ada tidaknya unsur hara yang bersifat racun bagi tanaman. Misalnya pada tanah asam, unsur mikro seperti Zn, Fe, Mn, dan Cu akan lebih mudah larut, sehingga jumlahnya menjadi terlalu besar dan bersifat racun bagi tanaman.

Sementara itu, pada tanah alkali atau basa, unsur mikro natrium (Na) dan Molibdenum (Mo) yang cenderung berjumlah besar akan meracuni tanaman. Tak hanya itu, kondisi pH juga sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalamnya. Pada pH 5,5 – 7, baik bakteri maupun jamur pengurai bahan organik akan berkembang dengan baik.

Untuk mendapatkan pH netral yang sesuai tersebut, maka perlu pemberian kapur pertanian apabila kondisi pH tanah rendah (asam). Sedangkan jika terlalu tinggi (basa), maka dapat diatasi dengan penambahan sulfur. Selain mempertimbangkan pH tanah, kamu juga perlu memperhatikan 4 Rekomendasi Waktu Pemberian Pupuk Tanaman. Ingin membaca lebih banyak artikel menarik? Kunjungi website Gokomodo sekarang!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin