Masih Ragu Jadi Juragan Perkebunan di Desa? Coba Cek Hasil Perkebunannya Berikut Ini!
Dimanakah letak perkebunan di Indonesia? kebanyakan ada di wilayah pedesaan bukan? Sangat jarang perkebunan yang hasilnya dimanfaatkan oleh masyarakat berlokasi di perkotaan. Hal ini dikarenakan wilayah perkotaan sudah pasti padat penduduk dan banyak lahan yang dialih fungsikan menajdi pemukiman penduduk. Maka dari itu, perkebunan di Indonesia masih banyak dijumpai di daerah pedesaan. Di pedesaan inilah selain kelestarian lingkungan yang terjaga, ternyata turut membangun perekonomian melalui sektor perkebunan.
Tanaman perkebunan sangatlah cocok dibudidayakn di pedesaan. Hal ini bisa dilakukan karena wilayah pedesaan memiliki kadar air dan udara yang terbilang bersih sehingga baik untuk tanaman. Lalu, kondisi tanah yang masih subur dan minim penanganan sangat memudahkan para pelaku perkebunan berbudida. Yuk, ketahui apa saja tanaman perkebunan desa yang menghasilkan cuan banyak?
Padi
Padi merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di Indonesia dan bijinya (beras) menjadi makanan pokok masyarakat. Lahan tanaman padi saat ini banyak ditemui di wilayah pedesaan dan menjadi sumber pencaharian warga pedesaan. Beras hasil petani lokal pedesaan ternyata juga menghasilkan keuntungan 20-30% dari biaya yang dikeluarkan untuk proses produksinya.
Jagung
Jagung menjadi salah satu alternatif makanan pokok di Indonesia. Karena jagung termasuk salah satu makanan pokok, lahannya pun juga banyak ditemui terutama di pedesaan. Jika ingin diolah, jagung dapat menghasilkan lebih banyak jenis hidangan dibandingkan nasi. Jagung dapat diolah menjadi keripik jagung, nasi jagung, jagung bakar, dan masih banyak lagi. Tentunya dengan olahan ini nilai jual jagung dapat bertambah. Selain itu, petani di pedesaan yang menanam jagung bisa mendapatkan keuntungan 25-40% dari modal awal.
Kelapa
Ada banyak jenis kelapa yang dapat tumbuh di pedesaan, namun yang paling menjanjikan hasilnya yaitu kelapa. Kelapa sawit telah menyumbang banyak pendapatan negara. Selain dipasarkan berupa minyak, adanya hilirisasi minyak kelapa sawit menghasilkan produk yang siap dipakai oleh konsumen seperti sabun, kosmetik, dan masih banyak lagi. Dari kelapa sawit dapat menghasilkan keuntungan 30-50% bagi petani lokal.
Lada
Tahukah kamu lada menjadi komoditas yang menarik saat masa kolonialisme? Ternyata selain biji lada, minyak lada juga digunakan dan produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penjualan lada saja dapat berkisar 30-50% terhitung dari biaya produksi, kualitas, serta banyaknya penjualan. Dengan hasil ini petani di pedesaan tentunya mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi pula.
Kopi
Wah, jika bicara kopi di Indonesia pasti sudah tau kalau menjadi primadona komoditas ekspor. Bahkan, ada beberapa jenis kopi yang paling banyak diminati di luar negeri – Ini Dia 5 Primadona Kopi Indonesia yang Unik dan Mendunia. Berkat banyak peminat, penjualan kopi baik lokal maupun kopi ekspor mampu meraup keuntungan sebanyak 50-70% untuk biji kopi. Keuntungan akan berbeda dengan kopi siap saji yang mencapai 100% bahkan lebih. Dari sini sudah kelihatan ya apa itu manfaat hilirisasi pada industri kopi? Keuntungan ini juga dapat dirasakan oleh petani kopi yang notabene ada di wilayah pedesaan.
Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman yang juga dibudidayakan di pedesaan. Tanaman cengkeh menjadi salah satu rempah yang banyak dicari oleh negara-negara lain untuk bumbu dapur dan diolah menjadi minyak esensial. Selain itu, cengkeh di dalam negeri juga dibuat menjadi komposisi pembuatan rokok. Kebayang ga berapa keuntungannya? Dari hasil panen cengkeh, petani mendapatkan keuntungan 40-60% terhitung dari biaya produksi yang dikeluarkan.
Sudah tahu kan kenapa di desa banyak sekali juragan perkebunan? Dapat dilihat dari proyeksi keuntungannya saja memang sangat menjanjikan cuan. Sudah saatnya menginisiasi ketahanan pangan dan dompet dengan berkebun di desa. Jangan lupa untuk membeli peralatan perkebunan hanya di Gokomodo ya! Nantikan artikel lainnya seputar komoditas perkebunan di Indonesia hanya di blog Goomodo.