Mengenal Insektisida Kutu Putih dan Cara Pemakaiannya
Daerah tropis memang wilayah yang tepat untuk bercocok tanam. Banyaknya tanaman yang ditemukan di daerah tropis sebanding dengan jumlah OPT yang mampu hidup di iklim tropis. Salah satu OPT yang mampu mengganggu kelangsungan hidup tanaman, terutama tanaman kakao, yaitu kutu putih.
Tentang Kutu Putih
Kutu putih merupakan serangga golongan lepidoptera yang masih satu keluarga dengan kupu-kupu. Hama kutu putih berasal dari Amerika yang telah bermigrasi ke Indonesia pada tahun 2008. Serangan kutu putih mengakibatkan beberapa jenis tanaman buah-buahan, sayuran, dan umbi-umbian mengalami penurunan produktivitas yang cukup berat bahkan mencapai lebih dari 90% dari populasinya.
Kutu putih memilki ciri fisik berupa panjang tubuh 0,1 inchi, memiliki tubuh berbentuk lonjong, serta terbungkus oleh lilin katun. Kutu Putih biasanya menyerang bagian kulit kayu, batang, daun, bunga, dan buah. Uniknya, hanya Kutu Putih betina yang memakan tumbuhan sedangkan kutu putih jantan tidak makan karena tidak memiliki mulut.
Penyebab Serangan Kutu Putih
Kutu putih dapat berkembang biak dan menyerang tanaman secara masif apabila kondisi lingkungannya sesuai dengan habitat idealnya. Kutu putih menyukai tempat yang hangat dengan kelembaban yang tinggi ditambah dengan minimnya ventilasi. Pada habitat yang memadai, kutu putih betina mampu menghasilkan 200-600 telur yang ditempatkan dalam kepompong lilin. Dengan kata lain, serangan kutu putih akan maksimal saat musim kemarau. Gejala serangan kutu putih yang dapat diamati dengan mata telanjang seperti:
- Terlihat bagian tumbuhan yang tumbuh tidak semestinya, terutama pada tunas daun, bunga, dan calon buah. Selain itu serangan kutu putih menyebabkan cabang bengkok yang terbentuk dari tunas yang diserang oleh kutu putih.
- Nampak buah tumbuh menjadi tidak beraturan, berkerut, kering atau mengeras, mudah rontok, serta lebih mudah mati ketika diserang saat tanaman berusia masih muda.
- Serangan pada tanaman yang berusia lebih tua tidak mempengaruhi perkembangan dan kualitasnya, namun hanya mempengaruhi bentuk fisik buah saja.
Setelah mengetahui tanda serangannya, akan lebih baik jika pengendalian langsung dilakukan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk pengendalian kutu putih, namun yang dinilai lebih efektif tetap penggunaan insektisida
Penggunaan Insektisida Kutu Putih, Bolehkah?
Penggunaan insektisidhttps://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221006133847-282-857122/5-cara-menghilangkan-hama-kutu-putih-pada-tanamana merupakan salah satu upaya untuk menjaga produktivitas tanaman. Maka, boleh saja untuk mengaplikasikannya pada tanaman yang sudah terserang oleh kutu putih. Namun, sebelum menggunakan insektisida, pastikan terlebih dahulu bahwa pengendalian metode lain tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Insektisida sebaiknya digunakan sesuai dengan prisnisp 6T yaitu tepat jenis, tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu, dan tepat waktu. Penggunaan insektisida sesuai dengan prinsipnya akan mengurangi kemungkinan terjadinya resistensi pada OPT.
Bahan Aktif Insektisida Kutu Putih
Kutu putih yang sudah banyak menginvasi tanaman hingga mengganggu pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil panen harus segera dikendalikan. Salah satu pengendalian yang efektif yaitu menggunakan beberapa insektisida sistemik dan organik berikut ini:
1. Imidiakloprid dan spirotetramat
Insektisida dengan bahan ini bekerja dengan cara meracuni kutu putih. Bahan aktif ini bekerja secara 2 arah yaitu bahan aktif akan masuk ke jaringan daun dan mengikuti sistem pembuluh xilem serta floem yang bergerak menuju tunas baru, daun, ranting, batang, dan jaringan akar.
2. Sabun insektisida
Sabun insektisida merupakan sabun yang diciptakan sebagai insektisida. Insektisida dari bahan sabun menggunakan asam lemak sebagai bahan aktif. Pembuatan abun insektisida bisa dengan mencampurkan sabun dan minyak goreng atau dengan cara melarutkan sabun, cuka, dan bawang putih bubuk. Kulit kutu putih yang
3. Neem oil
Dalah bahasa Indonesia neem oil sering disebut sebagai minyak nimba/mimba. Memang minyak ini sering digunakan sebagai bahan aktif insektisida karena mampu membunuh berbagai jenis kutu, apids, thrips, dan masih banyak lagi. Minyak nimba/mimba menjadi salah satu insektisida yang ampuh untuk tanaman kopi dan kakao – Penggunaan Pestisida Organik Paling Ampuh pada Tanaman Kopi dan Kakao..
4. Metil pirimifos
Insektisida dengan bahan aktif ini mampu mengendalikan kutu putih yang menginvasi tanaman. Insektsida ini dapat diaplikasikan dengan cara disemprot pada tanaman yang diserang kutu putih. Bahkan, bahan ini bisa dipercaya untuk mengendalikan hama yang sudah resisten terhadap insektisida.
Tetap berhati-hati saat mengendalikan hama kutu putih. Tidak hanya insektisida yang mampu meracuni manusia, tetapi kutu putih juga membawa masalah kesehatan tersendiri bagi manusia. Untuk itu, pastikan memakai APD yang sesuai saat membuat dan memberikan insektisida pada tanaman. Dapatkan rekomendasi insektisida untuk tanamanmu dari artikel di website Gokomodo, ya!