Diterbitkan 11 Sep 2023

Mengenal Pupuk KCL beserta Keunggulan dan Fungsinya

Agri Edu
mengenal pupuk KCL

Hasil panen yang melimpah tentunya didukung dengan pola pemupukan yang tepat. Berpedoman pada kaidah 5T, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu, dan tepat sasaran, pemupukan yang dilakukan akan membuat tanaman tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Guna memenuhi kaidah tepat sasaran, kamu harus memilih kandungan bahan aktif yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perhatikan dengan baik, unsur hara seperti Nitrogen, Kalium, Fosfor, Magnesium, dan Tembaga yang ada di dalam pupuk sebelum membeli dan mengaplikasikannya pada tanaman.  

Salah satu contoh pupuk yang bisa kamu gunakan adalah pupuk KCL. Pupuk anorganik dengan konsentrasi yang cukup tinggi ini cukup banyak dicari petani karena dapat membantu meningkatkan hasil panen. Yuk mengenal pupuk KCL! Berikut adalah penjelasan selengkapnya! 

Apa Itu Pupuk KCL?

Pupuk KCL merupakan pupuk anorganik tunggal dengan kandungan Kalium Klorida (K2O) yang memiliki konsentrasi mencapai 60%. Pupuk ini juga banyak dikenal oleh para petani sebagai MOP yang merupakan singkatan dari Muriate of Potash

KCL memiliki bentuk seperti kristal dan berwarna merah atau putih. Pupuk ini mudah larut dalam air sehingga sangat mudah saat diaplikasikan. Dalam pembuatannya, bahan baku yang sering digunakan yaitu Kalsium Nitrat, Ca-cyanamide, Fosfat, Superfosfat, Gypsum, serta bahan organik seperti sisa tanaman dan pupuk kandang.

Adapun tanaman yang sangat membutuhkan pupuk ini adalah jeruk, kopi, tomat, cabai, dan kelapa sawit. Hal ini karena berbagai jenis tanaman tersebut membutuhkan unsur hara Kalium dalam jumlah yang cukup banyak untuk mendukung produksi yang optimal.

Kandungan Pupuk KCL

Pupuk KCL hanya mengandung satu jenis unsur yaitu Kalium Klorida. Kandungan tersebut disebut-sebut memiliki peran yang sangat besar dalam memperlancar pertumbuhan, proses terjadinya fotosintesis, serta pembentukan protein dan karbohidrat. 

Kandungan ini juga membuat pupuk KCL sangat cocok digunakan pada masa pembungaan tanaman. Sayangnya, ada beberapa tanaman yang tidak bisa cocok menggunakan pupuk jenis ini karena memiliki sensitivitas terhadap kandungan Kalium Klorida. Tanaman tersebut antara lain kentang, wortel, dan bawang merah.

Keunggulan Pupuk KCL

Ada beberapa keunggulan pupuk KCL dibandingkan dengan pupuk yang mengandung unsur Kalium lainnya. Mulai dari ketersediaan pupuk yang relatif lebih luas, harga yang tergolong ekonomis di pasaran, serta memiliki kandungan klorida yang dapat membantu tanaman dalam mengatur keseimbangan air.

sumber: Agrina

Dengan penggunaan pupuk KCL secara tepat dan sesuai dosis yang dianjurkan, maka akan meningkatkan hasil panen. Apalagi jika tanaman yang diberikan pupuk ini memang benar-benar membutuhkan unsur Kalium dalam jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan produksi buah.

Fungsi Pemberian Pupuk KCL

Adapun fungsi dari pupuk KCL, antara lain: 

  • Meningkatkan Hasil Panen Kandungan kalium yang tinggi akan membuat hasil panen meningkat. Meskipun pada kenyataannya, hanya 30% kalium yang dapat diserap oleh tanah. 

Unsur Kalium juga dapat membuat tanaman menjadi kuat dan tahan terhadap penyakit. Kalium juga bertugas mengantarkan glukosa ke dalam tanah sehingga membuat tanaman mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas buah. Buah yang dihasilkan pun menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih manis.

  • Memperkuat Tanaman

Kandungan K2O pada pupuk KCL juga dapat memperkuat batang tanaman sehingga memperpanjang usia tanaman. Dengan pemberian pupuk KCL, kasus tanaman yang mati atau tumbang sebelum berbuah akan jauh lebih berkurang. Selain itu, tanaman juga akan lebih tahan saat musim kemarau karena bunga dan daun yang berguguran bisa berkurang dengan pemberian kalium.

  • Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Kalium pada pupuk KCL juga berperan sebagai aktivator sekitar 80 enzim, meningkatkan aktivitas biji serta buah pada beberapa tanaman tertentu, dan membantu pembentukan protein serta karbohidrat. Lebih lanjut, Kalium juga akan membantu mekanisme osmotik di dalam sel tanaman. 

  • Mencegah Kerusakan saat Proses Penyimpanan dan Pengangkutan

Jika pada saat tanaman mulai berbunga diberikan pupuk KCL, maka pembentukan hasil biji dan buah yang sempurna akan meningkat. Hasil-hasil buah yang sempurna inilah yang akan membuat resiko kerusakan saat pengangkutan dan penyimpanan bisa dikurangi.

Itu dia informasi agar mengenal pupuk KCL yang banyak dijual di pasaran. Baca juga artikel Pemenuhan Pupuk Berkualitas Meringankan Beban Produksi Petani di website Gokomodo untuk informasi menarik seputar pupuk lainnya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin