Mengerikan! Jangan Sampai Ada Wereng Coklat dalam Tanaman Kamu!
Serangan hama selama proses pertanian memang menjadi sebuah musibah yang harus segera diatasi oleh para petani agar tidak merusak tanaman. Salah satu hama yang menjadi momok petani adalah Nilaparvata lugens atau dikenal pula sebagai wereng coklat.
Kehadiran wereng coklat cukup sulit dibasmi dibandingkan dengan wereng hijau, oleh karena itu perlu dicegah sebelum terlanjur menyerang tanaman. Simak ulasan berikut untuk mengetahui fisiologi wereng coklat dan cara pengendaliannya yang cukup berbeda dengan wereng hijau.
Fisiologi Wereng Coklat
Wereng coklat merupakan bagian dari ordo Hemiptera yang memiliki fisik kecil dan menyerang tanaman sebagai serangga penghisap. Keberadaan wereng cukup mudah dikenali karena nimfa kecil berwarna putih yang khas dan akan berubah kekuningan hingga coklat tua seiring bertambahnya usia.
Berbeda dengan telur wereng hijau yang meruncing di kedua tangkainya, telur wereng berbentuk lonjong putih dan berkelompok. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu sekitar 7 hingga 11 hari dan akan mulai aktif menghisap tanaman saat fase nimfa.
Nimfa wereng berlangsung selama 65 hari, cukup lama untuk menyerang tanaman menjadi layu hingga menyebabkan fuso (gagal panen). Wereng akan mengganggu laju fotosintesis sehingga tanaman tidak tumbuh secara optimal. Berbeda dengan wereng hijau yang mengakibatkan penyakit tungro sehingga mengurangi produksi padi.
Untuk melancarkan aksinya dalam menyerang tanaman, wereng memiliki dua bentuk saya, yaitu makroptera dan brakhiptera. Dengan kemampuan terbang yang baik, wereng sangat mudah menyebar terutama pada tanaman yang rimbun dengan lahan basah dan angin lemah.
Cara Mengendalikan Wereng Coklat
1. Upaya Pra Tanam
Kualitas bibit sangat penting untuk diperhatikan tidak hanya agar dapat tumbuh dengan optimal tetapi juga diharapkan tahan terhadap serangan hama maupun penyakit. Untuk memastikan kualitas bibit, pastikan membelinya di tempat bersertifikat dan pantau proses pra tanam sejak awal persemaian.
2. Fase Tanaman Muda
Selama tumbuh menjadi tanaman muda, petani perlu memberikan pupuk berimbang secara berkala agar dapat menjaga ketahanan tanaman. Lakukan eradikasi tanaman yang bergejala virus kerdil menggunakan insektisida efektif untuk wereng coklat.
3. Fase Tanaman Tua
Eradikasi dapat dilakukan kembali ketika timbul gejala virus kerdil pada tanaman sekalipun tanaman sudah dalam fase tua. Perlu diingat jika wereng coklat lebih sulit dibasmi daripada wereng hijau sehingga kamu harus cermat memilih insektisida tepat guna.
4. Melestarikan Musuh Alami
Untuk memaksimalkan pengendalian wereng kamu tidak hanya bisa mengandalkan insektisida saja melainkan juga bisa memanfaatkan keberadaan predator. Predator yang berperan dalam menekan populasi wereng biasanya sesuai dengan fase hidupnya. Misalnya parasitoid telur ada Anagrus sp., sedangkan parasitoid nimfa dan dewasa yakni Elenchus sp.
Mengenali fisiologi hama tanaman akan membuat proses budidaya lebih optimal. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa menentukan langkah pengendalian yang tepat sejak awal. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar pertanian hanya di website Gokomodo, seperti Mengenal Kandungan Pupuk Dolomit beserta Manfaat dan Rekomendasi Produknya.