Mengintip Seberapa Penting Kapur Pertanian dalam Kehidupan Sehari-hari
Budidaya tanaman memang tidak sebatas menanam kemudian menunggu hingga waktunya memanen. Ada banyak hal yang perlu dilakukan, mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, serta perawatan yang harus dilakukan secara berkala.
Pengelolaan lahan adalah langkah awal untuk memastikan kondisi tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Salah satu kondisi tanah yang wajib diperhatikan adalah pH yang mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Nah, agar pH tetap optimal, kamu bisa memanfaatkan kapur pertanian yang dapat disimak dalam ulasan berikut.
Mengapa Kapur Pertanian Begitu Penting?
Tanah memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman, yakni sebagai penyedia unsur hara. Oleh karena itu, kondisi tanah perlu diperhatikan dengan baik. Sebab, pada tanah yang memiliki pH rendah atau asam, dibutuhkan tambahan kapur pertanian dengan kandungan magnesium untuk menetralkan keasaman tanah.
Pada kondisi tanah yang ideal, populasi mikroorganisme yang sehat akan naik. Dengan kata lain, proses dekomposisi bahan organik, penguraian sisa-sisa tanaman, dan perbaikan siklus nutrisi dalam tanah akan berjalan dengan lebih optimal.
Tidak hanya itu, pemberian kapur pertanian yang dapat membantu mengondisikan pH tanah juga mempengaruhi ketersediaan unsur hara. Pasalnya, pada pH yang terlalu rendah, unsur hara makro akan menjadi sulit larut dalam air. Sementara pada pH netral, proses penyerapan unsur hara makro menjadi lebih mudah karena telah larut dalam air.
Jenis-jenis Kapur Pertanian
Kapur Tohor (Kapur Sirih)
Kapur tohor merupakan jenis kapur yang dibuat melalui proses pembakaran kapur mentah kalsium karbonat (CaCO3) pada suhu diatas 825 derajat Celcius. Tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian, biasanya kapur ini dikenal sebagai kapur sirih karena sering dikonsumsi untuk menyirih.
Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)
Seperti namanya, kapur tembok merupakan jenis kapur yang digunakan untuk mengapur tembok. Namun tidak hanya itu, kapur tembok juga dapat digunakan untuk bidang pertanian dengan rumus kimia Ca(OH)2. Jenis kapur ini terbentuk dari proses pembakaran kapur tohor yang dicampur dengan air batuan kapur.
Kapur Karbonat
Meski kedua kapur sebelumnya dapat digunakan untuk bidang pertanian, kapur karbonat mungkin lebih populer. Ada dua macam kapur yang termasuk dalam kapur karbonat yaitu kalsit dan dolomit. Perbedaan keduanya terletak pada persentase kadar kandungan kalsium dan magnesium sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pertanian.
Kalsit mengandung lebih banyak kalsium (Ca) tapi hanya sedikit kandungan magnesiumnya sedangkan dolomit sebaliknya. Dolomit mengandung unsur magnesium (Mg) lebih banyak daripada kandungan kalsiumnya. Meski begitu, keduanya tetap dapat digunakan untuk mengatasi tanah asam dan penggunaannya tergantung dengan jenis dan kondisi tanaman.
Keberadaan kapur pertanian rupanya memiliki peran yang signifikan terhadap keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan untuk para petani, karena dapat menyeimbangkan kadar keasaman pada media penanaman.
Bagaimana, apakah informasi di atas menarik untukmu? Jika iya, kamu bisa membaca lebih banyak artikel seputar pertanian di website Gokomodo. Mulai dari informasi umum seputar pertanian, rekomendasi produk, hingga promo-promo menarik di GokoMart. Baca juga Perhatikan Penggunaan Kapur Dolomit, Jangan Sampai Salah Langkah