Panduan Lengkap Budidaya Bawang Merah Mudah dan Gampang
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu umbi-umbian yang banyak digunakan di Indonesia sebagai bahan masakan. Tanpa adanya bawang merah, rasa masakan tentu tidaklah sedap. Bahkan, bawang merah di Indonesia saja harganya dapat melambung tinggi sesuai dengan keadaan panennya, lho. Nah, untuk menghemat biaya membeli bawang merah di pasar, tidak ada salahnya untuk budidaya bawang merah sendiri di rumah.
Sama dengan budidaya tanaman lainnya, sebaiknya beberapa hal dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai budidaya bawang merah. Kamu perlu menyiapkan:
Benih
Benih unggul diperlukan agar hasil bawang merah berkualitas dan memiliki rasa yang enak. Varietas benih unggul bawang merah yaitu Kuning, Kramat-1, dan Kramat-2. Selain menggunakan benih, perbanyakan bawang merah dapat menggunakan umbinya. Jika ingin menggunakan umbi sebagai benih, siapkan 800-1500 kg umbi bawang merah untuk 1 hektar lahan.
Umbi yang dipilih sebaiknya berasal dari tanaman yang cukup tua dengan rentang usia 60-90 hari setelah tanam. Umbi berkualitas biasanya berukuran sedang (5-10 gram), terlihat segar dan sehat, bernas, dan berwarna cerah.
Persiapan lahan
Sebelum ditanam, lahan kering perlu dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm. Jika lahan sudah diolah, buat bedengan dengan ukuran 1-1,2 m, tinggi 25 cm, dan panjang bedengan menyesuaikan lahan. Pembuatan bedengan sebaiknnya pada arah timur-barat. Bedengan yang sudah dibuat dibiarkan terlebih dahulu hingga kering, kemudian diolah kembali 2-3 kali sampai gembur.
Proses persiapan lahan memerlukan waktu 3-4 minggu sebelum siap ditanam. Jika menggunakan bekas lahan padi atau tebu, sebaiknya dibersihkan lagi untuk menghindari tumbuhnya Fusarium sp.
Proses Penanaman dan Pemupukan Bawang Merah
Bawang merah dapat hidup di lahan kering maupun lahan bekas tumbuhan lain. Cara menanamnya pun juga berbeda.
- Menanam pada lahan kering
Sebelum ditanam, lahan yang sudah siap diberi pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar terdiri dari pupuk kompos dan pupuk TSP. Pupuk dasar diberikan dengan cara disebar maupun diaduk rata dengan tanah. Aplikasi pupuk susulan terdiri dari pupuk urea, pupuk ZA, dan pupuk KCl. Pemupukan susulan dilakukan pada usia 10-15 hari dan 30 hari setekah tanam.
Lahan yang selesai dipupuk dapat langsung ditanam bibit bawang merah. Bibit yang belum siap tanam sebaiknya dipotong ujungnya terlebih dahulu. Pemotongan ini bertujuan untuk memecahkan masa dormansi serta mempercepat pertumbuhan tunas tanaman.
- Menanam pada lahan sawah bekas padi
Meskipun lahan pernah ditanami padi, pemupukan tetap harus dilakukan. Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk TSP yang disebar dan diaduk sebelum tanam. Setelah itu, pemberian pupuk susulan berupa pupuk nitrogen (urea dan ZA) dan K2O dapat diberikan. Pemberiannya dilakukan pada usia 10-15 hari dan 30 hari setelah tanam. Setelah itu, bibit bawang merah dapat ditanam pada lahan. Cari referensi pupuk bawang merah lainnya? Simak artikel Jenis Pupuk Bawang yang Membuat Hasil Panen Berlimpah, yuk!
Perawatan Bawang Merah
Bawang merah harus dirawat agar pertumbuhannya dapat berjalan dengan baik. Bawang merah memerlukan penyiraman yang cukup di bawah terik matahari. Pada musim kemarau, penyiraman cukup dilakukan sehari sekali pada pagi atau sore. Pada musim hujan, penyiraman hanya untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel.
Melakukan penyiangan itu perlu. Pasalnya, gulma dapat ditemukan pada lahan bawang merah hingga usia 2 minggu setelah tanam. Dengan dilakukannya penyiangan secara teratur, maka kompetisi unsur hara berkurang.
Pengendalian OPT dan Penyakit Saat Budidaya Bawang Merah
Agar budidaya bawang merah berhasil, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencegah adanya serangan OPT dengan pengendalian hama terpadu (PHT). PHT yang dapat dilakukan yaitu:
- Kultur teknis dengan cara melakukan pemupukan berimbang, meggunakan varietas bawang merah yang tahan terhadap OPT, serta menggunakan predator alami.
- Pengendalian secara mekanik dengan cara pembutitan atau pemotongan daun yang terkena penyakit, terkena serangan OPT Spodopteraexigua, penggunaan jaring kelambu, dan penggunaan berbagai metode perangkap.
- Menggunakan pestisida organik
- Menggunakan pestisida selektif sesuai dengan aturannya. Pastikan jenis, dosis, volume semprot, pengaplikasian, dan interval pemberian pestisida sudah benar dan sesuai dengan petunjuk.
Nah itulah hal-hal yang dapat kamu lakukan ketika budidaya bawang merah. Peralatan budidaya, pupuk, dan pestisida dapat kamu beli di Mitra Gokomodo terdekat yang terjamin keaslian produknya. Tertarik dengan budidaya tanaman pangan lainnya? Simak artikel di website Gokomodo, ya!