Pemeliharaan dan Memilih Bibit Sawit yang baik
Memilih bibit sawit yang tepat merupakan langkah awal sebelum memulai menanam sehingga sangat penting untuk diperhitungkan. Proses pemilihan bibit ini bahkan lebih dulu dilakukan sebelum usaha perawatan tanaman sawit itu sendiri.
Tentu tidak boleh sembarangan dalam memilih bibit sawit karena akan mempengaruhi persentase keberhasilan pertumbuhan kelapa sawit. Jika bibit sawit yang digunakan berasal dari jenis yang jelas dan unggul maka pertumbuhannya juga akan baik.
Penting untuk bisa memilih bibit sawit agar tidak salah pilih bibit abnormal ataupun memiliki gejala terserang penyakit. Berikut beberapa tips memilih bibit sawit unggulan dengan mudah agar kamu bisa segera memulai berkebun kelapa sawit. Berikut cara memilih bibit sawit yang baik:
1. Memeriksa Keaslian Bibit Sawit
Bibit sawit yang memiliki varietas unggul biasanya dilepaskan secara resmi oleh lembaga terkait, termasuk Menteri Pertanian. Sertifikasi akan diberikan pada bibit sawit yang diproduksi di kebun benih khusus karena telah menjalankan prosedur pembibitan dengan baik.
Misalnya dengan cara menyilangkan ibu induk Dura (D) dengan pohon bapak Pisifera (P) yang telah teruji keunggulannya. Teknik penyilangan ini telah mengantongi sertifikasi karena kemurnian genetiknya terjamin dan perkecambahan benih dilakukan secara sistematis.
Proses perkecambahan yang rapi dan sistematis membuat bibit bisa ditelusuri asal usulnya hingga ke pohon induk. Oleh karena itu, untuk memastikan keaslian bibit sawit cara sederhananya adalah membeli bibit dari secara ilegal.
Misalnya dari sumber benih resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan menyertakan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS). Surat ini diterbitkan langsung oleh Ditjen Perkebunan atau Dinas Perkebunan di tingkat Provinsi maupun Kabupaten atau Kota.
Selain itu, cara mudah lainnya bisa kamu lihat pada beberapa benih yang dijual dalam polybag dari penangkar resmi. Pastikan mereka telah memiliki Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) yang disertifikasi oleh UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan setempat.
2. Hindari Pembelian Bibit Sawit Ilegal
Bibit sawit illegal biasanya diedarkan dalam kondisi yang tidak diketahui asal usul pohonnya secara jelas karena tidak tercatat. Biasanya bibit yang ilegal tidak dapat disertifikasi karena asal usulnya tidak jelas dan proses pengecambahannya tidak mengikuti standar.
Pastikan kamu tidak terkecoh dengan iming-iming saat membeli bibit sawit ilegal ini misalnya karena harganya murah. Sebab bibit sawit ilegal dapat berdampak pada pertumbuhan sawit karena kondisi bibit tidak dapat dipastikan kualitasnya.
3. Memperhatikan Kriteria Bibit Sawit yang Baik dan Berkualitas
Tidak hanya memastikan keaslian bibit, kamu juga perlu melihat bibit sawit secara langsung dan mempertimbangkannya berdasarkan kriteria tertentu. Bibit sawit yang berkualitas biasanya memiliki bentuk tunas berwarna putih dengan anak daun yang melebar dan tidak kusut.
Keadaan tempurung bibit kelapa sawit unggulan biasanya berwarna hitam gelap sedangkan bentuk bibit berbentuk bulat atau lonjong. Jika perlu, periksa warna calon akar yang terlihat kekuning-kuningan mendekati hijau sedangkan akar panjangnya tidak lebih dari 3 cm.
Ukuran calon batang bibit kelapa sawit yang bagus biasanya antara 2 sampai 3 meter dengan kondisi bongkot yang gemuk. Setelah melakukan pemeriksaan, biasanya bibit sawit akan dikarantina terlebih dahulu hingga dinyatakan aman untuk mulai ditanam.
4. Hindari Bibit Sawit yang Abnormal
Selain mengetahui ciri-ciri bibit sawit unggulan, kamu juga harus paham mengenai ciri-ciri bibit sawit abnormal. Dengan demikian kamu akan bisa menghindari pembelian bibit sawit abnormal agar tidak salah beli dan berakibat fatal.
Benih abnormal biasanya ditandai dengan daun seperti rumput dan sebagian helainya berwarna kuning keputihan. Kelainan warna disebabkan oleh adanya kelainan pembentukan klorofil pada daun yang disebut chimera sehingga daun menjadi tumbuh tanpa klorofil.
Benih yang tumbuh kerdil dengan titik tumbuh tidak berkembang normal, kecil, atau malformasi juga menunjukkan bahwa benih tersebut abnormal. Apalagi jika diikuti dengan susunan anak daun yang rapat (narrow internode) yang umumnya terjadi pada benih yang pendek.
Tajuk dalam benih abnormal juga bisa diperhatikan karena mungkin mengalami penyakit tajuk (crown disease). Dimana tajuk akan membulat disertai dengan bentuk sebagian pelepah yang pendek atau bengkok serta rapuh.
Sekian penjelasan mengenai cara-cara memilih bibit sawit unggulan dengan mudah agar kamu bisa menentukan bibit sawit terbaik untuk ditanam. Pastikan kamu cermat dalam memilih sebab tahapan ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan tumbuhnya sawit. Baca juga 5 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang Paling Terkenal di Indonesia di website Gokomodo untuk informasi menarik lainnya.