Peminat NPK Cair Merapat, Mana Yang Lebih Baik Dibandingkan Pupuk Organik
Pupuk NPK cair telah menjadi andalan para petani dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Kemudahan aplikasinya, baik melalui penyemprotan maupun pencampuran dengan air siraman, menjadikannya pilihan yang praktis dan efisien. Kandungan utamanya, nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), adalah tiga unsur makro esensial yang berperan vital dalam pertumbuhan tanaman, mulai dari perkecambahan hingga produksi buah. Nah, pupuk NPK cair biasanya terbuat dari bahan organik maupun bahan anorganik. Manakah yang lebih baik?
Pupuk NPK Cair Organik
Pupuk NPK cair organik termasuk pupuk NPK yang efisien karena selain bentuknya cair, pupuk ini terbuat dari bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, sayuran, maupun sisa makanan. Bahan organik yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk NPK cair organik diantaranya daun lamtoro, bonggol pisang, sabut kelapa, kelor, pucuk jati muda, kacang tanah, dan pelepah pisang yang belum berbuah. Dari bahan organik tersebut bisa memenuhi kebutuhan unsur hara makro pada tanaman.
Kalau kamu tidak mau ribet, ada juga pupuk NPK cair organik yang dijual di toko pertanian. Ada beberapa jenis pupuk npk cair organik yang bisa kamu beli, diantaranya:
Turbuso
Tubuso merupakan salah satu pupuk NPK cair organik yang juga diberi tambahan zat pengatur tumbuh. Pupuk NPK cair organik ini bisa digunakan sejak tanaman berusia 7 hari supaya tanaman tumbuh dengan baik. Menggunakan pupuk ini bisa mencegah kerontokan daun, bunga, dan buah pada tanaman. Karena pupuk NPK termasuk ke dalam pupuk fase vegetatif, maka pemberian pupuk Turbuso membantu menyuburkan daun yang berujung ke pertumbuhan bunga dan buah saat fase generatif dimulai.
Vertine
Vertine juga salah satu pupuk NPK cair organik yang dilengkapi dengan ZPT (GA3) yang cocok diberikan saat tanaman memasuki fase vegetatif. Manfaat menggunakan pupuk NPK cair organik Vertine bisa dilihat dari pembungaan dan pembuahan yang cepat serta memaksimalkan bobot buah. Tak kalah pentingnya, pupuk ini bisa diaplikasikan bersamaan dengan insektisida dan fungisida, jadi kamu bisa memberikan nutrisi sekaligus melindungi tanaman dari serangan hama yang mengganggu.
NPK Gold N
Pupuk NPK Gold N termasuk jenis pupuk NPK cair organik dengan komosisi 3,09% nitrogen, 4,72% fosfat, dan 3,24% kalium serta dilengkapi dengan unsur hara mikro berupa boron, zinc, kalsium, dan magnesium. Tentunya pupuk ini mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman.
Pupuk NPK Cair Anorganik/Kimia
Jika pupuk NPK cair organik terbuat dari bahan organik, maka pupuk NPK cair anorganik terbuat dari bahan kimia anorganik. Biasanya dalam pembuatannya menggunakan pupuk urea, fosfat, dan potas. Menggunakan pupuk NPK cair anorganik memiliki kelebihan, secara umum lebih cepat diserap tanaman, mudah diaplikasikan, dan dosis lebih jelas sehingga mudah disesuaikan dengan tanaman. Nah, ada juga nik beberapa rekomendasi pupuk NPK cair anorganik. Jangan sampai keliru, ya!
Top Grow
Pupuk Top Grow merupakan salah satu pupuk NPK cair anorganik dengan komposisi 6% nitrogen, 4% fosfat, dan 3% kalium, serta dilengkapi dengan unsur hara mikro seperti besi, boron, kobalt, mangan, molybdenum, seng, dan tembaga. Dengan menggunakan pupuk ini, pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman dapat berjalan dengan baik. Penggunaannya pun cukup fleksibel, bisa diaplikasikan dengan cara diencerkan atu digunakan langsung pada tanaman. Top Grow juga bisa diberikan bersamaan dengan larutan magnesium dan pestisida tertentu.
Pupuk NPK Plus Greener
Pupuk NPK cair ini merupakan pupuk daun, sehingga dianjurkan pemberiannya pada bagian daun tanaman. Selain ketiga unsur hara makro, pupuk ini juga dilengkapi dengan unsur hara mikro yang berbentuk chelate sehingga mudah diikat oleh tanaman. Sayangnya, pupuk ini memberikan hasil yang maksimal pada jenis tanaman tertentu, seperti cabai. Penggunaannya hanya pada saat fase vegetatif saja dan dihentikan apabila tanaman mulai berbunga.
Pupuk NPK++ Cair
Pupuk NPK ini termasuk ke dalam pupuk NPK cair anorganik yang dilengkapi dengan 21% ZPT berupa giberellin acid. Tak hanya dilengkapi dengan ZPT saja, terdapat juga unsur hara mikro untuk menunjang pertumbuhan tanaman, diantaranya magnesium, boron, kalsium, dan besi. Unsur hara makro pada pupuk ini terdiri dari 16,2% nitrogen, 15,5% fosfat, dan 26,5% kalium.
Dari Kedua Pupuk NPK Cair, Manakah yang Lebih Bagus?
Masing-masing jenis pupuk memiliki kelebihan dan kekurangan. Sesuai dengan anjuran, pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik/kimia sebaiknya dilakukan dengan berbseling-seling. Menggunakan pupuk NPK cair organik lebih ramah lingkungan, mudah bisa dibuat sendiri, dan mampu menambah mikroorganisme di dalam tanah. Sedangkan pupuk NPK cair anorganik lebih mudah diserap tanaman dan hasil penggunaanya cepat terlihat. Jadi, kedua jenis pupuk NPK cair baik digunakan untuk tanaman, asalkan pemberiannya diselingi satu sama lain.
Pilihan pupuk NPK cair terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman dan kondisi lingkungan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pupuk, diharapkan lebih bijak kemabli dalam menggunakan pupuk untuk budidaya tanaman. Perlu referensi lain tentang pupuk NPK cair? Coba baca artikel NPK Cair Semakin Diminati! Apa dan Bagaimana Fungsinya? dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!