Pengendalian Gulma dengan Herbisida Kelapa Sawit, Begini Caranya
Tantangan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit salah satunya mengendalikan OPT. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan fakta pembatas pencapaian produksi tanaman pangan yang terdiri dari hama, penyakit, dan gulma. Gangguan OPT pada kelapa sawit sudah dimulai sejak pembenihan kelapa sawit – 6 Hama Bibit Sawit yang Perlu Diwaspadai – hingga menjelang panen kelapa sawit. Salah satu jenis OPT yang ditemukan saat pertumbuhan tanaman kelapa sawit yaitu gulma.
Pengertian Gulma
Gulma merupakan tumbuhan yang mampu tumbuh di sembarang tempat dan di segala kondisi, namun keberadaannya dapat merugikan tanaman disekitarnya. Gulma dapat tumbuh dan menyebar secara progresif dikarenakan gulma memilki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan. Pertumbuhan gulma secara progresif ini tidak lepas dari kemampuannya untuk menyerap unsur hara, cahaya matahari, dan air dari tanaman sekitarnya. Tidak berhenti disitu saja, gulma menjadi tempat ideal sebagai sarang OPT yang dapat mengganggu tumbuh kembang tanaman.
Gulma biasanya sering ditemukan di ladang, kebun, taman, dan area lainnya. Jenis gulma yang sering mengganggu tanaman seperti rumput liar, semak liar, dandelion, dan purslane. Gulma secara spesifik dapat ditemukan pada tanaman tertentu, seperti tanaman kelapa sawit.
Apa Saja Gulma pada Kelapa Sawit
Banyak jenis gulma yang mampu bertahan di lahan perkebunan kelapa sawit, namun jenisnya akan berbeda-beda tergantung jenis lahannya pula. Dominasi gulma dipengaruhi perbedaan karateristik lingkungan suatu lahan dengan lahan lainnya, misalnya gulma yang berada pada lahan gambut akan berbeda dengan gulma kelapa sawit diatas tanah yang kering. Dikarenakan jenisnya berbeda-beda di setiap lahan, berikut Gokomodo rangkum jenis gulma yang dapat hidup di perkebunan kelapa sawit.
Biasanya gulma yang dapat tumbuh pada lahan kering yaitu Mikania micrantha, Ageratum conyzoides, Asystasia gangetica, Borreria alata, dan gulma berdaun sempit. Sedangkan, gulma lahan basah meliputi gulma berdaun sempit, pakis, dan teki.
Pada pohon kelapa sawit pengendalian gulma harus dengan cara yang tepat, ramah lingkungan, serta ekonomis. Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengendalian gulma yaitu memahami karateristik, fisiologis, pertumbuhan gulma, serta ketersediaan alat pengendalian gulma. Pengendalian gulma pada kelapa sawit dibedakan menjadi dua yaitu pengendalian pada tanaman yang sudah menghasilkan dan pengendalian pada tanaman yang belum menghasilkan.
Pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan
- Pemeliharaan piringan
Area piringan kelapa sawit harus dalam kondisi bersih dari gulma. Hal ini bertujuan untuk menghindari kompetisi atas unsur hara dari dalam tanah. Pengendalian gulma pada area piringan dilakukan setiap 4-8 minggu atau bisa fleksibel menyesuaikan dengan keadaan lahan. Pengendalian gulma pada area ini dapat dilakukan secara manual dengan cara menarik atau mencabut gulma dari area piringan. Selain itu dapat juga dikendalikan dengan penggunaan herbisida seperti Basta dan Paracol. Perlu diingat menggunakan herbisida sebaiknya menjadi pilihan terakhir apabila gulma sudah mulai tumbuh secara masif.
- Pemeliharaan gawangan
Area gawangan menjadi area perkembangbiakan predator alami OPT yang menyerang kelapa sawit. Pengendalian gulma pada area gawangan sebaiknya dilakukan pada 24 bulan pertama. Cara terbaik mengendalikan gulma pada area ini adalah dengan menggunakan herbisida kontak yang dinilai lebih ekonomis dan efisien dibandingkan pengendalian secara mekanis.
Pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan
- Pemeliharaan piringan
Gulma pada tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan biasanya tumbuh pada batang kelapa sawit, seperti pakis, anak kayu, dan gulma daun lebar. Untuk hama jenis ini, pengendalian yang tepat yaitu penggunaan herbisida yang tepat dan sebaiknya diberikan satu kali dalam setahun untuk mencegah pengaruh buruk pada tanaman kelapa sawit.
- Pemeliharaan gawangan
Pemeliharaan gawangan pada saat tanaman kelapa sawit sudah menghasilkan sama pentingnya dengan pemeliharaan saat tanaman belum menghasilkan. Caranya pun sama saja, diusahakan menggunakan herbisida yang tepat.
- Pemeliharaan pasar pikul
Pengendalian hama di area pasar pikul dengan cara membersihkan area selebar 2m untuk memudahkan akses keluar masuk hasil panen buah kelapa sawit (TBS). Bisa juga pengendaliannya menggunakan herbisida cocktail.
- Pemeliharaan pelepah
Jangan disangka tidak akan ada gulma pada pelepah kelapa sawit. Jika ditemukan gulma pada area ini, sebaiknya dilakukan pengendalian secara mekanis dengan cara mencabut gulma secara selektif. Penyemprotan dengan herbisida tidak disarankan karena dapat menimbulkan ledakan OPT lainnya.
Itulah beberapa jenis gulma dan cara pengendalian yang dapat dilakukan sendiri di lahan. Dapatkan alat dan bahan pengendalian gulma melalui Mitra Gokomodo, ya! Jangan lewatkan tips lainnya seputar pengendalian hama di website Gokomodo, ya!