Penggerek Batang Padi, Gejala Serangan dan Strategi Pengendaliannya
Hama merupakan organisme penginfeksi tanaman yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan dan berdampak pada produktivitas pertanian. Penurunan hasil pertanian yang disebabkan oleh hama dapat bervariasi dalam rentang yang luas, mulai dari penurunan hasil panen yang relatif ringan hingga mencapai tingkat yang paling parah, yaitu gagal panen. Salah satu contoh hama yang secara konsisten menimbulkan kerugian serius terhadap hasil pertanian, khususnya pada tanaman padi, adalah penggerek batang padi.
Penggerek batang padi merupakan salah satu jenis hama yang paling umum menyerang tanaman padi, dengan tingkat serangan yang bisa mencapai 90%. Serangan hama ini bisa terjadi pada berbagai fase pertumbuhan, baik pada fase vegetatif maupun generatif tanaman padi. Terdapat beberapa jenis penggerek yang dikenal petani, antara lain penggerek kuning, putih, bergaris, dan merah jambu, yang secara umum disebut sebagai sundep atau beluk oleh para petani.
Morfologi Penggerek Batang Padi
Penggerek batang padi memiliki ciri-ciri umum yang mudah dikenali. Fase imago penggerek biasanya berupa ngengat dengan panjang tubuh berkisar antara 10 hingga 17 mm, dengan warna badan dan sayap yang bervariasi, seperti putih, kuning, atau coklat, tergantung pada jenisnya.
Selain itu, terdapat variasi lain yang mencakup tubuh yang relatif gemuk, dilengkapi dengan sisik-sisik keperakan, dan sebaris titik hitam pada bagian ujung sayapnya. Lebih lanjut, panjang sayapnya bila dibentangkan juga diperkirakan mencapai sekitar 25-30 mm.
Gejala Serangan
Penggerek batang padi memulai serangannya sejak fase bibit hingga pembentukan malai pada tanaman padi. Ngengat dewasa aktif pada malam hari dan memiliki siklus hidup yang berkisar antara 40 hingga 70 hari, bergantung pada jenisnya. Telur biasanya diletakkan di bawah permukaan daun atau dekat ujung daun dengan ciri berupa gundukan kecil yang dilapisi bulu-bulu halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat betina.
Tanda-tanda serangan penggerek batang padi mulai muncul ketika tanaman mencapai usia 21 hari setelah dipindahkan. Pada fase tersebut, telur akan menetas dan menyebabkan kerusakan pada sistem pembuluh tanaman yang terdapat di dalam batang padi. Serangan larva dimulai dari akar dan kemudian merambat ke dalam batang padi. Dampak visual dari serangan ini terlihat pada pucuk batang padi yang mengering, berubah menjadi kekuningan, dan menjadi lebih mudah dicabut serta pertumbuhan anakan yang kerdil atau mati.
Selain itu, serangan penggerek batang padi juga terjadi pada fase generatif, yakni ketika tanaman padi sedang membentuk malai. Akibatnya, bulir padi menjadi kosong karena proses pengisian bijinya terganggu akibat kerusakan pada pembuluh batang padi. Hal ini menyebabkan hasil panen padi tidak optimal karena kualitas biji tidak terisi dengan baik.
Pengendalian Penggerek Batang Padi
Guna mencegah kerugian akibat serangan penggerek batang, langkah-langkah pengendalian OPT perlu dilakukan. Adapun cara-cara pengendalian hama penggerek batang padi yaitu :
- Pengaturan Pola Tanam
Pengaturan pola tanam dilakukan penanaman secara serentak dalam areal penanaman yang luas, sehingga tanaman padi berada pada fase yang sama. Dengan demikian, perkembangan dan penyebaran sumber hama di lapangan dapat ditekan. Selain itu, pergiliran tanaman dengan tanaman lain juga dapat dilakukan untuk memutus siklus hidup hama.
- Pengendalian Fisik dan Mekanik
Salah satu metode yang diterapkan adalah pemangkasan tanaman hingga serendah mungkin ke permukaan tanah pada saat panen. Selanjutnya, dilakukan penggenangan air setinggi 10 cm untuk mempercepat pembusukan jerami, sehingga larva penggerek dapat mati. Hal lain juga dapat dilakukan penangkapan ngengat menggunakan perangkap lampu dan perangkap hormon.
- Pengendalian Kimiawi
Jenis pengendalian ini lebih efektif diterapkan saat fase bibit dengan melakukan penyemprotan insektisida menggunakan bahan aktif seperti karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz, atau fipronil. Itu dia informasi mengenai karakteristik penggerek batang padi mulai dari morfologi, gejala serangan dan cara pengendalianya. Agar panen padi anda semakin optimal, simak 6 Teknik Budidaya Padi Terbaik di website Gokomodo, yuk! Selamat membaca!