Diterbitkan 16 Oct 2023

Perbedaan Benih dan Bibit: Pahami Kembali Agar Tidak Tertukar

Agri Edu
perbedaan benih dan bibit

Secara harfiah, benih dan bibit merupakan bakal tanaman untuk ditanam dan dikembangbiakkan lebih lanjut. Bagi kamu yang masih pemula dalam dunia budidaya tanaman mungkin masih bingung ketika harus membedakan antara benih dan bibit.

Mengenal benih dan bibit sangat penting dalam kegiatan budidaya tanaman karena keduanya merupakan bagian dari proses persemaian. Kamu harus mengetahui langkah awal ini sebelum melakukan usaha perawatan berikutnya agar tidak salah langkah dalam memulai.

Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu pengertian sekaligus perbedaan antara benih dan bibit agar bisa memanfaatkannya dengan tepat. Berikut perbedaan antara benih dan bibit sebagai panduan bagi kamu yang ingin memulai budidaya tanaman.

Berdasarkan Asalnya

Perkembangan secara generatif oleh tanaman dilakukan melalui biji yang terbentuk dari pembuahan. Sebagian biji akan dipanen untuk dikonsumsi dan sebagian lainnya dapat digunakan untuk budidaya atau perkembangbiakkan.

Biji yang disiapkan sebagai cikal bakal tumbuhan baru ini disebut sebagai benih dalam usaha budidaya tanaman. Jadi, benih merupakan biji tanaman yang memiliki fungsi agronomis dan telah melewati fase seleksi untuk memperbanyak tanaman.

Sumber: IStock

Selanjutnya, benih semaian yang telah tumbuh menjadi tanaman mudah disebut sebagai bibit setelah tumbuh menjadi tanaman muda. Meski demikian, tidak semua bibit berasal dari benih karena bibit juga bisa diperoleh dari hasil perkembangan tumbuhan secara vegetatif.

Perkembangan tumbuhan secara vegetatif terjadi dengan menggunakan bagian tanaman selain biji, seperti tumbuhnya tunas. Tunas yang dipisahkan dari induknya dan tumbuh sebagai tanaman muda yang memiliki akar, batang, dan daun juga disebut bibit.

Oleh karena itu, proses terbentuknya bibit ini bisa dilakukan secara buatan dengan beberapa campur tangan manusia. Misalnya dengan menumbuhkan tunas melalui cangkok, stek, sambung pucuk, maupun metode lainnya untuk membentuk tanaman muda.

Berdasarkan Struktural

Jika dilihat berdasarkan struktur anatomi, benih sama dengan biji berupa embrio yang memiliki keterbatasan perkembangan. Embrio yang memiliki perkembangan sempurna akan memiliki epikotil, hipokotil, radikula, dan kotiledon. Sedangkan bibit merupakan cikal bakal tumbuhan yang berupa tumbuhan muda secara utuh karena telah memiliki daun, batang, dan akar.

Berdasarkan Klasifikasi

Secara umum, benih tumbuhan diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan cara produksi dan fungsinya dalam dunia budidaya. Benih inti atau nucleous seed merupakan benih yang penyediaannya dilakukan paling awal dan dibuat berdasarkan hasil proses pemuliaan tanaman.

Oleh karena itu, proses pemuliaan benih inti biasanya dilakukan oleh lembaga pemuliaan seperti Balai Penelitian Komoditas. Benih yang kedua adalah benih sumber yang terbagi menjadi tiga jenis yakni benih penjelas, benih dasar, dan benih pokok. Nah, benih pokok inilah yang kemudian diturunkan sebagai benih sebar untuk digunakan para petani.

Klasifikasi benih tersebut berbeda pengertiannya dengan klasifikasi pada bibit karena bibit telah berbentuk tanaman muda. Sehingga klasifikasi bibit pada pengertiannya akan mengarah pada jenis tanaman tersebut dan kekerabatannya dengan tanaman lain.

Berdasarkan Penentuan Kualitas

Siapapun yang melakukan budidaya tanaman tentu berkeinginan untuk memperoleh hasil yang terbaik sehingga harus mengusahakan kualitas benih atau bibit. Cara melihat kualitas keduanya tentunya berbeda karena secara fisik atau struktur, benih dan bibit sangat berbeda.

Untuk melihat benih memiliki kualitas unggulan, pastikan benih bersih dari kotoran dengan warna yang cerah sebagai tanda waktu simpan. Selain itu, kamu juga bisa menilai kualitas benih berdasarkan ukurannya yakni terlihat normal, seragam, dan berisi.

Berbeda dengan cara menentukan kualitas bibit dimana kamu harus melihat setiap bagian dari tanaman muda tersebut. Kualitas bibit biasanya diperhatikan berdasarkan jenis tanaman sehingga seringkali akan berbeda antara satu jenis tanaman dengan lainnya.

Sederhananya kamu bisa melihat bagian-bagian pentingnya yakni pada daun, batang, dan akar apakah memiliki pertumbuhan normal atau tidak. Kamu juga harus memastikan apakah bibit tersebut memiliki gejala penyakit atau tidak karena dapat menyebar jika tidak segera ditangani.

Demikian ulasan mengenai benih dan bibit yang bisa kamu gunakan sebagai panduan untuk mempertimbangkan fase awal budidaya tanaman. Kini kamu bisa segera memulai bertani ataupun berkebun dengan memilih antara memulai dengan benih atau bibit. Baca juga artikel 6 Hama Bibit Sawit yang Perlu Diwaspadai di website Gokomodo, yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin