Diterbitkan 24 Jun 2024

Perlu Cara Khusus, Begini Pengendalian Hama Kepik Hijau

Tips / Tutorial
Hama Kepik Hijau

Nezara viridula atau yang sering dikenal dengan hama kepik hijau merupakan salah satu hama bagi beberapa tanaman. Mulai dari buncis, pare, terong, jambu biji, kedelai, dan masih banyak lagi dengan gejala yang mirip. Jika mulai muncul gejala kerusakan tanaman, maka harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Simak ulasan berikut untuk lebih mengenal Kepik Hijau lengkap dengan upaya pengendalian yang dapat dilakukan.

Mengenal Hama Kepik Hijau

Kepik hijau merupakan hama pemakan buah dan pucuk tanaman yang sedang tumbuh sehingga menyebabkan tunas menjadi kering hingga rontok. Bekas gigitan kepik pada buah yang dibiarkan terlalu lama akan merusak buah karena tidak dapat tumbuh dengan maksimal.

Selanjutnya, lokasi bekas gigitan kepik akan menjadi pintu masuk bagi patogen lain yang menyebabkan kerusakan menjadi lebih parah. Untuk menghindari serangan kepik hijau, petani dapat melakukan beberapa upaya pencegahan. Seperti membuang serasah daun, mengendalikan pertumbuhan gulma, atau menggunakan tanaman perangkap.

Sumber: iStock

Jika sudah terlanjur ditemukan massa telur pada bagian bawah daun, segera lakukan pengendalian. Sebab jika dibiarkan, telur tersebut dapat menetas dan memasuki tahap remaja menuju dewasa. Saat dewasa, kepik hijau dapat terbang dan banyak bergerak, apalagi warnanya yang mirip daun membuat kepik hijau sulit terlihat.

Upaya Pengendalian Kepik Hijau

1. Pengendalian Secara Kultur

Langkah awal yang wajib diperhitungkan sebelum kedatangan kepik hijau adalah dengan melakukan teknik budidaya yang benar. Untuk menghindari kepik hijau, petani dapat melakukan proses tanam serempak maupun pergiliran tanaman dengan tanaman lain yang bukan inang kepik hijau. Sanitasi lahan dan pembuatan perangkap juga diperlukan ketika muncul gejala keberadaan kepik hijau agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.

2. Pengendalian Hayati

Untuk meminimalkan dampak penggunaan bahan kimia, petani dapat melakukan upaya pengendalian hayati dengan mengandalkan aneka agen biologi. Parasitoid telur Trissolcus basalis dan lalat Tachinus pennipes dapat dijadikan pilihan. Agen biologi lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah golongan bioinsektisida seperti laba-laba dan semut merah.

3. Pengendalian Kimiawi

Pengendalian kimiawi biasanya dilakukan jika ingin lebih cepat dan terstruktur terutama saat populasi kepik hijau sudah tinggi. Hama ini dapat dikendalikan secara kimiawi dengan menggunakan senyawa karbamat dan organofosfat dalam kadar dan teknik aplikasi yang tepat.

Penggunaan senyawa tersebut sebenarnya hanya dapat berlangsung dalam waktu singkat sebab mudah hilang akibat faktor lingkungan seperti angin dan hujan. Oleh karena itu, sebelum memberikan insektisida perlu mempelajari aktivitas kepik hijau terlebih dahulu.

Efektivitas pengendalian menggunakan insektisida dapat ditingkatkan dengan melakukan penyemprotan pada saat hama aktif dan tidak bersembunyi di balik dedaunan. Dengan demikian insektisida dapat bersentuhan langsung dengan kepik hijau.

Mengendalikan hama kepik hijau memang tidak bisa sembarangan. Pastikan kamu melakukan beberapa cara di atas agar tanaman tetap tumbuh dengan optimal. Baca juga Begini Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi yang Perlu Kamu Ketahui di website Gokomodo untuk menambah wawasan seputar hama tanaman. 

whatsapp
twitter
facebook
linkedin