Persiapkan SDM Kelapa Sawit Siap Kerja dengan Learning Factory!
Tidak hanya mengandalkan teknologi yang semakin maju, untuk mendukung pembangunan subsektor perkebunan juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Oleh karena itu, dibutuhkan proses dan pembelajaran yang nyata untuk menghasilkan SDM kompeten.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memberikan pendidikan dan pelatihan melalui lembaga pendidikan di tingkat vokasi hingga sarjana. Cara ini akan menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk menjadi calon-calon pekebun millenial yang mampu memajukan sektor perkebunan.
Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan mengapresiasi seluruh mahasiswa yang berhasil diterima. Merekalah calon-calon penerus perkebunan Indonesia yang sangat diharapkan di masa depan. Berdasarkan data, terdapat sekitar 310 orang di tahun ajaran 2022/2023 yang direkomendasikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan untuk mendapatkan beasiswa SDMPKS. Melalui pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yakni pada Prodi Pemeliharaan Kelapa Sawit dan Pembibitan Kelapa Sawit.
Para penerima beasiswa tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari pekebun, keluarga pekebun, hingga SDM lainnya yang berkaitan dengan bidang perkelapasawitan. Adanya beasiswa ini tentunya akan membantu mereka dalam memperoleh wawasan sebelum akhirnya terjun ke dunia kerja profesional.
Pelaksanaan acara learning factory
Guna meningkatkan wawasan mahasiswa, kampus juga menyelenggarakan acara Learning Factory Mahasiswa D1 Tahun Ajaran 2022/2023. Dalam acara tersebut, Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementan, Hendratmojo Bagus Hudoro, yang mewakili Direktur Jenderal Perkebunan juga menyampaikan bahwa learning factory merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membantu mahasiswa agar lebih kompeten dan siap bekerja di industri perkebunan kelapa sawit.
Tak hanya itu, mahasiswa juga dikenalkan secara langsung dengan berbagai pekerjaan serta budaya yang ada di kebun kelapa sawit. Dengan begitu, mereka akan siap ditempatkan di seluruh wilayah perkebunan sawit, baik di perkebunan besar maupun perkebunan rakyat.
Bagus juga menjelaskan bahwa mahasiswa D1 tersebut nantinya juga akan melaksanakan kegiatan magang yang dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Mereka akan langsung direkrut oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun tenaga pendamping pada kegiatan PSR. Kegiatan magang memang menjadi nilai tambah untuk para mahasiswa. Tak heran, setelah magang dan lulus dari kampus, sebagian besar mahasiswa telah diterima bekerja di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Lebih menariknya lagi, sudah banyak perusahaan perkebunan yang antri untuk mempekerjakan mereka, bahkan sebelum mereka berangkat magang. Hal tersebut tentunya menjadi prestasi yang sangat baik bagi AKPY beserta lulusannya. Selain terkenal kompeten, mereka juga siap langsung bekerja di industri kelapa sawit.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai pentingnya learning factory untuk para mahasiswa yang berminat terjun ke dunia perkebunan, khususnya kelapa sawit. Tak perlu ragu untuk bergabung, karena Industri Kelapa Sawit Terbukti Mendukung Ketahanan Lingkungan yang Berkelanjutan dan sangat menjanjikan. Dapatkan update terbaru seputar kelapa sawit dan informasi menarik lainnya hanya di Gokomodo. Kunjungi website kami sekarang!