Luasnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia tentu sepadan dengan banyaknya limbah sawit yang dihasilkan. Meski kerap disebut limbah, namun ternyata ada berbagai produk turunan yang bisa diproses, loh! Limbah memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut yang dapat dieskplor.

Potensi limbah sawit dapat dimanfaatkan di berbagai industri, seperti bahan bakar, pupuk, dan fashion. Nah, kali ini Gokomodo akan menjelaskan beberapa pemanfaatan limbah yang bisa menambah wawasanmu. Simak dengan baik, ya!

Pemanfaatan Potensi Limbah Sawit dalam Industri Fashion

Salah satu limbah sawit yang banyak ditemukan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Bagian ini merupakan limbah padat yang dihasilkan setelah proses pengolahan menjadi minyak kelapa sawit (CPO). Pada tahun 2022, jumlah TKKS bahkan mencapai 51 juta ton.

TKKS memiliki banyak serat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas. Beberapa waktu ini juga dikembangkan menjadi bahan utama pada industri fashion oleh salah satu dosen Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sebelum menggunakan limbah TKKS, Dr. Siti menyebut bahwa industri fashion masih banyak memanfaatkan kapas sebagai bahan baku pembuatan produk sandang. Padahal, penggunaan kapas sebagai selulosa alami ternyata belum cukup memenuhi kebutuhan bahan baku sandang di Indonesia. 

Oleh karena itu, dirinya berinovasi untuk mengubah limbah TKKS menjadi rayon viskosa yang menjadi bahan baku benang dan kain. Adapun proses produksi dimulai dari memilin TKKS menjadi benang, mengubah pilinan menjadi lembaran kain dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), lalu mengolah kain menjadi produk fashion yang diinginkan.

Lebih lanjut, Dr. Siti bahkan juga mengadakan riset untuk mengolah TKKS menjadi stapel rayon viskosa dengan menggunakan metode wet spinning. Dari limbah TKKS ini, luaran produk yang dihasilkan diharapkan bisa lebih luas, seperti diolah menjadi kertas, filler biokomposit, biobriket, dan aksesoris building.

Pemanfaatan Potensi Limbah Sawit dalam Industri Pupuk

Selain digunakan pada industri fashion, ada pula inovasi lain yang mengubah limbah kelapa sawit menjadi pupuk kompos. Sama halnya dengan pembuatan bahan industri fashion sebelumnya, pembuatan pupuk kompos ini juga menggunakan limbah berupa TKKS.

Pengolahan TKKS menjadi pupuk tentu saja karena kandungan yang dimiliki limbah ini. Adapun kandungan dalam TKKS, antara lain pati 11.6%, selulosa 41.4%, nitrogen 1.5%, fosfat 0.5%, kalium 7.3%, dan magnesium 0.9%. Kandungan tersebut tentu saja sangat cocok untuk bahan baku pupuk kompos yang diolah menjadi media tanam. 

Beberapa kelebihan penggunaan pupuk kompos pada media tanam, yaitu mengurangi penggunaan pupuk kimia, menambah hasil panen, meningkatkan kandungan oksigen dalam tanah, membasmi hama, dan menghasilkan produk pertanian berbasis organik. 

Pemanfaatan Potensi Limbah Sawit dalam Industri Bahan Bakar

Pemanfaatan limbah sawit yang terakhir adalah digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Biomassa seperti kelapa sawit, serpihan kayu, dan serbuk gergaji dapat dimanfaatkan untuk menggantikan energi fosil sehingga dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.

Pemanfaatan potensi bioenergi ini dilakukan melalui penerapan “cofiring” atau pembakaran bersama biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB) yang sudah ada. Program yang sudah berjalan sejak 2020 ini memiliki tingkat pencampuran antara 1-15%, tergantung pada ketersediaan bahan baku dan jenis boiler.

Biomass-cofiring dari biomassa limbah sawit, serbuk gergaji, dan serpihan kayu ini rencananya akan mulai diterapkan pada 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.664 MW. Di tahun 2023 ini, bioenergi dari limbah ini diperkirakan dapat menghasilkan 2.740 GWh energi ramah lingkungan serta mengonsumsi 2.2 juta ton biomassa.

Itu dia beberapa pemanfaatan limbah sawit yang banyak tersedia di Indonesia. Dengan cara pengolahan yang tepat, limbah akan memiliki manfaat yang lebih luas – Fakta tentang Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit, Semua Bagian dapat Diolah.