Puasa dan Lebaran Tanpa Khawatir dengan Makan Buah untuk Jaga Kolesterol Berikut Ini

Jumlah kolesterol dalam tubuh bisa bervariasi tergantung pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Yang paling ditakutkan oleh semua orang apabila kadar kolesterol melebihi normal, karena bisa memicu penyakit berbahaya lainnya. Jika memang pemicu utama kolesterol adalah pola makan dan jenis makanan yang tidak tepat, bagaimana bisa kadar kolesterol naik saat puasa dan lebaran?
Saat puasa, manusia tidak akan makan dan minum selama lebih dari 10 jam. Jika difikir pakai logika, kecil kemungkinan kolesterol akan naik. Meskipun tidak makan seharian, kolesterol tetap bisa naik saat berbuka apabila tidak selektif memilih makanan. Kebiasaan menyantap gorengan dan makanan manis dalam jumlah besar saat berbuka ternyata bisa memicu kadar kolesterol pada tubuh naik. Terkadang buah dan sayur luput dari pandangan, sehingga lupa untuk dikonsumsi. Kekurangan serat dari buah dan sayur juga bisa menyebabkan kolesterol melonjak tinggi.
Saat lebaran, banyak orang yang kelepasan makan karena menganggap lebaran adalah masa-masa balas dendam setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Nah, justru balas dendam inilah yang berbahaya. Banyak makanan akan masuk ke dalam perut mulai dari sarapan, saat berkunjung ke rumah kerabat, makan siang, hingga makan malam. Belum lagi hidangan wajib opor ayam bersantan pasti tidak boleh terlewatkan. Hal-hal kecil inilah yang bisa menyebabkan kolesterol naik saat lebaran.
Sebelum kolesterol naik, kamu bisa menjaga kadar kolesterol tetap normal dengan tetap makan enak saat puasa dan lebaran. Bagaimana caranya?
Adakah Buah untuk Jaga Kolesterol?
Memang terkena kolesterol menjadi salah satu hal yang paling menakutkan dan sangat dihindari. Kabar baiknya, memang kadar kolesterol bisa dijaga sehingga tidak mengalami lonjakan, terutama saat puasa dan lebaran. Caranya cukup mudah, dengan makan buah untuk jaga kolesterol berikut ini:
Apel
Apel mengandung serat larut atau yang disebut dengan pektin. Pektin merupakan salah satu jenis serat yang membentuk gel ketika bercampur dengan air di saluran pencernaan. Pektin bekerja dengan cara:
- Mengikat kolesterol dan asam empedu di usus halus.
- Mencegah penyerapan kembali kolesterol dan asam empedu ke aliran darah.
- Kolesterol yang sudah diikat oleh pektin dikeluarkan dari tubuh melalui feses.
- Asam empedu yang sudah dikeluarkan akan memberikan kesempatan hati membuat asam empedu baru dari kolesterol yang ada pada tubuh. Jika kolesterol dalam tubuh dimanfaatkan semuanya, maka kadar LDL bisa berkurang juga.
Selain pektin, apel juga mengandung antioksidan polifenol dan serat yang tidak larut atau selulosa. Antioksidan polifenol membantu mengurangi kadar LDL atau kolesterol jahat pada tubuh dengan cara mencegah kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah. Serat tidak larut atau selulosa mebuat kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk memakan makanan yang bepotensi menyebabkan lonjakan kolesterol.
Anggur
Anggur, utamanya anggur merah, memang jenis anggur yang sangat digemari karena rasanya yang manis, asam, dan segar. Siapa sangka meskipun rasanya cukup kompleks, anggur bisa membantu menjaga kolesterol agak tidak naik. Bagaimana caranya?
Anggur mengandung zat resveratrol, polifenol, dan serat. Dari ketiga senyawa yanng ada pada anggur, resveratrol yang berperanpenting meenjaga kolesterol dengan cara meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Agarr manfaatnya bisa dirasakan tubuh, baiknya mengkonsumsi anggur secara langsung tanpa diolah dalam bentuk apapun.
Stroberi
Stroberi menjadi buahyang digemari sekaligus buah yang katanya bisa bantu jaga kolesterol agar tidak naik, benarkah? Pertama-tama perlu ditinjau dahulu kandungan senyawa yang ada pada stroberi, seperti seratm vitamin C, antosianin, fitosterol, dan yang paling penting rendah kalori dan rendah lemak. Kandungan yang tidak dimiliki buah lainnya dan dimiliki stroeri yaitu fitosterol
Fotosterol merupakan senyawa stroberi yang strukturnya mirip degan kolesterol. Meskipun mirip dengan kolesterol, fitosterol bekerja dengan cara memblokir penyerapan kolesterol di usus sehingga kadar kolesterol jahat berkurang. Ringkasnya, tubuh akan menyerap fitosterol terlebih dahulu sehingga kolesterol tidak akan diserap oleh tubuh.
Jeruk
Jeruk sangat terkenal dengan kemampuannya untuk membasmi lemak jahat dan kolesterol. Buah jeruk mengandung serat larut (pektin), tinggi vitamin C, flavonoid, kalium, dan fitosterol. Yang paling berperan untuk menjaga kolesterol ada pada pekti, vitamin C, flaavooid, dan fitosterol. Lemak jahat akan diserap oleh pektin sekaligus meningkatkan produksi aasam lemak rantai pendek.
Pisang
Pisang dikenal dengan buah tinggi kalium. Nah, kalium inilah yang berperan penting untuk menjaga kolesterol agar tidak melonjak tinggi. Selain kalium, pisang mengadnung serat larut berupa pektin dan pati resisten, sehingga tidak diserap di usus halus melainkan difermentasi oleh bakteri baik di usus besar. Saat proses fermentasin inilah menghasilkan asam lemak rantai pendek yang menghambat produksi kolesterol di hati. Kandungan lainnya pada pisang yang membantu menjaga kolesterol yaitu vitamin B6, antioksidan, dan sterol tanaman. Untuk hasil yang maksimal, konsumsi pisang yang belum terlalu matang atau sedikit hijau.
Sekarang sudah tidak perlu memaksakan menahan makanan saat puasa dan lebaran nanti. Asalkan, cukupi kebutuhan buah yang telah direkomendasikan sebelumnya untuk menjaga kolesterol tetap dalam kondisi yang baik. Temukan khasiat buah-buahan lainnya di artikel Daftar Buah-buahan yang Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur dan artikel lainnya di blog Gokomodo, ya!