Sekilas Tentang Hawar Daun Padi dan Cara Mengatasinya
Saat ini padi menempati urutan pertama sebagai tanaman pangan yang paling penting di Indonesia. Ketersediaan makanan pokok utama bagi masyarakat ini perlu selalu diupayakan agar ketahanan pangan negara tetap tercukupi – Mudah Sekali! Begini Cara Pemupukan Padi Agar Lebih Optimal
Selain perubahan lingkungan dan alih fungsi lahan, serangan hama dan penyakit membuat produksi padi terus menurun setiap tahunnya. Salah satu penyakit utama pada tanaman padi adalah hawar daun padi, simak ulasan berikut agar bisa segera mengatasinya.
Mengenal Hawar Daun Padi
Hawar daun padi dikenal pula sebagai penyakit kresek yang ditandai dengan timbulnya bercak nekrosis di tepi daun. Apalagi dibiarkan terlalu lama, bercak tersebut dapat menyatu dan berubah menjadi kecoklatan. Meski daun berubah warna, seringkali tulang daun masih terlihat segar sehingga gejala hawar daun padi menjadi mudah dikenali.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Xanthomonas oryzae ini dapat menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Penularan pada fase generatif bahkan dapat membuat proses pengisian gabah menjadi kurang sempurna. Alangkah lebih baik jika dilakukan pencegahan misalnya dengan memberikan bakterisida.
Cara Mengatasi Hawar Daun Padi
Memperbaiki Cara Bercocok Tanam
Pencegahan lebih baik dilakukan sebelum datang serangan penyakit hawar daun, salah satunya dengan memperbaiki cara bercocok tanam. Pengolahan tanah harus dilakukan secara optimal, pengaturan waktu tanam perlu dilakukan serempak, dan perhatian jarak tanam. Pastikan untuk memilih varietas unggul dari benih yang sehat dan gunakan pupuk berimbang agar tanaman tumbuh subur dan sehat.
Sanitasi Lahan
Sanitasi lahan perlu dilakukan tidak hanya untuk mencegah penyebaran penyakit hawar daun tetapi juga berbagai penyakit lain. Pasalnya, bakteri dapat bertahan hidup dari sisa-sisa tanaman padi di musim berikutnya. Pasca sanitasi juga perlu dilakukan pengelolaan air dengan baik agar air tidak terlalu menggenang.
Membasmi Gulma
Keberadaan gulma di sekitar tanaman padi dapat menjadi inang bagi bakteri sehingga proses penyebaran hawar daun dapat makin cepat. Penting untuk membasmi gulma dan inang lainnya seperti jerami, ratun, dan bibit tanaman liar. Selain itu, hindari pula mengolah lahan di antara
Pemanfaatan Agensia Hayati
Pencegahan serangan hawar daun maupun ketika mulai timbul gejala ringan dapat diatasi dengan memanfaatkan agensia hayati seperti Corynebacterium. Pemanfaatan Corynebacterium akan menekan serangan hawar daun padi hingga 28% per rumpun. Corynebacterium juga dapat menjaga zat hijau daun sehingga daun tanaman padi tetap segar meskipun malai mulai menguning.
Mengaplikasikan Bakterisida Untuk Hawar Daun Padi
Upaya lain untuk mengatasi hawar daun yakni dengan memberikan bakterisida seperti Kuproxat 345 SC. Bakterisida sekaligus fungisida ini mengandung bahan aktif tembaga oksi-sulfat dengan formulasi cair berteknologi tri base blue. Formulasi tersebut efektif mengatasi hawar daun padi tapi tidak meracuni tanaman pokok karena ion Cu2+ dikeluarkan secara perlahan.
Mengenali hama dan penyakit tanaman tentu saja akan menambah kewaspadaan kita dalam bertani. Terlebih mengenai penyakit hawar daun yang biasa menyerang tanaman padi ini. Hal ini karena jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, produksi pangan dalam negeri tentu akan mengalami penurunan.
Nah, agar tanaman padi tetap sehat dan kuat terhadap serangan berbagai penyakit, pastikan kamu memberikan nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan. Upayakan untuk selalu memberikan pupuk terbaik dan asli agar tanaman dapat tumbuh lebih optimal.
Jangan khawatir karena GokoMart menyediakan berbagai produk pupuk yang bisa kamu pilih. Tak hanya berkualitas baik, produk yang dijual di GokoMart juga dijamin asli. Tunggu apalagi? Belanja di GokoMart terdekat sekarang juga!