Diterbitkan 14 Nov 2024

Siapa Bilang Indonesia Tidak Mengenal Agroforestri? Nih, Ada Berbagai Sistem Agroforestri di Indonesia

Agri Edu
Agroforestri

Sektor pertanian menjadi garda terdepan untuk mencegah kerusakan lingkungan melalui pertanian berkelanjutan. Salah satu awal kerusakan lingkungan bisa terjadi karena alih fungsi lahan pertanian dan membuat lahan pertanian semakin sempit. Akibat dari kurangnya lahan pertanian, kini sistem pertanian bisa beralih ke agroforestri. Sistem agriforestri meningkatkan produtivitas lahan, memperbaiki kualitas tanah, menjaga ketersediaan air, dan mempertahankan ekologis disekitar lahan. Agroforestri sendiri memang sudah lama dilakukan di Indonesia. Kali ini Gokomodo akan membahas konsep agroforestri dan berbagai sistemnya di Indonesia.

Konsep Agroforestri

Metode agrofirestri sudah ada sejak dahulu kala. Pada dasarnya agroforestri merupakan perpaduan pengelolaan lahan sebagai solusi perubahan lahan dengan memanfaatkan sistem budidaya tanaman kehutanan, pertanian, atau peternakan secara bersamaan. 

Agroforestri berasal dari Bahasa Inggris yaitu agro yang berarti pertanian dan forestry yang diartikan kehutanan. Di Indonesia, agroforestri terkenal dengan istilah wanatani. Selain memiliki istilahnya sendiri, agroforestri di Indonesia juga memiliki sistem yang menganut kearifan lokal. 

Apa sajakah sistem agroforestri di Indonesia?

Sistem agriforestri di Indonesia banyak dipengaruhi dari sisi kebudayaan di masing-masing daerah. Agroforestri diterapkan pada lahan pertanian pribadi maupun program pengembangan hutan. Inilah beberapa sistem agroforestri di Indonesia yang masih dilakukan hingga sekarang:

Agroforestri Pekarangan

Metode agroforestri pekarangan dilakukan dengan cara menanam tanaman campuran, seperti tanaman tahunan, tanaman umur panjang, dan ternak. Sistem ini biasanya dilakukan di pekarangan milik pribadi, khususnya di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur sejak abad ke-18.

Sistem agroforestri pekarangan memiliki 2 lapisan tanaman. Lapisan paling dalam ditumbuhi dengan tanaman setinggi 2 meter, seperti umbi-umbian, sayur, dan bambu. Lapisan atas bisa ditanami dengan buah-buahan seperti cengkeh.

Agroforestri Kebun-Talun

Agroforestri kebun-talun menjadi sistem agroforestri yang paling panjang di Indonesia. Proses penerapan sistem agroforestri ini melalui tiga tahapan berdasarkan waktu. Inilah tahapan yang harus dilakui untuk sistem agroforestri kebun-talun.

  1. Penanaman tanaman kebun atau tanaman tahunan. 

Tanaman tahunan seperti jagung, tembakau, ubi kayu bisa dikonsumsi oleh petani dan sebagian kecil bisa dijual. Jika tanaman tahunan berhasil dibudidayakan, petani bisa mulai menanam tanaman campuran.

  1. Penanaman tanaman campuran.

Melakukan penanaman tanaman campuran bertujuan agar satu aera tanaman tahunan dapa tumbuh bersamaan dengan tanaman jangka panjang. Tanaman jangka panjang menambah nilai biofisik tanah, dengan kata lain konservasi tanah juga ikut meningkat sehingga tanah terhindar dari kemungkinan erosi.  

  1. Pembentukan talun atau daerah budidaya yang terdiri dari berbagai macam komoditas.

Setelah tanaman tahunan tumbuh banyak dan bisa dipanen setiap tahun, lahan pertanian mulai dipenuhi dengan tanaman perkebunan, hortukultura, dan tanaman kehutanan. Inilah yang disebut dengan lahan talun, dimana lahan didominiasi oleh campuran pohon umur panjang, tanaman tahunan, dan hortikultura yang tumbuh bersamaan.

Agroforestri Lorong

Agroforestri lorong sudah ada dari tahun 1980 di Nusa Tenggara. Sistem lorong identik dengan tanaman berkayu yaang ditanam pada barisan atau lorong. Tanaman semusim atau tanaman tahunan biasanya akan ditanam diantara tanaman berkayu. Ada tiga tipe agroforestri lorong, diantaranya:

  1. Alley cropping yaitu tanaman semusim ditanam diantara barisan tanaman berkayu.
  2. Riparian buffer strips terdiri dari barisan tanaman berkayu yang ditanam di sepanjang tepi sungai atau aliran air untuk mencegah erosi tanah.
  3. Windbreaks dengan sistem barisan tanaman berkayu sebagai penghalang angin kencang.

Agroforestri Bera yang Disempurnakan

Salah satu jenis agroforestri yang dilakukan di Indonesia, namun namanya masih terdengar aneh. Agroforestri bera yang disempurnakan bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah yang dilakukan dengan menanami tanaman yang memang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Salah satu tanaman yang bisa digunakan yaitu Pueraria javanica.

Agroforestri Berstrata

Tipe agroforestri ini sering dilakukan di Sumatera Utara. Agroforestri berstrata memiliki ciri khas perpaduan tanaman hutan dan tanaman pertanian yang membentuk lahan hutan dengan strata berlapis. Tanaman yang biasa ditanam pada agroforestri berstrata seperti cabai, terong, jagung, kaang-kacangan, mentimun, durian, kayu manis, pala, kopi, dan bayur. Semua jenis tanaman yang dibudidayakan menggunakan sistem agroforestri berstrata memiliki nilai jual yang tinggi.

Agroforestri Tumpangsari

Nah, ini menjadi salah satu agroforesti yang cukup dikenal dan umum dilakukan di Indonesia. Banyak petani di Pulau Jawa menerapkan sistem agroforestri tumpangsari. Agroforestri tumpangsari memanfaatkan lahan hutan dalam waktu singkat dengan mnanami tanaman pertanian diantarra tanaman berkayu. 

Agroforestri adalah ilmu yang terus berkembang. Masih banyak hal yang perlu kita pelajari dan kembangkan bersama di waktu yang mendatang. Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang agroforestri, ada banyak sumber informasi yang dapat kamu akses pada artikel Agroforestri : Penggunaan Lahan Minimal, Produksi Maksimal Untuk Pertanian dan Kehutanan dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo.

whatsapp
twitter
facebook
linkedin