Simak Aturan Yang Benar Dalam Mencampur Pestisida!
Salah satu cara untuk mempersingkat waktu pengaplikasian pestisida dapat dilakukan dengan mencampurkannya. Kamu bisa mencampur pestisida yang berbeda untuk mengatasi beberapa permasalahan yang tengah dialami tanaman.
Sebelum fokus ke bagaimana tips untuk mencampur pestisida, pastikan kamu telah mengetahui bagaimana bentuk dan cara kerja pestisida secara umum. Kamu akan menemukan pestisida dalam dua bentuk, yakni padat dan cair, serta dua cara kerja, yaitu kontak dan sistemik. Berikut adalah penjelasan selengkapnya!
Bentuk dan Cara Kerja Pestisida
Pestisida berbentuk padat dibagi menjadi granule (G), water granule (WG), wettable powder (WP), soluble powder (SP), soluble granule (SG), soluble dust (SD), seed treatment (ST), dan ready mix bait (RMB). Sementara itu, bentuk pestisida cair dibagi menjadi emulsible concentrate (EC), soluble liquid (SL), water soluble concentrate (WSC), aquaeous solution (AS), ultra low volume (ULV), dan flowable in water (FW).
Adapun cara kerja pestisida dibagi menjadi dua, yakni sistemik dan kontak. Cara kerja sistemik memiliki arti bahwa pestisida akan diserap oleh tanaman melalui akar, daun, dan batang. Sedangkan cara kerja kontak memiliki arti bahwa penyerapan akan terjadi di luar bagian tanaman, sehingga tidak bisa diserap langsung oleh tanaman.
Mencampur pestisida membutuhkan ketelitian yang tinggi agar berhasil. Kamu harus mengetahui pestisida mana yang bisa dicampur dan mana yang tidak untuk menghindari reaksi kimia yang berbahaya. Agar lebih aman, simak tips mencampur pestisida berikut ini.
1. Hindari Mencampur Pestisida dengan Kandungan yang Sama
Tips pertama yang perlu kamu perhatikan adalah mengetahui golongan pestisida yang akan digunakan. Hindari mencampur bahan aktif dengan kandungan yang sama karena dapat membuat pengeluaran semakin boros. Sebagai contoh, hindari mencampur Dithane dengan Victory karena kedua jenis pestisida ini mengandung bahan aktif berupa mankozeb.
Mencampur pestisida dari golongan yang sama juga memiliki risiko terjadinya reaksi, yakni seperti munculnya gumpalan. Lebih baik gunakan pestisida secara bergantian daripada mencampurnya. Sebab, gumpalan yang ada akan membuat hasil penyemprotan tidak merata.
2. Hindari Mencampur Pestisida dengan Cara Kerja yang Sama
Selain menghindari mencampur bahan aktif dengan kandungan yang sama, kamu juga perlu menghindari mencampur bahan dengan cara kerja yang sama. Sebagai contoh, kamu perlu menghindari mencampur pestisida sistemik dengan sistemik.
Cara ini tidak dianjurkan karena hasil dari campuran tersebut hanya akan membuat kamu semakin boros dalam menggunakan pestisida dan cenderung kurang efektif saat digunakan. Dengan demikian, kamu bisa mencampurkan saja pestisida kontak dengan pestisida sistemik agar lebih optimal.
3. Larutkan Pestisida dengan Benar
Tips lain dalam mencampur adalah ketika melarutkan bahan. Ketika menggunsksn cara pelarutan, kamu perlu mengurutkan jenis dan bahan secara teliti dengan prinsip melarutkan pestisida yang paling sulit larut ke larutan yang mudah larut.
Adapun urutan yang perlu kamu perhatikan saat mencampur pestisida, yaitu:
- Pestisida yang berbentuk butiran seperti G dan WG
- Dilanjutkan pestisida yang berbentuk bubuk seperti WP, SP, dan SD
- Campur dengan pestisida yang berbentuk larutan atau cairan, seperti EC dan SL.
Itu dia tips mencampur pestisida yang perlu kamu tahu. Agar lebih paham mengenai pestisida, Yuk, Pahami Arti dari Komponen yang Ada di Label Pestisida! hanya di website Gokomodo. Selamat membaca!