Startup Indonesia Berhasil Dapat Pendanaan hingga 5,8 Triliun
Dari sekian banyak investor dunia, Seeds Capital, East Ventures, dan Y Combinator merupakan investor teraktif di kawasan Asia Tenggara. Semester I ini, startup di Indonesia berhasil meraih pendanaan hingga US$ 378 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun.
Nilai tersebut rupanya cukup jauh dari negara tetangga, Singapura, yang berhasil mendapatkan pendanaan mencapai US$ 1,2 miliar. Akan tetapi, investasi para investor tersebut masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan ke negara Malaysia yang hanya US$ 202 juta.
Pendanaan startup Indonesia
Berdasarkan hasil riset Tracxn Technologies Ltd, total pendanaan yang diberikan kepada seluruh startup Asia Tenggara mengalami penurunan hingga 71%. Hal ini terlihat dari nilai Semester I 2022 sebanyak US$ 8 miliar yang turun menjadi US$ 2,3 miliar. Kemudian di paruh pertama tahun ini dengan rincian Kuartal I US$ 1,15 miliar dan Kuartal II US$ 1,17 miliar.
Penurunan investasi ini dijelaskan Tracxn dalam laporan ‘SEA Tech Semi-Annual Funding’. Diketahui, penurunan investasi terbesar berada di pendanaan tahap akhir, yakni sebanyak 54% secara tahunan atau year on year (yoy). Bahkan, tren penurunan pendanaan ke startup di kawasan Asia Tenggara ini telah terjadi sejak tahun lalu.
Lebih jelasnya, pendanaan mengalami kenaikan hingga level tertinggi pada 2021. Selanjutnya, pendanaan turun sebanyak 39% yoy pada 2022 dan kembali turun hingga 71% yoy selama Semester I 2023. Penurunan ini sepertinya ditengarai oleh adanya kenaikan suku bunga acuan dan lingkungan ekonomi makro.
Pendanaan ke startup teknologi finansial atau fintech juga turun secara tahunan. Padahal, mereka mengumpulkan total US$ 926 juta selama bulan Januari – Juni dan menjadi penyumbang hampir 40% dari dana yang dikumpulkan para startup Asia Tenggara di Semester I ini.
Sementara itu, sub sektor asuransi atau insurtech mengalami pertumbuhan investasi dari US$ 98,7 juta pada Semester I tahun lalu menjadi US$ 262 juta. Hal yang sama juga terjadi pada startup otomotif atau autotech, dimana pendanaan investasi mereka tumbuh dari US$ 23,6 juta menjadi US$ 317 juta.
Demikian informasi pendanaan investasi di kawasan Asia Tenggara pada Semester I tahun ini. Selalu ikuti kabar terbaru di website Gokomodo, dan dapatkan artikel menarik lainnya, seperti misalnya informasi Produksi Minyak Sawit Dunia Periode 2022/2023 Ternyata Meningkat.