Sudah Saatnya Generasi Muda Membantu Digitalisasi Pertanian dan Ketahanan Pangan
Sektor pertanian menjadi hal fundamental dalam kehidupan manusia. Pertanian memegang kendali penuh atas ketahanan pangan. Apabila sektor pertanian melemah akan menyebabkan ketahanan pangan juga melemah. Banyak sekali hal yang harus dituntaskan dalam sektor pertanian terutama permasalahan regenerasi petani ke generasi muda. Tanpa generasi muda, dikhawatirkan kondisi pertanian di Indonesia akan menjadi lebih buruk.
Tidak hanya menopang kebutuhan pangan, sektor pertanian juga berperan dalam menyumbang 12.6% PDB di Indonesia. Pendapatan ini dihasilkan dari penjualan hasil pertanian dan jumlah tenaga yang diserap oleh sektor pertanian. Kendati demikian, pemerintah masih memutuskan untuk mengimpor beras karena kebutuhan pangan belum tercukupi dengan hasil pertanian dalam negeri.
Dilihat dari sisi sumber daya manusia, saat ini petani di Indonesia didominasi oleh petani usia 40 tahun ke atas. Tentunya di usia yang sudah memasuki akhir usia produktif, maka kemampuan untuk mengolah lahan pertanian semakin menurun. Selain itu, cara pertanian saat ini sudah semakin modern dan kebanyakan petani masih mengalami kesulitan dalam literasi digital. Inilah urgensi dibutuhkannya generasi muda untuk mau terjun langsung ke lapangan.
Menurut data BPS tentang persebaran petani di Indonesia, sebanyak 2.24% petani muda berusia 9-24 tahun dan 0.02% petani muda berusia 1-8 tahun. Rata-rata pendapatan petani muda di Indonesia berkisar Rp 1,4 juta dan jumlah ini meningkat sebanyak Rp 110 ribu.
Mengapa harus generasi muda?
Generasi muda tentu lebih mengenal literasi digital dan revolusi industri 4.0, sehingga dinilai layak sebagai penerus petani di masa depan. Sayangnya, banyak sekali generasi muda yang enggan menjadi petani dikarenakan kesejahteraan hidup petani masih buruk dan tidak ada kepastian upah. Dengan adanya revolusi industri 4.0, maka terciptalah era society 5.0 dimana teknologi sudah menjadi bagian dari hidup manusia sehari-hari, termasuk pada sektor pertanian. Perlunya mengimbangi generasi muda dalam sektor pertanian supaya tidak tertinggal era society 5.0.
Generasi muda sudah membantu digitalisasi dalam sektor pertanian, dilihat dari banyaknya perdagangan hasil pertanian di dunia maya melalui website maupun e-commerce. Gokomodo mengambil peluang memajukan pertanian di Indonesia melalui Gandeng Koperasi Unit Desa, Gokomodo Resmikan Layanan Hub Ketiganya di Desa Marga Mulya.
Namun, masih perlu upaya lebih untuk membujuk generasi muda agar berpartisipasi langsung mengelola pertanian di Indonesia agar terwujudnya ketahanan pangan di masa yang akan mendatang. Tertarik artikel lain seputar pertanian di Indonesia? Pastikan simak website Gokomodo setiap hari, ya!