Diterbitkan 9 Sep 2024

Ternyata Tidak Sulit, Begini Cara Efektif Aplikasi Pupuk Padi

Tips / Tutorial
Pupuk Padi

Di tengah perkembangan dan tantangan yang silih berganti, budidaya tanaman padi perlu dijaga produktivitasnya. Tanaman yang menjadi sumber pangan utama Indonesia ini meski terkesan sederhana, namun tetap memerlukan praktik budidaya yang tepat, agar ketahanan pangan dalam negeri tetap terjaga. Salah satu upaya untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas budidaya padi adalah melalui pemupukan. Sampai saat ini, tak jarang masih didapati proses pemupukan yang kurang efektif dan efisien. Pemberian pupuk yang sesuai, selain membantu melengkapi nutrisi padi, juga dapat memelihara kesuburan tanah menuju pertanian yang berkelanjutan.

Lalu, apa saja pupuk yang sebaiknya digunakan dalam budidaya tanaman padi? Bagaimana proses pemupukan yang tepat? Nih, Gokomodo kasih bocoran nya, simak yah!

Pemberian Pupuk pada Tanaman Padi

Seperti makhluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan nutrisi untuk bertumbuh. Saat nutrisi alami yang ada di dalam tanah tidak cukup, maka dibutuhkan nutrisi tambahan yang didapat melalui proses pemupukan. Pemberian pupuk ini tentu tidak sembarangan, ada tahapan yang perlu diikuti agar proses pertumbuhan dan hasil panen maksimal. Beberapa tahapan pemberian pupuk padi, diantaranya:

  • Pemupukan pertama dilakukan saat padi berusia 0-10 hari setelah tanam.
  • Pemupukan kedua dilakukan pada 18-25 hari setelah tanam.
  • Pemupukan ketiga diberikan saat padi berusia 35-45 hari setelah tanam.

Perlu kamu ketahui bahwa proses pertumbuhan generatif pada padi akan dimulai pada usia 60-65 hari setelah tanam, serta masa panen akan berlangsung pada hari ke-100 setelah tanam. Ingin tahu lebih dalam mengenai pemberian pupuk padi berdasarkan fase pertumbuhan dan jenis yang cocok? Lanjutkan membaca ulasan berikut.

Jenis Pupuk yang Sesuai Fase Pertumbuhan Padi

Lakukan mulai dari yang dasar. Berikut adalah jenis-jenis pupuk dasar yang umumnya dapat kamu berikan dalam setiap fase-fase pertumbuhan padi.

Pupuk Urea

Pada fase pertumbuhan vegetatif, tanaman memerlukan nitrogen dalam jumlah lebih banyak, yang dapat diperoleh dari pemberian pupuk urea. Tidak main-main, kandungan nitrogen pada pupuk urea mencapai 46%, lho. Kebutuhan nitrogen pada tanaman wajib dipenuhi untuk menghindari kemungkinan kekerdilan tanaman, daun mengering/menguning, serta hasil panen yang kurang maksimal.

Sebaliknya, terlalu banyak menambahkan unsur nitrogen pun tidak baik karena dapat menyebabkan tanaman rentan terserang penyakit dan hama, serta didapati banyak butir gabah yang masih hijau. Secara garis besar, unsur nitrogen pada pupuk urea memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Membentuk klorofil daun.
  • Mempercepat pembesaran tanaman.
  • Merangsang tumbuhnya anakan tanaman.

Pupuk SP36

Pupuk SP36 merupakan pupuk yang mengandung 36% fosfor, yang terbuat dari fosfat dan asam sulfat. Fosfor dalam pupuk SP36 berbentuk senyawa P2O5. Karakteristik utama pupuk SP36 yaitu sulit larut dengan air, maka dari itu pemberiannya dilakukan saat awal tanam sebagai pupuk dasar.

Manfaat pupuk SP-36 untuk padi yaitu:

  • Membantu pertumbuhan akar dan sistem perakaran.
  • Membantu pembentukan bunga dan pematangan buah dan biji.
  • Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, hama, serta lebih tahan terhadap kekeringan.
  • Meningkatkan kualitas biji buah.
  • Merangsang pembelahan sel dan memperbesar jaringan sel.

Pupuk ZA

Jenis pupuk ZA (Zwavelzure ammoniak) merupakan pupuk anorganik yang mengandung amonium sulfat. Pupuk ZA termasuk pupuk yang mudah larut dengan air. Pupuk ZA juga dikenal akan kandungan nitrogennya, namun tidak sebanyak pupuk urea.

Apa aja sih manfaat pupuk ZA untuk padi?

  • Membentuk klorofil, agar daun lebih hijau.
  • Menambah protein dan vitamin pada buah.
  • Meningkatkan jumlah anakan berkualitas.
  • Berperan dalam pembentukan zat gula.

Karena pupuk ZA dapat digunakan sebagai pengganti pupuk urea, maka pemberiannya dianjurkan ketika padi memasuki fase vegetatif dan generatif.

Pupuk KCL

Pupuk KCL mengandung 60% kalium klorida yang baik untuk pertumbuhan padi. Biasanya pupuk KCL digunakan pada saat fase pertumbuhan generatif karena kalium mampu merangsang pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman. Kebutuhan pupuk KCL pada tanaman padi cukup banyak untuk mendukung hasil panen yang lebih melimpah.

Berikut ini beberapa manfaat pupuk KCL:

  • Memperkuat struktur tanaman.
  • Pembentukan protein dan karbohidrat pada hasil panen.
  • Membantu mekanisme osmotik.
  • Mencegah kerusakan hasil panen saat proses panen, penyimpanan, hingga pengangkutan.

Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk yang paling sering dibahas di blog Gokomodo, salah satunya Mengenal Pupuk NPK dan Berbagai Jenisnya. Aplikasi pupuk NPK memiliki banyak manfaat dan cocok untuk beberapa tanaman pertanian dan perkebunan utama. Itulah mengapa pupuk NPK menjadi salah satu pupuk yang disubsidi oleh pemerintah dan banyak digunakan secara luas oleh petani.

Karena termasuk sumber unsur hara makro primer, pupuk NPK membawa manfaat, seperti:

  • Bahan penyusun asam amino, asam nukleat, nukleotida, dan klorofil.
  • Meningkatkan jumlah anakan.
  • Menambah jumlah bulir padi dan meningkatkan hasil panen.
  • Menyalurkan energi metabolisme tanaman.
  • Mempercepat pertumbuhan akar.
  • Meningkatkan kualitas gabah.

Dalam penggunaan pupuk, sebaiknya kamu menyesuaikan dengan kebutuhan dan ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan, agar kelestarian lingkungan tetap terjaga. Jika bingung bagaimana menggunakannya, kamu bisa baca-baca artikel tentang pemupukan tanaman padi di blog Gokomodo, lho! Jangan sampai terlewat, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin