Waspada! Hama Utama Berikut Sering Menyebabkan Hasil Panen Teh Menurun
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil teh terbesr didunia, bahkan hasilnya dapat diekspor ke berbagai penjuru dunia. Teh asal Indonesia memiliki kandungan antioksidan alami tertinggi di dunia. Jenis teh yang banyak diproduksi yaitu teh hitam dan teh hijau. Sayangnya, produksi teh di Indonesia pada tahun 2022 menurun sebanyak 5,72% dari tahun sebelumnya. Turunnya produksi teh di Indonesia tidak luput dari serangan hama. Apa saja jenis hama yang menyerang tanaman teh?
Hama Wereng Pucuk Teh
Empoasca sp. atau yang lebih dikenal sebagai wereng pucuk teh (WPT) merupakan hama utama yang menyerang tanaman teh. Hama ini ditemukan pertama kali di Indonesia pada tahun 1998 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Persebaran hama WPT erat kaitannya dengan curah hujan, suhu, dan faktor biotik (jumlah dan kualitas makanan, musuh alami, dan kompetisi antar spesies). Ternyata penurunan kadar unsur organik dari dalam tanah memicu munculnya hama WPT ini.
Ciri fisik WPT yaitu ukuran tubuh kurang lebih 2,5 mm dan berwarna hijau kekuningan. WPT menyerang tanaman teh dengan cara menghisap bagian daun teh hingga menyebabkan bagian tepi daun teh keriting, layu, dan menguning. Serangan WPT tidak hanya mempengaruhi bentuk gisik tanaman teh, tetapi juga mengurangi kandungan theaflavin, thearubigin, kafein, substansi polimer tinggi, dan fenol yang berpengaruh pada rasa teh. Meskipun ukurannya yang kecil, WPT dapat menurunkan produksi hingga 15-50% setiap tahunnya.
Ulat Penggulung Daun
Homona coffeearia atau dikenal dengan sebutan ulat penggulung daun, merupakan salah satu hama utama teh yang meresahkan para petani. Ulat penggulung daun memilki ciri tubuh berwarna hijau mengkilap, bagian kepala berwarna hitam, dan dapat tumbuh memanjang hingga 25 mm.
Gejala awal yang ditimbulkan berupa daun yang berlubang dan berwarna hitam. Area yang terkena ulat ini akan berubah warna menjadi kecoklatan. Ulat ini menyerang daun teh dengan cara menyambungkan dua atau lebih daun teh secara bersamaan dengan benang sutra. Serangan lainnya yaitu dengan cara menggulung satu daun lalu menyambungkan bagian pinggirnya. Daun yang sudah tergulung tidak dapat dipetik karena kualitasnya yang menurun. Pada serangan ulat penggulung daun yang masif dapat menyebabkan perdu teh menjadi gundul.
Tungau Kuning
Polyphagotarsonemus latus, atau yang dikenal dengan sebutan tungau kuning, merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman teh bagian pucuk tanaman. Tungu kuning dewasa yang sering menyerang tanaman teh berukuran panjang 0.2 mm, berbentuk oval dan lebar, serta memilki warna kuning atau kuning kehijauan.
Serangan tungau terlihat hampir sama dengan serangan virus, kesalahan penggunaan herbisida, serta kekurangan keriting. Tungau kuning menyerang dengan cara menusuk daun dan kuncup muda sehingga getah yang di dalamnya tersedot. Daun teh yang telah terserang oleh tungau kuning akan mengeriting, menebal, warnanya berubah menjadi coklat, gagal mekar, dan daun muda sering mengalami perubahan bentuk. Jika dibiarkan, tungau kuning dapat memicu adanya mati pucuk.
Kepik Penghisap Daun Teh
Helopeltis antonii merupakan hama kepik yang sering menyerang tanaman teh. Tentu saja hama ini masih bersaudara dengan hama penghisap buah kakao Helopeltis sp. – Kenali hama Penghisap Buah kakao yang Menyebabkan Produktivitas Pohon Kakao Menurun. Sesuai dengan namanya, kepik jenis ini juga menghisap bagian pucuk daun tanaman teh. Kepil Helopeltis antonii memiliki ciri fisik berwarna hitam putih yang dapat berubah menjadi hitam merah dan mempunyai tiang kecil seperti jarum yang menonjol dari bagian tengah punggung.
Gejala awal daun yang terserang kepik ini yaitu adanya bekas tusukan yang semula berwarna coklat dan berubah menjadi hitam, bekas tusukan yang menyatu hingga menyebabkan daun mengering atau mengeriting, serta mematikan ranting.
Itulah beberapa biang kerok turunnya produksi teh di Indonesia. Tentunya masih banyak hama lainnya yang menyerang tanaman teh. Untuk melindungi tanaman teh dari serangan hama, berikan pestisida organik yang dapat dibeli melalui Mitra Gokomodo terdekat. Jangan lewatkan edukasi tentang jenis hama yang merugikan sektor agrikultur melalui website Gokomodo, ya!