Diterbitkan 24 May 2023

Manakah yang Lebih Banyak Manfaatnya, Minyak Kelapa atau Minyak Kelapa Sawit?

Lifestyle
Manfaat minyak

Minyak goreng yang sering digunakan pada rumah tangga ternyata terbuat dari jenis minyak kelapa yang berbeda. Biasanya untuk membuat minyak goreng menggunakan minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Keduanya memang berbeda dari segi manfaat dan asalnya. Pasti kamu bertanya-tanya, manakah yang lebih bagus diantara keduanya? Ada baiknya mengenal mengenal jenis minyaknya terlebih dahulu sebelum memutuskan mana yang paling baik. 

Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang didapatkan dari daging buah kelapa sawit (mesocarp) dari pohon kelapa sawit spesies Elaeis guineensis, Elaeis oleifera, dan Attalea maripa. Secara alami, minyak kelapa sawit berwarna merah akibat kandungan beta karoten yang tinggi. Minyak kelapa sawit yang ditemui di pasaran umumnya sudah berwarna kuning setelah melalui proses penyaringan dan pemurnian. Sebaiknya minyak kelapa sawit digunakan untuk 1-2 kali penggorengan saja, selebihnya akan berdampak buruk bagi tubuh – Inilah Alasan Mengapa Minyak Sawit Baik Dikonsumsi Jangka Panjang.

Minyak kelapa biasa terbuat dari kelapa segar yang diambil kernelnya lalu diproses dengan pemanasan atau tanpa pemanasan, tanpa bahan kimia, dan tanpa proses penjernihan, pemurnian, serta penghilangan bau yang tidak sedap sehingga minyak kelapa lebih tahan lama. Minyak kelapa biasanya berwarna putih jernih, bahkan lebih jernih daripada minyak kelapa sawit. Penggunaan Minyak kelapa dapat digunakan hingga 6 kali penggorengan, bahkan lebih. 

Setiap jenis minyak mempunyai kadar lemak jenuh dan tidak jenuh. Minyak kelapa sawit dan minyak kelapa memiliki kadar lemak jenuh dan tidak jenuh yang berbeda. Tentunya komposisi ini berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Perbedaan kandungan lemak antara kedua minyak:

Lemak Jenuh

Minyak kelapa memiliki kadar lemak jenuh sebanyak 91,6% yang lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa sawit. Lemak jenuh merupakan lemak tanpa ikatan rangkap, sehingga lebih stabil pada suhu tinggi, tidak mudah teroksidasi, dan tidak mudah rusak ketika digunakan untuk menggoreng. Karena kandungan lemak jenuh yang tinggi ini, disarankan konsumsi perhari maksimal sebanyak 20 gram saja atau 2 sendok makan. 

Lemak Tak Jenuh

Minyak kelapa sawit mendominasi kadar lemak tak jenuh dibandingkan minyak kelapa biasa. Kandungan lemak tak jenuh pada kelapa sawit sebesar 60,3% dengan kadar 39,8% asam oleat, 10,2% asam linoleat, dan 0,3% asam linolenat. Dengan kandungan tersebut, sebaiknya minyak kelapa sawit lebih baik digunakan 1-2 kali penggorengan.

Kandungan tambahan lainnya

Minyak kelapa memilki kandungan zat besi, kolin, seng, dan kalsium yang tidak dimiliki oleh minyak kelapa sawit. Minyak kelapa bermanfaat untuk memperbaiki profil lipid penderita diabetes melitus tipe 2, mendukung hemeostasis glukosa normal, dan memodulasi respon imun. Dilain sisi, minyak kelapa sawit lebih unggul karena memiliki vitamin E dan vitamin A yang paling tinggi dibanidngkan minyak nabati lainnya

Kedua jenis minyak sama-sama mengakibatkan munculnya penyakit kardiovaskular apabila dikonsumsi secara berlebihan. Namun, secara komposisi lemak dan kandungan lainnya,  ternyata minyak kelapa lebih unggul daripada minyak kelapa sawit. Nah, sekarang sudah tau kan harus mengonsumsi minyak jenis apa. Yuk, simak terus artikel di website Gokomodo untuk informasi seputar gaya hidup lainnya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin