Penggunaan Pestisida di Tingkat Petani, Ini Realitanya!
Penggunaan pestisida dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) memang telah lama menjadi andalan. Selain pengaplikasiannya yang mudah, harga pestisida juga masih ramah di kantong. Hal ini membuat para petani masih betah menggunakan pestisida dibandingkan dengan cara lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pestisida tentunya sangat luas. Hal ini karena pestisida dapat digunakan di berbagai industri seperti pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan di berbagai tempat seperti di dalam gudang, toko, serta di tempat-tempat umum, bahkan di rumah.
Di tingkat petani, aplikasi pestisida seringkali dilakukan dengan penjadwalan yang dikenal sebagai sistem kalender dan sistem PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pada sistem kalender, waktu pengaplikasian pestisida sudah terjadwal tanpa melihat populasi hama yang ada. Dengan kata lain, ada atau tidaknya hama, aplikasi pestisida akan tetap dilakukan.
Sementara itu, aplikasi dengan sistem PHT dilakukan hanya jika memang terpaksa. Hal ini karena pada sistem PHT ada kegiatan monitoring atau pengamatan populasi hama, sehingga bisa ditentukan ambang ekonomi untuk mengambil keputusan dilakukannya pengendalian secara kimiawi.
Banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari pestisida membuat sebagian petani masih antusias menggunakannya. Namun sayangnya, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi lingkungan. Mulai dari berkurangnya kesuburan tanah, punahnya spesies hewan tertentu, terjadinya ledakan hama karena hilangnya predator alami, resistensi OPT, hingga pertumbuhan tanaman yang tidak normal.
Selain penggunaan pestisida dengan dosis yang melebihi ambang, permasalahan penggunaan pestisida di tingkat petani juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang cara pencampuran pestisida. Sebagian petani bahkan melakukan pencampuran tanpa memperhatikan komposisi serta jenis pestisida. Untuk itu, sebaiknya Ketahui 3 Prinsip Pencampuran Pestisida yang Tepat! sebelum aplikasi.
Kabar baiknya, di tengah kondisi perusakan alam tanpa sengaja ini, sebagian petani berupaya untuk mengambil langkah ke arah yang lebih baik. Mereka mulai belajar mengenai pertanian organik yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia. Mereka juga mulai sadar bahwa penggunaan pestisida harus dilakukan dengan bijak agar tidak merugikan sekitar.
Penggunaan pestisida tidak selalu buruk, asalkan dalam penggunaannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan. Bila kamu masih membutuhkan bantuan pestisida dalam usaha agrikulturmu, Gokomodo selalu ada untuk membantumu!