Prospek Minyak Sawit Sebagai Bahan Baku Industri Farmasi
Minyak kelapa sawit sudah menjadi primadona komoditi di Indonesia. Tidak hanya bermanfaat sebagai bahan bakar, vitamin yang terdapat dalam kelapa sawit juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Selengkapnya kamu dapat membaca disini: Manfaat kelapa sawit sebagai sumber pangan manusia.
Minyak dari kelapa sawit dihasilkan melalui proses yang panjang agar bisa digunakan industri farmasi, kosmetik, dan industri lainnya. Minyak kelapa sawit kaya akan vitamin A (berbasis Beta Carotene) dan vitamin E (berbasis Tocopherol), bahkan kandungannya melebihi minyak zaitun. Kandungan vitamin A lebih banyak 15 kali dibandingkan dengan kandungan vitamin A pada wortel. Itulah mengapa industri farmasi dan kosmetik mulai melirik minyak kelapa sawit sebagai bahan utamanya.
Menurut Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Indonesia menghasilkan 45 juta ton CPO minyak sawit setiap tahunnya. Dari hasil tersebut terdapat simpanan ‘bahan baku’ vitamin A dan E sebanyak 13.500-22.500 ton Beta Carotene (kandungan 300-500 ppm) dan 27.000-45.000 ton Tocopherol (kandungan 600-800 ppm).
Dalam industri farmasi, ekstraksi vitamin A dan E banyak menghasilkan kapsul vitamin yang dapat dikonsumsi manusia. Vitamin A dan E ini juga menghasilkan tocorietnol sebagai antioksidan yang dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya tocorietnol, kandungan fitosteroi banyak dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol. Selain vitamin A dan E, minyak sawit juga menghasilkan gliserol yang digunakan untuk produk obat-obatan, kecantikan, dan makanan instan.
Dengan pengolahan hasil minyak sawit yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri farmasi di masa yang akan datang. Diharapkan melalui industri ini akan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan perekonomian negara. Tertarik artikel serupa? Kunjungi website Gokomodo sekarang juga!