5 Alasan Utama Mengapa Agrikultur Penting untuk Dikembangkan
Agrikultur merupakan suatu upaya untuk memproduksi atau menghasilkan sesuatu, seperti pangan, serat dan hasil lainnya dalam bidang pertanian yang membutuhkan tenaga manusia. Agrikultur memiliki poin-poin penting yang menjadi alasan mengapa pengembangannya harus didukung, khususnya di Indonesia.
Sektor agrikultur merupakan salah satu kunci kekuatan ekonomi Indonesia yang juga berperan sebagai sumber devisa negara. Dengan demikian, peran setiap pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangannya. Berikut adalah beberapa alasannya!
1. Merupakan Kebutuhan Pokok Manusia
Sektor agrikultur perlu terus dikembangkan karena merupakan sumber kehidupan manusia. Tanpa adanya hasil agrikultur, kebutuhan pokok pangan manusia di seluruh dunia tidak akan terpenuhi dengan baik.
2. Kondisi Alam yang Mendukung
Indonesia merupakan negara agraris dengan bentang alam yang mendukung pengembangan sektor agrikultur. Kondisi alam ini tidak boleh disia-siakan begitu saja, melainkan harus dikembangkan semaksimal mungkin. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi negara yang mencapai kemandirian pangan.
3. Menjaga Stabilitas Ketahanan Pangan
Sebelum mencapai kemandirian pangan, pengembangan agrikultur dalam jangka waktu dekat akan berfungsi untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan. Dengan pengembangan yang tepat, kebutuhan masyarakat Indonesia akan dapat dipenuhi oleh hasil agrikultur dalam negeri.
Contohnya pada kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang berupa beras. Jika saat ini pemerintah masih melakukan impor beras untuk memenuhi stabilitas ketahanan pangan dalam batas aman, maka di tahun-tahun kedepan harapannya Indonesia bisa memenuhi kebutuhan beras tersebut secara mandiri.
4. Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Alasan lain mengapa agrikultur penting untuk dikembangkan adalah peranannya dalam penyerapan tenaga kerja. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2020 adalah sebanyak 128,45 juta orang. Dari angka tersebut, ada 38,23 juta orang atau sekitar 29,76% tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian. Angka ini menempati urutan teratas dalam Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan. Alasan mengapa sektor ini masih menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja adalah sifat dari kegiatannya yang konvensional dan sifat dari produknya yang selalu dibutuhkan.
5. Berkontribusi Terhadap Perekonomian
Kontribusi sektor agrikultur terhadap perekonomian tentu saja tidak bisa dipandang sebelah mata. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Produk Domestik Bruto (PDB) lapangan usaha pertanian Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 2,25 kuadriliun. Nilai ini memberikan kontribusi sebesar 13,28% terhadap PDB nasional.
Kontribusi subsektor pertanian terhadap PDB nasional pada tahun 2021, secara rinci adalah tanaman pangan 2,60%, tanaman hortikultura 1,55%, tanaman perkebunan 3,94%, peternakan 1,58%, jasa pertanian dan perburuan 0,19%, kehutanan dan penebangan kayu 0,68% dan perikanan 2,77%.
Dari lima alasan di atas, kamu pastinya bisa memahami bahwa sektor agrikultur ini sangat penting untuk dikembangkan. Selain karena kontribusinya terhadap perekonomian negara dan penyerapan tenaga kerja, pengembangan sektor ini juga sebagai upaya dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan masyarakat di Indonesia.
Tertarik dengan informasi seputar agrikultur lainnya? Kunjungi website Gokomodo untuk menambah wawasanmu!