Diterbitkan 24 Jul 2023

Apa Itu Kutu Putih? Berikut Penjelasan dan Pengendaliannya

Agri Edu
kutu putih

Kutu putih merupakan jenis hama yang sering ditemui pada tanaman dan bersifat mematikan. Biasanya hama jenis ini ditemui pada tanaman hias dalam ruangan seperti anggrek, gardenia, tanaman giok, ficus, Ivy Inggris, hoya, dan palem. Hama ini juga banyak ditemui pada tanaman hias luar ruangan, misalnya coleus, begonia, aster Gerbera, marigold, dan krisan. 

Berkenalan dengan kutu putih

Hama Kutu putih (Coccidae dan Pseudococcidae) termasuk hama berwujud serangga skala besar. Hama ini hidup di berbagai wilayah yang lembab dan hangat, sehingga jarang ditemui di wilayah kutub. Menurut ahli, kemampuan reproduksi tergolong sangat cepat dan berakibat signifikan pada kerusakan tanaman. 

Kutu putih dewasa memiliki tubuh berbentuk oval berwarna merah muda dan tertutup tepung putih berlilin dengan mata dan tungkai berkembang dengan ukuran yang sama. Hama ini senang hidup pada tanaman yang terlalu banyak air, pemberian pupuk berlebihan, dan iklim lembab ditambah dengan kurangnya cahaya matahari. Persebaran hama ini semakin cepat dengan bantuan serangga vektor dan angin.

Hama kutu putih menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun dan pucuk tanaman. Serangan dapat dilihat dari pucuk tanaman mengecil (bunchy tops). Selain hisapannya, lendir lengket yang disekresikan mengganggu tumbuh kembang tanaman. Serangan yang berat dapat mengakibatkan pengambilan sebagian tanaman bahkan kematian tanaman.

Cara Pengendalian

Pengendalian kutu putih bisa dilakukan dengan pestisida nabati/organik – Pestisida Alami: Keuntungan dan Kerugian Saat Memakainya di Lahan. Cara pengendalian yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Memelihara predator alami, contohnya kepik, kelompok coccinellidae (kumbang mari), dan larva parasitoid.
  2. Menyemprot air dengan tekanan rendah pada hama
  3. Menyemprotkan minyak nimba yang termasuk dalam insektisida alami.
  4. Larutan bawang putih yang disemprotkan pada tanaman.
  5. Campuran jeruk nipis dan sabun cuci piring.
  6. Fermentasi nasi dan air yang disemprotkan ke tanaman yang terkena serangan.
  7. Pestisida alami lainnya yang dijual bebas di pasaran.

Dalam penerapan pestisida dianjurkan untuk menerapkan prinsip 6T agar berfungsi maksimal dalam membunuh hama. Tidak hanya merugikan tanaman, hama kutu putih juga menyebabkan gatal-gatal pada manusia. Jangan lewatkan artikel edukasi lain seputar agrikultur hanya melalui website Gokomodo.

whatsapp
twitter
facebook
linkedin