Lifestyle

Banyaknya Jenis Buah Lokal di Indonesia Jadi Keuntungan Tersendiri Berada di Garis Khatulistiwa

Diterbitkan 14 Apr 2025, 15:46
Buah Lokal di Indonesia

Selama ini Indonesia terkenal dengan obyek wisata dan keragaman makanan dari Sabang sampai Merauke. Jika dilihat lebih dalam, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa tersinari matahari setiap hari menjadi habitat bagi buah-buahan tropis. Itulah mengapa di indonesia banyak buah tropis dan beberapa diantaranya menjadi buah lokal khas daerah tertentu. Buah lokal khas Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, rasa, warna, dan aromanya. Bahkan, buah-buahan yang ada di pasaran belum tentu ada buah-buahan lokal. Kali ini Gokomodo akan kasih tau beberapa jenis buah lokal di Indonesia yang kamu mungkin belum tahu!

Buah Lokal di Indonesia
Sumber: KaltimKita

Jenis Buah Lokal di Indonesia

Sebagai negara tropis, sudah semestinya Indonesia punya buah lokal yang menjadi ciri khas tersendiri. Beberapa buah lokal seperti durian, duku, manggis, dan lainnya mungkin sudah familiar. Nah, kali ini Gokomodo akan beri tahu tentang jenis buah lokal di Indonesia yang masih jarang diketahui orang. Apa saja ya buahnya?

Buah merah

Merah (Pandanus conoideus) merupakan buah lokal Indonesia yang ditemui di Papua, lebih spesifiknya di daerah Pegunungan Jayawijaya, Ayamaru Sorong, Timika, Nabire, Manokwari, dan Jayapura. Buah merah terkenal dengan manfaat kesehatan dan biasa digunakan oleh warga lokal dalam hal kesehatan. Selain dimanfaatkan untuk kesehatan, buah ini sering digunakan saat upacara adat bakar batu di Papua. 

Buah merah punya ciri fisik berbentuk lonjong kurang lebih 55 cm dengan diameter 10-15 cm dan beratnya 2-3 kg. Sesuai dengan namanya, buah merah memang berwarna merah. Namun, ada juga yang warnanya cokelat dan cokelat kekuningan.

Tarra

Ada buah lokal di Indonesia yang mirip dengan cempedak dan durian, disebut dengan buah tarra. Buah tarra (Artocarpus) merupakan buah khas Sulawesi Selatan tepatnya dari Kabupaten Luwu. Secara bentuk, buah tarra memang mirip dengan cempedak. Hanya rasanya manis dan segar berbeda dengan cempedak, nangka, maupun durian. Buah tarra biasanya dijadikan oleh-oleh khas Sulawesi Selatan dan aman dibawa menggunakan transportasi umum karena baunya tidak menyengat. 

Buah tarra sebenarnya dibalut kulit yang dipenuhi bulu halus, hampir mirip dengan rambutan dan daging buahnya putih. Lazimnya daging buah saja yang bisa dinikmati. Tapi pada buah tarra, bijinya pun bisa dimakan dan rasanya mirip dengan kacang tanah. Ada manfaat kesehatan dari buah tarra diantaranya menurunkan kolesterol, memperkuat tulang dan gigi, mengeluarkan racun, dan menjaga kesehatan mata.

Waromo

Ada satu jenis buah lagi yang menjadi khas dari Papua, yaitu Waromo. Waromo tumbuh dengan baik di Wamena, Papua. Bentuknya juga mirip dengan nangka atau buah cempedak yang membedakan hanya daging dan biji buahnya saja. Daging buah waromo lebih keras dan aroma buah yang khas. Meskipun tekstur daging buahnya keras, rasa buah waromo manis dengan warna daging buah kekuningan. Baiknya lagi, semua bagian buahnya kecuali kulitnya bisa dimakan semua. 

Masyarakat setempat menjadikan buah waromo makanan sehari-hari. Biji buah warono juga dapat dimakan secara langsung maupun dimasak. Untuk menikmati buah waromo memang harus memetik sendiri di kebun karena tidak tersedia di toko buah maupun di pasar. 

Buah lai

Satu lagi buah yang sangat mirip dengan durian, yaitu buah lai. Buah lai (Durio kutejensis) berasal dari hutan Kalimantan. Dikatakan masih saudara dengan durian karena bentuk buah, kulit, dan susunan bijinya memang sama dengan durian. Yang membedakan buah lai dan durian hanyalah ukuran dan warna biji, serta aromanya. Buah lai biasanya memiliku daging berwarna kuning pekat dan mencolok tanpa ada aroma khas apapun. Untuk makan buah lai bisa langsung dipetik dari pohonnya langsung tanpa perlu menunggu buah jatuh. Ada manfaat yang bisa dirasakan dari makan buah lai, seperti mengatasi insomnia, masalah pencernaan, dan memperbaiki kulit. 

Kelubi

Buah kelubi (Eleidoxa conferta) merupakan buah hutan asal Kalimantan yang mirip dengan salak. Kadang buah ini dikenal sebagai salak hutan atau asam paya. Bentuk buah kelubi lebih kecil dan kulitnya lebih keras dibandingkan dengan salak. Daging buah kelubi juga tebal. Rasanya yang asam karena mengandung banyak vitamin C. Buah kelubi tidak untuk dimasak langsung karena rasa yang sangat asam. Lebih baik buah kelubi diolah menjadi manisan atau sirup. 

Kandungan vitamin yang tinggi pada buah kelubi menyediakan antioksidan tinggi dan membantu meningkatkan kesehatan kulit. Dari semua buah lokal diatas, mana yang pernah kamu makan? Masih banyak lagi buah-buahan lokal daerah di Indonesia yang patut untuk dicoba. Ada juga beberapa buah-buahan yang sudah bisa dibudidayakan diluar daerah asalnya, lho.

Tertarik dengan budidaya buah-buahan lokal Indonesia? Salah satu kunci budidaya tanaman buah lokal ada pada booster buah – Rekomendasi Booster Buah Terbaik dan Manfaatnya untuk Tanaman. Yuk, simak artikel di blog Gokomodo untuk cari tahu tentang beragam jenis tanaman budidaya, termasuk tanaman buah disetiap daerahnya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin