Diterbitkan 9 Jan 2024

Budidaya Tanaman Kentang Bisa Jadi Peluang Dapat Cuan, Lho!

Agri Edu
Budidaya Tanaman Kentang

Kentang menjadi salah satu tanaman pangan yang mudah ditanam di Indonesia. Tanaman kentang tidak mudah mati dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Kentang juga memilki permintaan pasar yang cukup tingg, lho. Jadi, tidak ada salahnya untuk memulai agribisnis budaya kentang. Bingung mulai darimana? Yuk, Gokomodo bantu melalui artikel ini!

Lokasi dan Waktu Tanam Kentang

Agar dapat tumbuh dengan optimal, biasanya tanaman memilki syarat tumbuhnya tersendiri. Salah satu faktor yang termasuk dalam syarat tumbuh yaitu lokasi budidaya kentang. Sebaiknya budidaya tanaman kentang perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Lahan yang digunakan bukan lahan yang telah ditanami terong-terongan.
  • Usahakan lahan dekat dengan sumber air agar pengairan mudah.
  • Sebaiknya budidaya kentang dilakukan pada lahan dengan ketinggian sekitar >1.000 mdpl, suhu 15-20 derajat celcius, serta curah hujan berkisar 1.500-5.000 mm/tahun.
  • Tanah pada lahan memilki tekstur sedang, gembur, subur, serta pH 5-6,5.
  • Lahan budidaya kentang bukan lahan sumber penyakit tular tanah, terutama Nematoda Sista Kentang.

Setelah ketentuan lahan sudah terpenuhi, saatnya menentukan kapan sebaiknya budidaya kentang dimulai. Waktu tanam yang tepat akan memaksimalkan pertumbuhan kentang, sehingga diharapkan pula panennya juga berkualitas. Karena kentang memerlukan sistem irigasi yang baik, penanamannya bisa dimulai ketika datangnya musim hujan. Jika terpaksa diluar musim hujan, pastikan ada cukup air untuk irigasi lahan perkebunan kentang.

Mengolah Lahan Budidaya Kentang

Setelah lokasi dan waktu tanam ditentukan, sebaiknya dilakukan persiapan lahan untuk budidaya tanaman kentang agar tidak ada gangguan saat proses budidaya kentang berlangsung. Pengolahan lahan dapat berupa:

a. Pembersihan lahan

Pastikan lahan yang digunakan untuk budidaya kentang bersih dari batu-batuan, gulma, semak, serta sisa-sisa tumbuhan yang telah menjadi sampah.

b. Penggemburan tanah

Lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam tumbuhan lain sebaiknya dilakukan penggemburan dengan cara mencangkul maupun membajak. Setelah dicangkul/dibajak, lahan dibiarkan 15 hari agar struktur tanah bisa kembali secara alami. Jika dirasa cukup, tanah dicangkul kembali dan diratakan.

c. Membuat garitan

Garitan dibuat dengan kedalaman sekitar 7-10 cm dengan jarak antar garitan 70-80 cm. Garitan berfungsi untuk memberi jarak tanam kentang dan irigasi.

d. Penanaman pohon

Hanya lahan yang berada di lereng pegunungan yang perlu ditanami pohon. Pohon yang ditanam disebut juga pohon penguat pematang untuk mencegah tanah longsor pada perkebunan kentang.

Persiapan Benih Kentang dan Penanamannya

Ada banyak jenis benih kentang yang dapat ditanam di Indonesia. Namun, ada beberapa varietas unggulan yang banyak dipilih seperti Granola, Atlantik, Manohara, Krespo, dan varietas lainnya yang dinilai tahan terhadap penyakit busuk daun/layu bakteri. Varietas unggul tersebut harus didapatkan dari indukan yang sehat dan tidak terserang penyakit. Pemilihan benih yang benar sangat mempengaruhi hasil dari budidaya tanaman kentang dikemudian hari. Untuk itu, Sebelum Budidaya Tanaman, Yuk Pelajari Tentang Benih Bermutu!

Kentang dapat ditanam dengan sistem baris ganda (double row) paada bedengan atau baris tunggal (single row). Metode penanaman kentang dapat dipilih antara monokultur maupun tumpangsari. Metode tanam monokultur adalah penanaman kentang yang tidak bersamaan dengan tanaman lainnya. Sedangkan metode tumpangsari merupakan penanaman kentang yang berselang dengan tanaman lainnya.

Pemupukan Tanaman Kentang

Lahan yang sudah dalam kondisi yang optimal, dapat dilanjutkan dengan proses pemupukan. Meskipun dengan lahan yang sudah dalam keadaan prima, penambahan unsur hara sangatlah penting mengingat tanaman kentang memerlukan banyak sekali unsur hara pokok untuk pertumbuhan yang optimal. Berikut ini tahapan pemupukan yang harus dilakukan dalam budidaya kentang

a. Pemupukan dasar

Pemupukan dasar dapat menggunakan pupuk kimia maupun pupuk organik. Yang terpernting yaitu tahapan pemupukan sesuai dengan lima tepat serta penggunaan pupuk organik yang sudah terkomposisi dengan baik. Jika menggunakan kedua jenis pupuk tersebut, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Pupuk organik ditempatkan diantara benih dan diletakkan di bawah pupuk kimia.
  • Benih diletakkan diantara pupuk dengan posisi tunas menghadap ke atas serta tidak boleh bersentuhan langsung dengan pupuk.
  • Benih dan pupuk ditimbun dengan tanah bersamaan membentuk guludan dengan tinggi 10 cm.
Sumber: Backyard Boss

b. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan untuk menambahkan nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan kentang. Saat melakukan pemupukan susulan juga dilakukan pembubunan. Berikut ini langkah-langkah pemupukan susulan:

  • Pupuk susulan menggunakan campuran pupuk NPK, Urea, ZA, TSP, dan KCL.
  • Pemupukan susulan dimulai saat usia 20-35 HST dengan dosis 5-10 gr pupuk campuran per tanaman kentang.
  • Melakukan pembubunan pertama dengan mencangkul tanah diantara guludan dan dinaikkan ke atas guludan sebelah kanan dan kiri.
  • Pembubunan kedua dilakukan saat tanaman kentang berusia 35-40 HST dengan cara yang sama.

Wah, panjang juga ya cara budidaya kentang? Tenang saja, semua usaha yang dilakukan akan berbuah manis saat panen. Tertarik dengan budidaya tanaman pangan lainnya? Yuk, baca artikel di blog Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin