Budidaya tanaman secara hidroponik berarti menggunakan air sebagai bahan utama budidaya, bukan lagi tanah. Meskipun bahan utamanya air, tetap saja tanaman hidroponik memerlukan media tanam yang berfungsi untuk menyangga akar tanaman. Apa aja sih media tanam hidroponik?

Arang sekam

Media arang sekam termasuk media tanam sederhana untuk tanaman hidroponik. Selain sederhana, arang sekam memilki keunggulan:

• Harga murah.
• Bahan pembuatan yang mudah dijumpai.
• Ringan.
• Tergolong media tanam yang steril dari bakteri dan jamur patogen.
• Memilki porositas tinggi.
• pH netral sehingga cocok untuk media tanam.

Arang sekam dapat digunakan untuk budidaya tomat, paprika, dan mentimun. Jika memutuskan menggunakan media tanam arang sekam, jangan menggunakannya lebih dari dua kali tanam. Hal ini dikarenakan masa pakai arang sekam tidak diperuntukkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, penggunaan arang sekam kurang cocok untuk hidroponik skala besar karena petani kesulitan membuatnya dan tidak diperjualbelikan di pasaran.

Cocopeat

Sumber: Coco Peat

Cocopeat merupakan media tanam hidroponik yang berasal dari sabut kelapa sawit yang dijadikan serbuk. Tekstur cocopeat sendiri lebih lembut dibandingkan serbuk kayu hasil gergaji. Cocopeat digunakan sebagai media tanam karena kemampuan menyerap air yang tinggi serta kadar pH yang stabil. Penggunaan cocopeat sebagai media tanam dapat dikombinasikan bersama sekam dengan perbandingan 50:50. Kombinasi ini bertujuan meningkatkan oksigen yang diserap oleh akar. 

Batang pakis

Terdapat dua jenis batang pakis yang sering dijadikan media tanam hidroponik yaitu batang pakis hitam dan batang pakis coklat. Diantara dua jenis batang pakis tersebut, batang pakis hitam lebih sering dibgunakan sebagai media tanam. Tidak perlu bingung mencari batang pakis untuk media tanam karena termasuk salah satu media tanam hidroponik yang diperjual belikan. Biasanya batang pakis tua dipotong-potong hingga bentuknya lebih kecil. Keunggulan batang pakis lainnya yaitu:

• Mudah mengikat air
• Sirkulasi udara dan sistem drainase yang baik.
• Meskipun batang yang digunakan dari pohon pakis yang tua, tekstunya tetap lunak sehingga mudah ditembus akar.

Rockwool

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang terbuat dari mineral fiber atau wool. Rockwool biasanya terdiri dari batu (batu kapur, basalt, maupun batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan. Lelehan tersebut dipintal membentuk serat seperti gula kapas. Serat tersebut dapat dipotong menyesuaikan dengan ukuran tempat budidaya hidroponik. Keunggulan menggunakan rockwool antara lain:

• Memilki kemampuan menahan air 14 kali lipat dibandingkan tanah dan udara untuk pertumbuhan akar sekaligus mempermudah penyerapan nutrisi.
• Terbuat dari serat alami sehingga dapat menjaga batang, akar tetap tegak dan stabil, serta ramah lingkungan.
• Media tanam ini terbebas dari penyakit tanaman.
• Hampir tidak memerlukan desinfektan.
• Penggunaan pupuk dan larutan nutrisi jauh lebih optimal.

Jika memutuskan menggunakan rockwool, hati-hati dengan pH yang tinggi sehingga kurang cockok untuk budidaya beberapa jenis tanaman. Maka dari itu, perawatan ekstra perlu dilakukan. 

Kerikil

Nah, inilah salah satu media tanam hidroponik yang mudah didapatkan bahkan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya. Kerikil dipilih menjadi media tanam karena memilki pori-pori yang memudahkan pereadaran larutan nutrisi serta sirkulasi udara. Selain itu, pori-pori kerikil membuat akar tanaman tumbuh dengan baik. Kelemahan penggunaan kerikil yaitu kurang mampu mengikat air, sehingga diperlukan pengairan yang lebih banyak.

Itulah beberapa rekomendasi media tanam yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik. Beberapa medai tanam tersebut dapat dibuat sendiri atau jika ingin membelinya bisa melalui GokoBiz maupun Mitra Gokomodo terdekat, ya. Temukan tips tentang budidaya tanaman hanya di blog Gokomodo, ya!