Diterbitkan 22 Aug 2023

Dibalik Keuntungan yang Besar, Investasi Industri Kelapa Sawit Indonesia Punya Kisahnya Tersendiri

News
investasi industri kelapa sawit

Sejak adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 banyak penggiat keuangan gencar memberikan edukasi tentang pentingnya investasi. Investasi pada pasar modal terus meningkat, hingga pada tahun 2022 terdapat 4.002.289 Single Investor Identification atau disebut sebagai investor individu lokal. Sejauh ini banyak yang berinvestasi pada reksadana, emas, deposito, saham, dan logam mulia lainnya. Selain itu, investasi pada industri kelapa sawit juga banyak diminati oleh investor asing. Sebelum membahas investasi industri kelapa sawit, perlu diketahui juga Serba-Serbi Investasi Sawit, Perhatikan 10 Hal Ini.

Investasi Industri Kelapa Sawit

Berdasarkan KBBI, investasi adalah penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Akan lebih baik kemauan untuk berinvestasi juga dibarengi dengan literasi keuangan dan portofolio saham. 

Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan fenomena tersebut, akan sangat menguntungkan untuk berinvestasi dalam industri sawit. Ditambah dengan kebutuhan perkebunan kelapa sawit yang tinggi, dana tambahan dari investor dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Tahun 2008 menjadi tahun ketika investasi kelapa sawit mulai terkenal. Faktor utama investasi kelapa sawit menjadi terkenal tidak lain hasil penjualan CPO dan produk turunannya yang banyak dicari di pasar internasional maupun pasar lokal. Nilai investasi kelapa sawit didapatkan dari hasil penghitungan benih tanaman sawit pada lahan marjinal, termasuk didalamnya lahan pasang surut, dan pertimbangan faktor lain diluar kendali manusia. 

Jatuh Bangun Investasi Kelapa Sawit di Indonesia

Investasi kelapa sawit di Indonesia pertama kali dibuka pada tahun 1980-1990 karena kebijakan pemerintah kala itu tu. Tahun 1994-1995, pemerintah meluncurkan lagi pendanaan KLBI dengan tujuan pendanaan KKPA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan kelapa sawit.

sumber: https://www.idxchannel.com/

Pun ketika Indonesia terdampak krisis moneter tahun 1998, industri kelapa sawit tidak menunjukkan tanda-tanda produktivitas menurun. Industri kelapa sawit tidak merasakan dampak karena ekspor CPO menggunakan mata uang dollar, sehingga ketika rupiah melemah justru dollar semakin kuat. 

Pada awal tahun 2000-an, produk yang terkenal dari industri kelapa sawit yaitu CPO. Sampai pada akhirnya tahun 2006/2007 harga jual CPO dan produk turunannya semakin bertambah sejalan dengan penurunan bunga kredit usaha. Sehingga pendapatan bertambah, namun tidak semuanya digunakan untuk membayar kredit usaha. Tentunya hal ini menguntungkan industri kelapa sawit Indonesia.

Tahun 2013, Indonesia memliki ambisi untuk meningkatkan produksi CPO hingga mencapai 40 juta ton pada tahun 2020. Untuk memenuhi ambisi tersebut, diperlukan lahan tambahan seluas 3 juta hektar. Selain itu, pemerintah juga membuka investasi dengan target Rp 300 triliun sebagai dana untuk membebaskan 3 juta hektar lahan. Padahal, pada tahun ini pemerintah juga memberlakukan kebijakan moratorium yang kurang menguntungkan untuk menambah lahan perkebunan sawit. 

Keuntungan Investasi Industri Kelapa Sawit

Selain meningkatkan pendapatan negara, industri kelapa sawit juga menguntungkan dompet para investor. Secara kasat mata sudah terlihat jelas keuntungan investasi dilihat dari jumlah lahan perkebunan sawit Indonesia serta jumlah CPO dan produk turunan yang dihasilkan. Beberapa keuntungan dapat investor rasakan ketika berinvestasi pada industri kelapa sawit dengan benar:

  1. Keuntungan berlipat

Untuk mengetahui keuntungan dari investasi kelapa sawit, investor perlu tahu biaya produksi CPO terlebih dahulu. Biaya produksi kelapa sawit hanya menghabiskan Rp 500 saja per kilogramnya dan harga jual TBS berkisar Rp 1.597/kg. Bagaimana? Sudah terlihat kan keuntungannya?

  1. Cepat balik modal

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk investasi industri kelapa sawit akan cepat balik modal. Padatnya industri sawit menuntut produktivitas perkebunan sawit. Semakin produktif perkebunan sawit, rentang waktu untuk balik modal bisa lebih singkat.

  1. Harga fluktuatif

Harga jual CPO dan produk turunannya tergantung dengan kondisi mata uang dollar dan permintaan pasar saat itu juga. Harga yang naik turun ini menjadi peluang investor untuk berinvestasi atau menjual kepemilikan sahamnya pada pasar sekunder. 

Itulah yang perlu kamu tahu seputar investasi industri kelapa sawit di Indonesia. Investasi kelapa sawit bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang untuk merasakan keuntungan yang didapatkan. Apa kamu tertarik berinvestasi kelapa sawit? Pelajari seluk beluk industri kelapa sawit di Indonesia melalui artikel di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin