Diterbitkan 17 Jul 2023

Digitalisasi Pertanian Penting untuk Ketahanan Pangan

Agri Edu
digitalisasi pertanian

Meski aturan pembatasan kegiatan di luar rumah pasca pandemi telah dihapuskan, namun peluang bisnis secara online ternyata masih tinggi hingga saat ini. Tak heran, upaya digitalisasi pertanian dikatakan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan ketahanan pangan. 

Pemberian pemahaman digital sangatlah penting ke para petani, pelaku usaha, hingga stakeholders hortikultura. Kementerian Pertanian pun memfasilitasi kegiatan Tani on Stage (ToS) di Kantor Ditjen Hortikultura. Kegiatan ini penting dilakukan mengingat potensi hortikultura di Indonesia yang sangat luar biasa.

Jika dijelaskan secara rinci, ekspor tanaman hias dari Indonesia bahkan menyentuh angka lebih dari 10 juta. Mulai dari 4 juta tanaman ke Amerika Serikat, 3 juta tanaman ke Jerman, dan 1,2 juta tanaman ke Kanada. Wilayah asia juga tak luput dari ekspor Indonesia, yaitu 1 juta tanaman ke Korea Selatan, dan 500 ribu ke Cyprus.

Oleh karena tingginya permintaan pasar, pemerintah juga akan terus mendorong para pelaku usaha pertanian di bidang florikultura. Berdasarkan nilai ekspor Minaqu Indonesia yang sangat besar, dapat dikatakan bahwa peluang ekspor tanaman hias dari Indonesia ke pasar global akan semakin terbuka luas.

Digitalisasi pertanian untuk ketahanan pangan

Direktur Jenderal Hortikultura memaparkan bahwa kontrak ekspor akan berlangsung untuk jangka waktu dua tahun. Sehingga, Pemerintah Indonesia akan mulai memberikan dukungan untuk mengembangkan plasma-plasma petani secara intensif.

Setidaknya, ada sekitar 1.000 plasma yang akan difasilitasi dengan paket berupa kultur jaringan hasil pengembangan CV Minaqu, sarana produksi, hingga fasilitas rumah lindung. Dengan begitu, pemenuhan kebutuhan ekspor tanaman hias akan tercukupi dengan baik.

Meski awalnya hanya berupa tenda lapak di daerah, Pasar Tani kini telah menembus area mall di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jogja, dan Kalimantan. Selain melayani penjualan secara offline, Pasar Tani juga menyebutkan bahwa penjualan secara online tetap berjalan dengan baik dan optimal.

Adanya Pasar Tani Goes to Mall ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada kalangan menengah bahwa produk lokal juga memiliki kualitas yang bersaing. Sehingga, produk-produk pertanian Indonesia sudah layak disandingkan dengan berbagai produk impor lainnya.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa digitalisasi pertanian adalah langkah tepat dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Lebih dari itu, Petani Digital Juga Membantu Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dunia Pertanian sehingga bisa menembus ekspor pasar global. 

Tertarik dengan informasi seputar pertanian lainnya? Kunjungi website Gokomodo sekarang juga! 

whatsapp
twitter
facebook
linkedin