Diterbitkan 4 Jun 2024

Hama Wereng Jadi Musuh Besar Bagi Petani. Kok Bisa?

Agri Edu
Hama wereng

Siapa yang tak kenal hama wereng? Wereng menjadi musuh bebuyutan terutama bagi petani. Wereng sebagai hama utama tanaman padi berpotensi besar menyebabkan gagal panen. Kok bisa, ya? Coba deh baca tentang hama berikut ini. 

Mengenal Hama Wereng

Sumber: Syngenta Indonesia

Hama Wereng merupakan sejenis serangga yang memiliki ukuran sebesar butiran beras. Hama tanaman padi ini memiliki daya penyebaran yang invasif, sehingga para petani sering merasa kesulitan untuk memberantasnya. Terlebih, wereng biasanya bertengger pada bagian pangkal daun padi dan tergolong sebagai hama yang aktif.

Wereng juga dikenal sebagai serangga penghisap tumbuhan yang berasal dari anggota Ordo Hemiptera (Kepik Sejati) dan Subordo Fulgoromorpha. Wereng mempunyai siklus hidup 3-4 minggu, dimana setiap siklus hidupnya betina mampu bertelur antara 100 sampai 500 butir. 

Hama Wereng bisa menjadi ancaman serius bagi petani karena menyerang sejak fase vegetatif hingga generatif. Persentase kehilangan hasil akibat serangan wereng diperkirakan antara 20% hingga 100%. Bahkan, hama ini mampu menyebabkan tanaman mati hingga mengakibatkan gagal panen. 

Jenis Hama Wereng

Ada tiga jenis wereng yang perlu kamu ketahui agar lebih waspada terhadap serangannya. Jenis wereng yang ada di Indonesia diantaranya:

  • Wereng Coklat (Nephotettix spp). Merupakan jenis wereng berwarna coklat yang menyerang dan memusnahkan buah padi difase awal atau saat baru mulai muncul. Jenis ini mampu berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup pendek, serta mempunyai daya serang dan pola penyebaran yang sangat ganas.
  • Wereng Hijau (Nilaparvata lugens). Merupakan jenis wereng yang memiliki waktu penetasan sekitar 6 hari di bagian pelepah daun padi. Jenis ini akan menyerang daun untuk mengambil cairannya, sehingga daun akan mengering.   
  • Wereng Punggung Putih (Sogatella furcifera). Merupakan jenis wereng yang berukuran lebih kecil dari butiran padi yang biasanya menghisap batang padi, jagung, maupun rumput-rumputan hingga membuat mereka mengering.

Gejala Serangan Hama Wereng

Sumber: Tribun News

Hama wereng biasanya mulai menyerang pertanaman padi pada umur 15 hst dan mulai terlihat pada umur tanaman 20-40 hst atau pada fase vegetatif. Wereng menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan pada batang, sehingga mengakibatkan daun berwarna kuning (hopperbum) hingga pertumbuhan batang yang tidak optimal. 

Gejala hopperbum terlihat seperti lingkaran yang menunjukkan penyebaran hama dimulai dari satu titik kemudian menyebar lebih luas ke segala arah dan membentuk lingkaran. Apabila populasi wereng tinggi, kerusakan yang ditimbulkan terlihat jelas di lapangan yang berupa warna daun dan batang tanaman berubah menjadi kuning, yang kemudian berubah menjadi warna coklat jerami yang terlihat seperti disiram air panas, dimana tanaman bertahap akan mengering.

Wereng yang menyerang pada fase generatif menyebabkan terjadinya puso atau gagal panen. Sedangkan jika menyerang dalam fase vegetatif akan menyebarkan virus kerdil hampa dan kerdil rumput.
Lalu, bagaimana cara mengendalikan wereng? Coba deh simak artikel Cara Pengendalian Hama Wereng yang Perlu Kamu Tahu. Sekarang, kamu tidak perlu lagi bingung bagaimana cara mengendalikan serangan OPT pada tanaman, kan bisa baca di blog Gokomodo! Semoga membantu!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Blog terbaru
Pengetahuan agrikultur, tips, dan sumber daya dari tim kami.