Ingin Budidaya Karet? Simak Pemilihan Kebun Karet Yang Baik dan Benar
Kebun karet menjadi salah satu komoditas yang cukup menjanjikan. Meskipun beberapa lahan perkebunan karet sudah dialihfungsikan, perkebunan karet masih banyak dijumpai di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa di Pulau Jawa. Jika ditelusuri lebih lanjut, banyak sekali lahan yang dapat dijadikan sebagai lahan perkebunan karet di Indonesia. Apa sih ciri-ciri lahan yang cocok untuk lahan kebun karet?
Lokasi Ideal Kebun Karet
Kebun karet tidak boleh berlokasi disembarang tempat. Sebaiknya lokasi perkebunan karet berada di wilayah yang beriklim basah dengan suhu 26-30oC dengan curah hujan berkisar 2.500 – 3.000 mm. Meski beriklim tropis, Indonesia masih memiliki beberapa daerah yang memiliki iklim basah sebagai tempat perkebunan karet yang strategis. Secara umum, lokasi ideal yang cocok untuk dijadikan sebagai perkebunan karet, antara lain:
- Kedalaman solum minimal 100 cm (boleh lebih) dan tidak terdapat bebatuan.
- Memiliki sistem pertukaran udara dan drainase yang baik
- Remah, porus, dan dapat menahan air.
- Tekstur tanah yang sesuai yaitu lempung berpasir atau liat berpasir.
- Usahakan tanah tidak bergambut. Apabila terpaksa menggunakan tanah gambut, ketebalannya maksimal 20 cm.
- Unsur hara makro dan mikro pada tanah tercukupi.
- Kemiringan tanah tidak boleh lebih dari 16%.
- Permukaan air tanah tidak boleh kurang dari 100 cm.
- pH tanah berkisar antara 4.3 – 5.0 . Bila terlalu asam, laukan pengapuran agar kondisi tanah lebih subur.
Sudah ketemu lahan perkebunan yang cocok? Kamu bisa melanjutkannya dengan persiapan perkebunan karet. Bagaimana caranya?
Persiapan Kebun Karet
Pohon karet berkualitas hanya tumbuh pada lahan yang berkualitas pula. Lahan perkebunan yang digunakan untuk menanam pohon karet harus lahan yang relatif datar, mudah dijangkau, tidak jauh dari sumber air, dan bukan daerah JAP. Jika ditemukan ada kemiringan lahan perkebunan lebih dari 3%, sebaiknya dibuatkan guludan. Tanahnya juga harus subur, gembur, solum, dan tidak dekat dengan hutan. Apabila didapati lahan masih tertanam tanaman lain, sebaiknya lakukan metode:
a. Tebas-tebang-bakar
Metode yang pertama menjadi metode paling mudah dan murah bagi petani. Namun, metode ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan polusi sekaligus meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan akibat pembukaan lahan.
b. Tebang-tebas tanpa bakar
Metode ini paling dianjurkan karena mempertahankan struktur tanah sekaligus ramah lingkungan.
c. Tebas-tebang-jalur
Dua metode sebelumnya merupakan pembukaan lahan yang dilakukan secara keseluruhan. Nah, dengan metode ini bagian lahan perkebunan yang digunakan tidak dibersihkan semuanya. Tanaman yang dibersihkan hanya pada jalur yang ditanami karet saja. Metode ini dilakukan hanya pada lahan sekunder yang terdapat semak belukar dan bukan pada pohon yang besar.
Pastikan lahan siap di akhir musim kemarau. Sebab, penanaman pohon karet sebaiknya dilakukan saat musim hujan. Karen aitu pula, lokasi perkebunan karet sebaiknya tidak berada di wilayah yang rentan terjadi erosi tanah. Meskipun dapat ditanam pada musim kemarau juga, lahan perlu disiram lebih banyak air. Jadi lebih enak tanam saat musim kemarau atau hujan, nih?
Nah, itulah beberapa kriteria yang tepat untuk kebun karet dan bagaimana cara untuk membuka lahan pohon karet. Jangan lupa untuk memberikan pupuk yang tepat dan sesuai saat mempersiapkan lahan perkebunan karet. Sebenarnya masih banyak lagi cara untuk membuka lahan kebun karet dan pertanian lainnya yang dapat kamu baca pada artikel Selamatkan Lingkungan dengan Pembukaan Lahan Pertanian yang Benar. Cari tips seputar pertanian dan perkebunan lainnya? Baca blog gokomodo aja! Semua tips, tutorial, dan informasi seputar budidaya tanaman tersedia lengkap!