Diterbitkan 14 Sep 2023

Ini Dia Cara Aplikasi Pupuk Padi yang Tepat!

Tips / Tutorial
pupuk padi

Sebagai salah satu komoditas utama pertanian, tanaman padi harus mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya. Penggunaan pupuk yang tepat tentunya akan menjaga ketersediaan hara penting di tanah sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi dapat lebih optimal.

Ada berbagai jenis pupuk padi yang tersebar di pasaran. Dari berbagai jenis tersebut, pastikan untuk mengaplikasikannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Perhatikan juga cara pengaplikasiannya karena kelebihan atau kekurangan pemupukan akan mempengaruhi panen yang dihasilkan.  

Dosis Pupuk Padi yang Tepat 

Secara umum, ada dua rekomendasi dosis pupuk untuk tanaman padi. Pertama adalah menggunakan Urea (200 kg–250 kg), SP36 (100 kg–150 kg) dan KCl (75 kg–100 kg). Kedua adalah Urea (100–150 kg) dan NPK (300 kg).

Namun rekomendasi ini tidak bersifat mutlak, karena untuk memperoleh dosis pemberian pupuk yang tepat, maka harus dilakukan uji tanah pada masing-masing lahan. Berikut adalah contoh pemupukan yang bisa kamu jadikan referensi.

1. Jika Menggunakan Pupuk Phonska dan Urea 

Jika pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK Phonska sebanyak 300 kg dan pupuk Urea sebanyak 100-150 kg, maka kandungan haranya adalah 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O. Berikut adalah tata cara pemupukannya:

  • Pemupukan dasar: 150 kg NPK Phonska

Pemberian pupuk dasar ini dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 7-10 hari setelah tanam (hst) dengan dosis kandungan N adalah ½ dari dosis pemupukan ke-2 dan ke-3. Hal ini karena pada kondisi tersebut, sistem perakaran padi sudah mulai berkembang dan bisa menghisap pupuk yang diberikan walaupun masih sedikit jumlahnya. 

Pemberian pupuk NPK Phonska dengan kandungan Sulfur sebanyak 10% juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman muda. Agar semakin optimal, kamu juga bisa melakukan penginjakan agar pupuk dapat bertahan lebih lama di sawah dan lebih maksimal diserap akar tanaman. 

  • Pemupukan ke-2: 150 kg NPK Phonska + 50 kg Urea

Pemberian pupuk kedua dilakukan sekitar minggu ke-3 atau 21 hst. Kamu bisa melakukan pemupukan kedua ini  sama seperti saat melakukan pemupukan dasar. Jangan lupa melakukan penginjakan setelah pemupukan agar unsur hara dapat diserap tanaman secara optimal.

  • Pemupukan ke-3: 50-100 kg Urea

Pemberian pupuk tahap ketiga dapat dilakukan pada saat 30-40 hst atau saat tanaman padi akan mengeluarkan malai. Pada kondisi ini, daun tanaman, terutama daun bendera, harus terus hijau karena akan memproduksi makanan.

Setelah proses pemupukan ketiga ini, kamu juga masih perlu melakukan penginjakan. Sebab, masa pengisian bulir padi akan berlangsung cukup panjang, yakni sekitar 4-5 hari untuk menghasilkan malai yang berkualitas.

2. Jika Menggunakan Urea, TSP dan KCL

Apabila dosis berikutnya menggunakan 200–250 kg Urea,100 kg TSP , dan 75 kg KCL, maka kandungan haranya adalah 115 kg N, 46 kg P2O5, dan 45 kg K2O. Adapun tata cara pemupukannya adalah sebagai berikut.

  • Pemupukan dasar: 50 kg Urea + 50 kg TSP + 40  kg KCL
  • Pemupukan ke-2: 100 kg Urea + 50 kg TSP + 35 kg KCL
  • Pemupukan ke-3: 50-100 kg Urea

Kamu juga bisa menggunakan dosis pemupukan lainnya, misalnya:

  • Pemupukan dasar: 75 kg Urea + 50 kg TSP + 40 KCL 
  • Pemupukan ke-2: 100 kg Urea + 50 kg TSP + 35 KCL
  • Pemupukan ke-3: 75 kg urea.  

Apabila tidak ada pupuk TSP, maka kamu bisa menggantinya dengan 128 SP36 /TS. Sedangkan apabila kondisi daun masih terlihat hijau, pemupukan tahap 3 bisa dikurangi menjadi 50-75 kg Urea.

Penggunaan Pupuk Padi Hayati

Tak hanya melakukan pemupukan dengan pupuk kimia saja, kamu juga perlu menggunakan pupuk hayati saat merawat padi. Kamu bisa melakukan penyemprotan pupuk hayati minimal sebanyak 3 kali penyemprotan. Untuk waktunya, kamu bisa melakukannya pada sekitar 15 hst, 30 hst dan 70 hst.

Cara Aplikasi Pupuk Padi 

Adapun cara aplikasi pupuk padi, antara lain:

  • Menaburkan pupuk secara merata di area sawah jika menggunakan sistem tanam tegel.
  • Memberikan pupuk di tempat yang ada tanamannya atau di luar legowo jika menggunakan sistem tanam jajar legowo.
  • Memberikan pupuk dengan cara dihimpitkan atau diletakkan pada perempatan jarak tanaman padi (tidak disebarkan secara merata).
  • Memberikan pupuk dengan cara dihimpitkan di perempatan diantara tanaman, lalu diinjak dengan satu kaki.

Itulah informasi seputar pupuk padi beserta dosis dan cara aplikasinya. Baca juga Manfaat Pupuk Urea, Pupuk Paling Dicari untuk Tanaman Padi di website Gokomodo untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin