Inilah Gulma yang Terkenal Mampu Menurunkan Produktivitas Padi
Gulma tanaman padi merupakan kompetitor tanaman padi untuk memperoleh air dan unsur hara dari dalam tanah. Jika dibiarkan terus menerus, gulma akan mencuri nutrisi yang dibutuhkan tanaman padi dan tanaman padi dapat mati dengan perlahan. Tidak hanya mencuri nutrisi saja, gulma menjadi tempat favorit untuk hama dan sumber penyakit yang berkontribusi terhadap penurunan produktivitas dan hasil panen tanaman padi hingga 87%. Inilah gulma yang sering ditemui di area persawahan di Indonesia.
Golongan Gulma Padi
Dari banyaknya jenis gulma yang dapat tumbuh di persawahan, terdapat tiga golongan besar gulma yang tumbuh subur, diantaranya:
- Gulma rerumputan yaitu gulma yang memilki batang bulat dan dapat tumbuh subur di atas tanah yang mengandung banyak nitrogen.
- Gulma teki merupakan gulma yang memilki batang segitiga dan memilki umbi. Nah, jenis gulma ini dapat bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan dan sangat sulit untuk dikendalikan.
- Gulma berdaun lebar merupakan gulma yang mampu tumbuh pada tempat yang berair dan basah, memiliki daun yang lebar menyerupai jala, dan tumbuh pada akhir musim.
Contoh Gulma Padi
Setelah mengetahui beberapa golongan besar gulma yang ditemukan di area persawahan, berikut ini contoh gulma padi yang tumbuh invasif
Echinochloa crusgalli
Jenis gulma ini biasa disebut sebagai gulma jajagoan dan termasuk dalam gulma rerumputan. Pemberian naman jajagoan dikarenakan gulma ini sangat sulit untuk dikendalikan dan merupakan saingan terberat tanaman padi. Gulma jajagoan memiliki daun yang sempit dan memilki karakter yang sama dengan tanaman padi, dari segi morfologi, fisiologi, dan biokimia. Sulitnya pengendalian gulma ini menyebabkan penurunan produksi padi hingga 30-100%.
Eleusine indica
Eleusine indica atau yang dikenal sebagai rumput belulang merupakan gulma yang termasuk dalam golongan gulma rerumputan. Rumput belulang dapat tumbuh pada dataran terbuka dengan kondisi yang tidak terlalu basah. Setiap rumput belulang tumbuh, setiap bulannya akan mengeluarkan bunga dan pertumbuhan daunnya akan lebih rapat dan berumpun. Tentunya hal ini dapat menjadi lawan berat tanaman padi untuk mendapatkan nutrisi dari dalam tanah. Keberadaan gulma ini juga sulit dikendalikan karena terbukti resisten terhadap beberapa jenis herbisida.
Cyperus difformis
Cyperus difformis merupakan gulma tanaman padi yang banyak ditemui di Indonesia dan negara tropis maupun sub tropis lainnya. Jenis gulma ini juga biasa disebut dengan jukut papayungan. Gulma jukut papayungan termasuk dalam golongan gulma teki yang banyak ditemukan di dataran rendah. Jukut papayungan dapat hidup dengan baik pada tanah yang sangat basah atau tanah yang terendam oleh air. Jukut papayungan yang menyerang tanaman padi akan menyebabkan kerugian hingga 80%.
Cyperus iria (teki)
Cyperus iria juga termasuk salah satu hama yang dapat ditemui di Indonesia dengan sebutan Jekeng. Gulma jekeng termasuk ke dalam jenis gulma teki. Jekeng memilki ciri fisik berupa bentu daun berserat, batang berbentuk segitiga, tinggi batang berkisan 5-80 cm. Jekeng akan muncul setelah padi ditanam baik itu ditanam secara tabela maupun tanam benih langsung. Gulma ini dapat hidup subur baik di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Borreria alata (daun lebar)
Gulma lain yang menyerang tanaman padi yaitu Borreria alata atau dikenal dengan nama Goletrak. Goletrak termasuk dalam golongan hama berdaun lebar. Daun yang lebar inilah yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi karena menghalangi tanaman padi mendapatkan sinar matahari.
Nah, itulah beberapa jenis gulma yang menyerang tanaman padi.
Kira-kira, tanaman padi di sekitarmu sudah ditumbuhi gulma di atas belum? Jangan lupa lakukan pengendalian gulma terpadu dengan menggunakan cara yang ditentukan, termasuk salah satunya Cara Mengendalikan gulma Tanaman Padi dengan Herbisida Padi Berikut!. Yuk, cari tentang pengendalian OPT terpadu lainnya hanya di website Gokomodo, ya!