Kenai 6 Jenis Unsur Hara Makro Terbatas beserta Gejala Defisiensinya
Dua jenis unsur hara yang penting dalam menunjang tumbuh kembang tanaman adalah unsur hara makro dan unsur hara mikro. Keduanya memiliki fungsi yang sama penting sehingga keberadaannya harus diperhatikan dengan baik agar tanaman bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Unsur hara makro sendiri dibagi menjadi unsur hara makro bebas dan unsur hara makro terbatas. Unsur hara makro bebas adalah Karbon (C), Oksigen (O), dan Hidrogen (H) yang ketersedian sumbernya tak terbatas di alam. Sementara unsur hara makro terbatas antara lain, Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S) yang ketersedian sumbernya terbatas dan seringkali dipenuhi dengan pemupukan.
Unsur Hara Makro Terbatas
Agar pembahasan lebih spesifik, kali ini Gokomodo akan membahas mengenai 6 jenis unsur hara makro terbatas yang meliputi fungsi dan gejala defisiensinya. Simak dengan baik, ya!
1. Nitrogen (N)
Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman karena mampu merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan bagian akar, batang dan daun. Unsur hara ini juga memainkan peran penting sebagai pembentuk zat hijau daun (klorofil) yang digunakan dalam proses fotosintesis.
Adapun gejala defisiensi yang dapat diamati, antara lain tulang daun pucat, warna daun dari bagian bawah mulai menguning, pertumbuhan tanaman lambat dan tumbuh kerdil, serta terjadi kerontokan pada bunga dan buah. Selain itu, buah juga cepat masak dan menua sebelum waktunya, serta daun mulai mengering dari daun-daun tua.
2. Phosfor (P)
Phosfor (P) atau Fosfor merupakan unsur hara yang berperan sebagai bahan mentah dalam proses pembentukan sejumlah protein tertentu. Unsur hara ini berfungsi untuk membantu tanaman dalam proses asimilasi, mempercepat pembungaan, mempercepat proses pemasakan biji dan buah.
Jika tanaman kekurangan unsur hara ini, maka gejala defisiensi yang dapat diamati, antara lain serabut akar sedikit dan sangat pendek, jumlah cabang dan bunga sedikit, buah menjadi terlambat matang atau mudah rontok, serta warna daun menjadi ungu atau kemerahan.
3. Kalium (K)
Berikutnya adalah Kalium (K), unsur hara yang memiliki peran dalam meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan maupun penyakit. Unsur ini juga membantu memperkuat bagian-bagian tanaman sehingga daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok.
Melihat dari gejalanya, tanaman yang kekurangan unsur K akan ditandai dengan buah, biji, atau umbi yang berukuran kecil. Selain itu, daun tua berubah warna menjadi gelap dsn mulai muncul bercak nekrosis yang semakin luas. Daun tanaman juga menjadi berkerut dan tanaman lebih mudah terserang penyakit maupun mudah rebah.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium (Ca) merupakan unsur hara yang memiliki fungsi membantu pembentukan bulu-bulu akar, pengerasan batang, dan merangsang pembentukan biji. Unsur hara satu ini juga membantu bagian batang dan daun dalam menetralkan senyawa yang dirasa tidak memberikan manfaat pada tanah.
Adapun gejala defisiensi yang dialami tanaman apabila kekurangan Kalsium, yaitu tanaman menjadi lembek, pucuk tanaman dan bagian ujung akar mengalami kematian, serta daun, bunga, dan buah mudah rontok. Lebih lanjut, kekurangan Kalsium juga dapat menyebabkan busuk pantat buah (blossom end rot) atau penyakit rebah semai.
5. Magnesium (Mg)
Berikutnya ada unsur hara Magnesium (Mg) yang berperan dalam proses pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak, dan senyawa minyak lainnya. Magnesium juga berperan sebagai unsur transportasi Phospat pada tanaman.
Gejala defisiensi unsur hara makro ini ditandai dengan terjadinya klorosis pada daun, mulai dari tepi hingga keseluruhan daun dengan tulang daun yang masih hijau. Pada beberapa tanaman, kekurangan unsur Mg juga membuat tepian daun menggulung ke bawah atau ke atas.
6. Sulfur (S)
Terakhir adalah Sulfur (S) atau belerang yang memiliki peran dalam pembentukan bintil akar dan pertumbuhan anakan tamanan. Unsur hara ini juga menjadi komponen penyusun protein (sistein, metionin, thiamin), dan menunjang pembentukan zat gula atau karbohidrat.
Gejala defisiensi unsur S bisa diamati dengan melihat pucuk tunas dan akar yang lambat berkembang, bagian batang maupun tulang-tulang daun kaku, serta daun muda terutama di bagian urat daun berwarna hijau muda. Defisiensi unsur S pada tanaman buah dengan rasa manis dan umbi kentang bahkan menyebabkan cracking (pecah).
Itu dia 6 unsur hara makro terbatas dan gejela defisiensinya. Simak terus artikel menarik di website Gokomodo, seperti Yuk Intip Unsur-Unsur Pupuk yang Paling Baik untuk Tanaman Sawit! untuk menambah wawasanmu!