Diterbitkan 21 Aug 2023

Kenali Hama Penggerek Kulit Kakao yang Menyebabkan Kerugian Besar Industri Kakao

Tips / Tutorial
hama penggerek kakao

Tidak hanya dikenal sebagai komoditas ekspor nasional, ternyata kakao termasuk komoditas sosial. Disebut komoditas sosial karena sebagian besar perkebunan kakao di Indonesia dikelola oleh perkebunan rakyat yang didalamnya terdapat 1,7 juta kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya pada kebun kakao. 

Hama penggerek kakao

Agar kakao bisa menjadi sumber pencaharian bagi 1,7 juta jiwa bahkan lebih, maka harus diupayakan untuk meningkatkan produktivitas kebun kakao. Salah satu cara untuk menjaga produktivitas kebun kakao yaitu mencegah dari hama. Sebelumnya, sudah kita bahas tentang hama penghisap buah kakao – Kenali Hama Penghisap Buah Kakao yang Menyebabkan Produktivitas Menurun. Tidak hanya itu saja, hama yang membawa kerugian lainnya yaitu hama penggerek kulit kakao.

Hama Penggerek Kulit Kakao

Penggerek kulit kakao (Conogethes punctiferalis) merupakan OPT yang mengganggu tanaman kakao, bahkan gangguannya melebihi penghisap buah kakao (Helopetis sp.). Hama penggerek kulit kakao masih tergolong dalam ordo Lepidoptera dan famili Gracillariidae yaitu serangga berukuran kecil. Penggerek kulit kakao dianggap hama yang berbahaya karena menyerang langsung buah dan biji kakao yang akan dipanen. 

Hama penggerek kulit kakao memiliki siklus metamorfosis sempurna, dimulai dari telur, larva, pupa, dan imago. Pada fase telur, ngengat betina akan meletakkan telurnya pada permukaan buah dan bunga kakao. Nah, yang paling berbahaya dari siklus hidup penggerek kulit kakao yaitu fase larva.

Serangan Hama Penggerek Kulit Kakao

Setelah telur menetas, mulailah hama penggerek kulit kakao memasuki fase larva. Pada fase ini, larva akan memakan bagian dasar dan kuncup bunga, lalu bergerak menggerek kulit buah hingga memakan bagian buah kakao. Sebelum memasuki fase pupa, larva ini akan keluar dari buah kakao ke permukaan kulitnya dengan cara melubangi kulit kakao dengan diameter 1 mm dan meninggalkan bekas gerekan larva. 

Meskipun dinamakan hama penggerek kulit, serangan hama ini tidak terbatas pada kulit saja. Hama penggerek kulit kakao dapat menyebar dengan cepat hingga merusak biji kakao. Padahal, biji kakao dimanfaatkan untuk dijadikan coklat – Cara Membuat Coklat dari Biji Kakao dengan Peralatan Sederhana di Rumah. Tidak berhenti disitu saja, bekas lubang larva penggerek kulit kakao dapat memicu serangan OPT sekunder. OPT sekunder menyebabkan buah kakao membusuk karena OPT tersebut membawa penyakit tertentu. Serangan sekunder OPT lain menyebabkan bagian yang diserang menjadi kering dan gugur lebih awal. 

Gejala serangan penggerek kakao

Selain bekas gerekan larva, gejala serangan penggerek kulit kakao dapat berupa:

  1. Warna buah kakao yang tidak merata. 

Buah kakao muda berwarna hijau. Seiring bertambahnya waktu, buah kakao akan berubah warna menjadi kuning sebagai tanda buah kakao sudah masak. Serangan penggerek kulit kakao akan menyebabkan warna kulit buah kakao menjadi belang kuning dan hijau.o Selain itu, buah kakao yang masak lebih awal juga menandakan serangan penggerek kulit kakao. 

  1. Buah berbunyi

Buah kakao yang sehat ketika digoyangkan tidak akan mengeluarkan bunyi. Berbeda dengan buah kakao yang sudah diserang oleh penggerek kulit kakao yang berbunyi ketika diguncangkan. Hal ini dipengaruhi hama telah menyerang bagian dalam buah, sehingga meninggalkan ‘rongga’ di dalamnya. 

Pengendalian Penggerek Kulit Kakao

Pengendalian hama penggerek kakao

Ketika serangan penggerek kakao masih pada tahap awal, perlu segera dilakukan pengendaliannya agar tidak menimbulkan kerugian. Kerugian akibat hama ini bisa mencapai 40% dari hasil panen. Berikut cara pengendalian hama penggerek kulit kakao

  1. Secara kimiawi

Menyemprotkan malathion 0,1% dengan interval 30 hari pada bulan Juli hingga Oktober untuk hasil lebih efektif. Penyemprotan ini harus dilakukan ketika serangan baru saja diketahui muncul.

  1. Secara mekanis

Mengambil bagian tanaman kakao yang terkena serangan, menyebarkan perangkap penggerek kulit kakao, serta pembungkusan buah.

  1. Secara biologis

Pengendalian biologis bisa dilakukan dengan meletakkan predator hama tersebut dan penggunaan pestisida nabati. Predator penggerek kulit kakao yang bisa digunakan yaitu Apechthis scapulifera, Brachymeria Iasus, Xanthopimpla sp. Sedangkan pestisida nabati terbuat dari cengkeh, serai wangi, mimba, bandotan, dan kemiri sunan dipercaya bisa mengendalikan serangan hama tersebut
Pengetahuan seputar hama buah kakao tentunya sangat membantu stakeholder perkebunan coklat dan untuk kamu yang baru saja membudiayakan kakao sendiri di rumah. Jangan lupa simak pengetahuan tentang agrikultur lainnya hanya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin