Kiat-Kiat Budidaya Kopi Agar Hasil Panen Berkualitas. Yuk, Simak!
Kopi sebagai komoditas perkebunan yang banyak diminati harus dibudidayakan dengan cara yang tepat agar hasilnya pun berkualitas. Memang memerlukan beberapa kiat-kiat budidaya kopi agar hasil panen baik. Berikut Gokomodo rangkum beberapa kiat-kiat agar sukses berbudidaya kopi di Indonesia.
Pemilihan Jenis Kopi
Ada tiga jenis kopi yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Jenis kopi tersebut adalah Kopi Robusta, Kopi Arabika, dan Kopi Liberika. Tentu saja ketiiga jenis kopi tersebut memiliki ciri khas yang berbeda. Jenis kopi yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan ketinggian lahan yang akan ditanami kopi. Berikut rekomendasi jenis kopi yang ditanam berdasarkan ketinggiannya:
- Perkebunan kopi ketinggian hingga 1.000 mdpl sebaiknya ditanami dengan Kopi Robusta.
- Perkebunan kopi dengan ketinggian 1.000-2.000 mdpl baik untuk ditanami jenis Kopi Arabika.
- Perkebunan kopi di dataran rendah berkisar 400-600 mdpl baik untuk pertumbuhan Kopi Liberika.
Persiapan Lahan yang Baik
Lahan perkebunan kopi sekaligus media tanam kopi harus dalam keadaan yang prima dari sebelum kopi ditanam. Penggunaan lahan yang berkualitas akan mempengaruhi keberhasilan panen kopi di kemudian hari. Lahan bukaan baru dapat digunakan sebagai perkebunan kopi, tetapi tidak menutup kemungkinan lahan/tanah lainnya seperti tanah terlantar, tanah tegalan, aarea peremajaan, konversi, maupun rotasi juga dapat digunakan. Kegiatan persiapan lahan meliputi:
- Pembukaan lahan dengan tujuan sanitasi lahan dari sisa tanaman sebelumnya. Pembukaan lahan yang baik dilakukan secara manual, seperti mendongkel pepohonan, semak belukar, membuang sisa tanaman, dan masih banyak lagi. Cara selain ini tidak disarankan, terlebih harus membuka lahan dengan cara dibakar.
- Membuat terasering dengan sistem tanam 9 tata tanam dan jarak tanam. Pembuatan terasering agar erosi tanah di perkebunan kopi berkurang. Sedangkan pengaturan jarak tanam yang lebih rapat bertujuan agar akar tanaman mampu menahan erosi tanah dengan baik.
- Ingin Menanam Kopi? Perhatikan Tanaman penaung Kopi di Bawah Ini! – Menanam tanaman penaung dengan tujuan menghalau sinar matahari yang berlebihan, mempermudah sirkulasi udara, serta mengurangi kelembaban udara saat musim hujan. Sebaiknya penaung ditanam satu tahun sebelum kopi ditanam. Jarak tanam pohon penaung dan tanaman kopi disesuaikan dengan iklim perkebunan.
Gunakan Bibit Berkualitas
Bibit yang berkualitas juga sangat mempengaruhi hasil panen nantinya. Pemilihan bibit kopi yang berkualitas didapat dari biji kopi yang sehat dan pohon induk yang sehat pula. Bibit kopi yang ditanam dapat berasal dari hasil penyemaian mandiri maupun membelinya di Mitra Gokomodo. Bibit yang berkualitas dan bermutu memilki ciri:
- Struktur pohon yang kokoh, cabang merata, bentuk simetris, dengan tajuk yang bulat.
- Produksi buah tinggi dan stabil.
- Memilki ketahanan terhadap OPT dan penyakit.
- Mudah dikembangbiakkan secara vegetatif.
- Pertumbuhan cepat dan respon yang bagus terhadap kultur teknis budidaya.
Jangan Lewatkan Pemupukan Berimbang
Agar tumbuh dengan baik, tanaman kopi memerlukan unsur hara yang banyak dan adekuat. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, maka perlu diberikan pupuk yang berimbang. Pupuk yang digunakan dapat berupa:
- Pupuk alami yang terdiri dari fosfat alam, kapur, dan dolomit.
- Pupuk buatan yang terdiri dari pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, dan kleserit.
Pemupukan tanaman kopi sebaiknya dilakukan 2 kali dalam satu tahun, yaitu pada saat awal dan akhir musim hujan. Jangan lupa untuk mengikuti instruksi kemasan pupuk, ya!
Tanaman kopi memerkukan air yang cukup untuk kebutuhan pertumbuhannya. Namun, sebaiknya penyiraman rutin dilakukan saat musim kemarau agar tidak terjadi over watering. Frekuensi penyiraman dapat dikurangi sejalan dengan bertambahnya besar tanaman kopi. Pastikan air dapat mengalir dengan baik untuk menghindari berkumpulnya air di sekitar batang yang dapat mengakibatkan busuk akar.
Pangkas Tanaman untuk Pertumbuhan Lebih Baik
Tanaman kopi yang mulai tumbuh besar dan tinggi sesegera mungkin harus dipangkas. Pemangkasan ini bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman kopi dan menyeimbangkan pertumbuhan vegetatif dan generatif sehingga produktivitas tanaman kopi tetap terjaga. Biasanya pemangkasan kopi dilakukan pada bulan Oktober agar bulan Desember dapat dilakukan panen.
Kendalikan OPT dan Penyakit Tanaman Kopi
OPT dan penyakit tanaman kopi menjadi momok terbesar petani kopi. Bagaimana tidak, keduanya dapat menyebabkan hasil panen menurun baik secara kualitas dan kuantitas. Pengendalian OPT harus dilakukan sesuai dengan anjuran Pengendalian Hama Terpadu. Pengendalian yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu yaitu pengendalian dengan cara biologi dan mekanik. Apabila serangan OPT semakin banyak, maka diperlukan pengendalian kimiawi menggunakan pestisida.
Wah, banyak juga ternyata tips sukses budidaya kopi. Jangan khawatir, hasil panennya pasti tidak akan mengecewakan dan pasti akan cuan. Yuk, tambah wawasan tentang budidaya kopi melalui blog Gokomodo, ya!